Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

PSM Teratai Putih Dinilai Provinsi

DINILAI: Ketua PSM Teratai Putih Dwi Santoso saat memaparkan kegiatan lembaganya di hadapan tim penilai. (HARSEM/WARA MERDEKAWATI)

DADAPSARI-Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya orang gila di Kelurahan Dadapsari Kecamatan Semarang Utara, beberapa Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) wilayah Dadapsari membentuk Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Teratai Putih.

KEGIATAN PSM yakni mengurus gelandangan, orang gila, sampai mengantar orang meninggal ke pemakaman. Juga mengangkat perekonomian masyarakat dengan memberikan bantuan. Misalnya, pendampingan mulai dari jualan warung kucing sampai pembuatan roti kering.

Ketua PSM Teratai Putih Dwi Santoso mengatakan, awalnya PPDP wilayah Dadapsari ingin  mempunyai wadah atau organisasi untuk membantu warga.  “Salah satu tujuannya, membantu perekonomian masyarakat,” ungkapnya di hadapan tim penilai PSM tingkat provinsi, di balai Kelurahan Dadapsari, kemarin.

Dijelaskan, kegiatan sosial ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Seperti ada orang yang meninggal dunia yang tidak mampu maka PSM mencari akan mencari dukungan dana, misalnya meminta ke perusahaan-perusahaan atau tetangga sekitar.  “Ini dilakukan secara spontan, kami membantu sampai ke pemakaman,” ungkap Dwi.

Sedangkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), sudah memiliki 21 anggota. Mereka mendapatkan dana bergulir mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta rupiah. “Tadinya hanya Rp 500 ribu tetapi setelah berhasil akan ditambah sampai Rp 1 juta,” katanya.

Mitra Pemerintah

 
Ketua Tim Penilai PSM tingkat Provinsi Jateng, Ahmad Fauzi menuturkan, keberadaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) berfungsi sebagai mitra pemerintah dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Dikatakan, ada 27 kategori PMS, diantaranya, menangani fakir miskin, korban narkoba, anak terlantar, dan orang gila. “PMS ini pekerjaan yang tidak enak tetapi mulia. Di Jateng, PSM terdapat di tiap kelurahan/desa. Biasanya di tiap kelurahan terdapat 6-7 PSM,” katanya.

PSM di suatu kelurahan, lanjut Fauzi tergabung dalam suatu paguyuban, seperti halnya di Kelurahan Dadapsari yang memiliki Paguyuban PSM Teratai Putih. “Perannya sangat positif, mereka bekerja tanpa pamrih dan sudah panggilan hati. Menjadi PSM sama halnya dengan investasi di akhirat,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Semarang Utara Djaka Sukawijana mengatakan, dalam rangka pemberdayaan masyarakat PSM dapat melaksanakan tugas fungsinya dengan baik dan tanpa pamrih. “Semata-mata membantu maryarakat yang kurang mampu dan mengalami masalah sosial,” katanya.

Djaka mengharapkan, agar para PSM tetap pada komitmennya yakni membantu orang lain. “Membantu sekaligus ibadah karena tidak mengharapkan imbalan, tidak memperhitungkan dari sisi materi. Misalnya, mengurusi orang jompo, gelandangan sampai orang gila yang ada di wilayah Dadapsari,” ujarnya. (wam/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous