Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Rusunawa Kaligawe Kumuh


MAMPET: Salah satu kondisi Rusunawa Kaligawe yang kumuh di lantai bawah blok G. Banyak limbah rumah tangga yang berceceran ke tanah tidak masuk ke saluran air. (Foto: Harsem/Lissa Febrina)
 
KONDISI Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kaligawe kian memrihatinkan. Selain kesan kumuh, banyak rumput yang tidak dipotong. Kerusakan mulai menggerogoti bangunan yang baru dihuni beberapa tahun ini.

AREA Rusunawa Kaligawe terlihat kumuh, tumbuhan rumput liar juga terlihat cukup tinggi, menandakan kurangnya perhatian pengelola ataupun penghuni rusun untuk membersihkan tempat huniannya.

Tak hanya rumput liar yang tinggi, di salah satu blok yaitu Blok G, tampak sampah tercecer di mana-mana. Bahkan selokan juga tampak mampet, sehingga aliran air dari kamar mandi tidak terserap. Selain itu juga timbul bau tak sedap yang diduga berasal dari sapiteng kelas yang rusak. Beberapa tembok dan kamar mandi umum bagian bawah tampak retak.

Salah seorang warga, Rohadi (57) yang tinggal di Lantai 2 Blok G membenarkan, kerusakan sudah mulai terjadi di Rusunawa. Namun sama sekali tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaikinya.

“Dari Pemkot tidak ada, yang memperbaiki ya penghuni Rusunawa sendiri,” katanya, kemarin.
Rohadi juga mengatakan, instalasi saluran di Blok G banyak rusak dan bocor. Praktis kondisi tersebut menyebabkan beberapa hunian mengalami kebcororan. Bocornya instalasi air hampir merata, yakni di lantai dua, tiga, dan empat. “Kebocoranya mungkin dari atas, sehingga ruangan yang di bawahnya jadi terkena imbasnya,” tuturnya.

Selain itu, saluran got di lantai bawah juga tidak mengalir karena mampet. Alhasil, di bagian bawah tercium pekat bau tak sedap. Hal ini menurutnya sudah lama terjadi, sekitar satu tahun. “Karena septic tank-nya sudah penuh, sehingga tidak muat kotoran meluap ke atas,”  tandasnya.

Dengan kondisi kerusakan tersebut, banyak penghuni asli yang harusnya menempati Rusunawa tersebut, terpaksa menyewakan rumahnya kepada orang lain. Hal itu diakui pula oleh Rohadi, rumah yang ia tinggali tersebut bukanlah miliknya. Ia menyewa selama per semester dengan harga Rp 1,5 juta. “Namun untuk air, listrik, keamanan dan kebersihan saya bayar sendiri,” tuturnya.

Hal serupa juga dikatakan Zaenal (39), yang menempati Rusunawa 2010 lalu. Dia mengaku mendapatkan tempat dengan membeli dari seseorang senilai Rp 7 juta. “Saya tidak tahu pemilik asilnya, saya cuma ditawari oleh seorang makelar, lalu saya beli,” kata Zaenal.

Kondisi kerusakan serupa juga terjadi hampir di semua blok. Terutama di blok-blok lama seperti blok F dan blok E. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi bangunan yang mulai rusak karena minim perbaikan. “Setiap rusak, warga harus iuran untuk memperbaikinya,” ujarnya.

Menurut Zaenal selama ini sepertinya tidak ada upaya dari Pemkot. Sebab tidak ada petugas khusus untuk mengawasi kondisi Rusunawa yang mengalami kerusakan.

Saat ingin mengonfirmasikan perihal kerusakan dan warga yang menyewakan hingga menjual huniannya kepada warga lain, tak ada jawaban dari Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang, Eko Cahyono, saat dihubungi Harsem lewat telepon selularnya. (lif/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous