Landasan Terminal Bawen Penuh Lubang
BANYAK LUBANG: Kondisi landasan terminal Bawen yang banyak berlubang menuntut segera diperbaiki.(HARSEM/NUNO ADISUMARTO) |
UNGARAN- Kondisi landasan terminal Bawen rusak parah dan banyak dikomplain perusahaan angkutan bus. Sementara alokasi dana perbaikan dari APBD 2012 Rp 10 juta diyakini tidak mampu menutup kebutuhan perbaikan.
Kepala UPTD Terminal Dishubkominfo Kabupaten Semarang, Dwi Riyanto mengakui, saat ini tingkat kerusakan landasan terminal Bawen cukup memprihatinkan. Di beberapa titik terdapat banyak lubang menganga, dan menuntut segera dilakukan perbaikan.
Namun demikian pihaknya menyayangkan minimnya alokasi dana perbaikan, yakni hanya Rp 10 juta dari APBD 2012. "Anggaran tersebut jelas tidak mencukupi untuk perbaikan landasan, karena tingkat kerusakannya cukup parah. Padahal anggaran tersebut tidak hanya untuk perbaikan landasan, tapi untuk perbaikan sarpras terminal," jelas Dwi Riyanto, Jum'at (1/6).
Akibat kerusakan tersebut, lanjut dia, pihaknya sering menerima komplain dari sejumlah perusahaan otobus (PO), yang memiliki trayek via terminal Bawen. Alasannya, kerusakan landasan dinilai sebagai penyebab rusaknya armada milik perusahaan angkutan. "Saya akui, banyak PO yang komplain atas rusaknya landasan terminal. Maklum sejak diresmikan tahun 1995 tidak pernah ada pengaspalan dan perbaikan landasan," tandasnya.
"Rencana perbaikan rencananya baru akan kami laksanakan pada Juli mendatang, itu pun dengan cara tambal sulam karena keterbatasan anggaran," imbuh Dwi. Menurut Dwi, secara keseluruhan target PAD 2012 dari lima terminal yang dikelola UPTD, yakni terminal Bawen, Sruwen, Ambarawa, Sisemut dan Sumowono sebesar Rp 413 juta.
Sedangkan target khusus terminal Bawen sebesar Rp 169.725.000 dengan pendapatan Rp 400.000 per hari. "Target 2011 hanya sekitar Rp 400 juta dengan realisasi 90,68%. Setiap tahun pendapatan selalu meingkat meski tidak selalu menurup target," terangnya.
Diungkapkan pula, rencana revitalisasi terminal Bawen melalui dana APBN sebesar Rp 33 miliar, hingga saat ini belum ada kejelasan dan terancam gagal. Penyebabnya, lanjut dia, karena adanya salah perencanaan dalam proyek tersebut. "Dari alokasi anggaran sebesar Rp 33 miliar itu, hingga saat ini baru termanfaatkan sebesar Rp 2,4 miliar untuk pembangunan landasan Blok A," ujarnya.
Disinggung kapan proyek revitalisasi akan dilanjutkan, Dwi mengaku belum ada informasi dari pusat. "Padahal pedagang di Blok A sudah terlanjur kami pindahkan ke Blok B dan C. Tapi nyatanya sampai saat ini belum ada kejelasan apakah revitalisasi ini akan dilanjutkan apa tidak," pungkasnya. (ino/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.