Tingkatkan Produktivitas untuk Tekan Impor Gula
KUDUS- Pemerintah akan terus berupaya menggenjot produktivitas gula dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Pengurangan ketergantungan terhadap gula impor dilakukan dengan cara membatasi impor komoditas tersebut.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat mengunjungi Pabrik Gula Rendeng Kudus, di Kudus, Sabtu (28/7) mengatakan untuk mengurangi ketergantungan itu, produktivitas gula harus di tingkatkan, khususnya tingkat rendemen gula (kadar gula dalam tebu) harus naik untuk menggenjot produksi.
"Semangat yang diusung di Kementerian Perdagangan, kita tidak perlu terlalu banyak impor gula karena produktivitas pabrik gula di Tanah Air juga mulai ditingkatkan," ujarnya.
Pada kunjungan PG Rendeng, Mendag Gita didampingi Kepala Dinperindag Jateng Ihwan Sudrajat dan Administratur PG Teguh Agung Tri Nugroho juga bercerita soal keberhasilan negara tetangga dalam mengembangkan tanaman tebu dan produksi gula setelah belajar dari seluk beluk gula di Indonesia.
Ia mencontohkan petani Thailand yang kini mampu menghasilkan tingkat rendemen gula antara 12-14 persen dan tidak ada yang di bawah 10 persen. Tingkat rendemen gula yang cukup tinggi juga terjadi di Brasil dengan tingkat rendemen minimum 12 persen.
"Jika negara lain mampu mengembangkan hingga mendapatkan hasil rendemen yang terbaik, tentunya kita juga harus mampu meningkatkan rendemen dari 12 persen hingga mencapai 15 persen agar bisa meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat luas," ujarnya.
Ia berharap, tingkat produksi gula nasional benar-benar terus digenjot, sehingga kebutuhan gula di dalam negeri bisa dipenuhi sendiri.
Meski rendemen gula di Indonesia belum mencapai 15 persen, Kepala Dinas Perindustrian dan Provinsi Jateng Ihwan Sudrajat mengatakan, untuk Jawa Tengah stok gula tidak perlu dikhawatirkan. Karena stok gula saat ini masih 76.000 ton. "Estimasinya kita naik 5.000 ton dengan rata-rata rendemen 7 persen," imbuh Ihwan.
Sementara itu, Administratur PG Rendeng Kudus, Teguh Agung Tri Nugroho mengungkapkan, untuk mendukung swasembada gula di Tanah Air PG Rendeng sudah berupaya melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk mesin produksinya.
Sementara itu, Administratur PG Rendeng Kudus, Teguh Agung Tri Nugroho mengungkapkan, untuk mendukung swasembada gula di Tanah Air PG Rendeng sudah berupaya melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk mesin produksinya.
Bahkan, PG Rendeng juga dilengkapi alat Analisa Rendemen Individu (ARI) untuk mendukung transparasi perhitungan rendemen. Permasalahan komposisi varietas tanaman tebu yang didominasi varietas masak lambat juga mulai diinventarisir.
"Kami juga membuat kesepakatan dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia tentang persyaratan tebu masuk," ujarnya. (G4/jbsm/14)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.