Kawasan Mangkang Macet, Bus Malam Pilih Jalur Alternatif

ALTERNATIF: Bus malam antar kota dan provinsi mengalihkan rutenya melewati jalur alternatif Ngaliyan Boja untuk menghindari perbaikan jalan di daerah Mangkang. Bus malam di jalur alternatif tersebut menuai protes warga karena lajur jalan menjadi sempit dan macet. (Foto: Harsem/Indra Prabawa)

BEBERAPA hari terakhir ini, Jalan Raya Mangkang begitu padat dan macet karena ada proyek peningkatan jalan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga. Di titik tersebut hanya satu lajur yang bisa digunakan, sehingga membuat arus lalu lintas tersendat. Akhirnya beberapa bus malam jurusan arah barat mencari jalur alternatif.

Salah satu jalur yang sekarang ramai dilintasi oleh bus malam menuju barat adalah Jalan Ngaliyan terus ke Boja. Kendati sebetulnya jarak tempuhnya lebih jauh, namun tak sedikit bus malam yang memilih melintasi Ngaliyan ketimbang harus berhenti terkena macet.

Dikatakan Susiyani (40), salah satu warga, kendati dirinya terganggu, namun tak melaporkan kepada pihak kelurahan, karena dirinya juga menyadari jalan tersebut merupakan jalan umum yang boleh dilewati siapa saja.

“Awalnya kaget juga, kenapa bus besar arah barat tujuan Jakarta lewat sini malam hari. Ternyata karena jalan depan Terminal Mangkang diperbaiki,” ujarnya, kemarin.

Dengan adanya bus malam tujuan arah barat melintasi Ngaliyan, lanjut Susiyani, masyarakat harus ekstra hati-hati, karena terkadang bus malam yang berkonvoi melaju dengan kecepatan tinggi. “Jalannya kan padat, kalau bisa bus-bus malam itu kecepatannya sedang saja, jangan ngebut, kasihan pengguna jalan lainnya,” imbuhnya.

Hal yang sama juga dikatakan Andi (35), salah satu pedagang buah. Dirinya mengaku kaget melihat banyak bus malam yang melintas Ngaliyan. “Jalan ini sudah seminggu dilewati bus, hari pertama yang saya dengar bus-bus itu sempat diperingatkan petugas polisi untuk tidak ngebut melintas karena jalanan padat,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Terminal Mangkang, Bambang Kuntarso mengakui, jika saat ini akses ke arah barat terganggu karena adanya peningkatan jalan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga. “Karena itu juga akhirnya bus malam menuju arah barat mencari jalur alternatif karena tidak mau terjebak macet di kawasan Mangkang,” ujarnya.

Bambang juga mengatakan, untuk bus malam menuju barat memang tidak diwajibkan masuk terminal. “Terserah mereka memilih jalur yang mana, tapi masih ada juga yang melewati Mangkang kendati padat merayap,” ujarnya.

Tak dipungkiri Bambang, semenjak adanya proyek peningkatan jalan mulai dari perbatasan jembatan arteri hingga Pasar Mangkang, tak sedikit angkutan dari arah barat menuju selatan yang bablas dan tidak masuk terminal.

“Bis jurusan Semarang ada juga yang tidak masuk terminal, karena pekerjaan tadi itu, akhirnya mereka bablas ke Semarang. Namun ini ditindak oleh petugas yang berwajib,” imbuhnya.

Peningkatan jalan tersebut dikatakan Bambang sudah berlangsung dua minggu. Dirinya khawatir jika pekerjaan tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan angkutan dari barat menuju selatan akan kembali ke semula, tidak mau masuk terminal.

“Peningkatan jalan ini juga untuk persiapan Lebaran, karena memang kondisi jalannya tidka bagus. Kami berharap Bina Marga bergegas merampungkan proyek ini, agar optimalisasi Terminal Mangkang yang sudah berjalan ini bisa lancar dan tidak terganggu,” tandasnya. (lif/12)

Newer Post Older Post