Anak Muda Pegiat ‘Semarang Berkebun’ Gemar ‘Ngenet’, Suka Berkebun di Dunia Nyata
TANAM BIBIT: Sejumlah anak muda menghijaukan lahan kosong di Jalan
Halmahera I RT 5 RW 5, kemarin (2/9). (HARSEM/GARNA RADITYA-JBSM) |
KARANGTEMPEL-Game Farmville pernah sangat ngetren di facebook. Permainan ‘bertani’ di internet itu dimainkan 72 juta orang. Sejumlah anak muda ingin meneruskan aktivitas bertani di dunia nyata.
AKTIVITAS anak muda bukan cuma ‘ngenet’ alias bermain internet. Tentu suja, ngetweet dan bermain fesbuk disuka. Tapi tak melulu asyik bermain di depan layar komputer atau notebook. Mereka juga meluangkan waktu untuk berkebun.
AKTIVITAS anak muda bukan cuma ‘ngenet’ alias bermain internet. Tentu suja, ngetweet dan bermain fesbuk disuka. Tapi tak melulu asyik bermain di depan layar komputer atau notebook. Mereka juga meluangkan waktu untuk berkebun.
Bahkan, aktivitas online mereka manfaatkan untuk menyebarkan ‘virus’ berkebun. Seperti yang dilakukan komunitas ‘Semarang Berkebun’. Dengan menghimpun melalui jejaring sosial, twitter, gerakan Tanam Serentak berhasil mereka selenggarakan secara serentak di 23 kota, Minggu (2/9).
Semarang Berkebun memiliki akun twitter @smgberkebun. Merupakan bagian dari Kolektif Indonesia Berkebun (@IDberkebun) yang mengajak masyarakat untuk menanam. Di Semarang, mereka merombak tanah gersang di Jalan Halmahera I RT 5 RW 5 menjadi lahan hidup.
“Ini merupakan gerakan anak-anak muda. Fokusnya mengajak mereka mulai peduli lingkungan dengan memanfaatkan lahan nonproduktif di perkotaan.
Dengan menanami tanaman yang bermanfaat menjadikannya sebagai kebun yang produktif sekaligus meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan berkelanjutan,” ujar Riza Seitra (26), penggiat @smgberkebun di sela-sela penanaman bibit, kemarin.
Partisipannya didominasi anak muda. Mulai dari mahasiswa hingga karyawan. Sebelum menentukan tempat, mereka lakukan observasi dan membuka tawaran kepada masyarakat untuk penanaman. Setelah ditentukan, lahan yang semula gersang mereka olah dengan menggemburkan tanah kemudian ditanami bibit kangkung, sawi, dan kacang panjang.
Melalui Semarang Berkebun, mereka mengajak masyarakat untuk memulai memanfaatkan lahan terutama di rumah pribadi. “Meski kesadaran berkebun belum mengarah pada penghijauan di tengah kota, bayangkan satu rumah menanam tanaman, jika diikuti dengan warga yang lain bisa mewujudkan gaya hidup hijau," tambah Riza.
Atas dasar ekologi, ekonomi dan edukasi, Indonesia berkebun awalnya diprakarsai oleh arsitek Ridwan Kamil dengan memberikan informasi tentang lahan hijau melalui dunia maya. Gerakan ini kemudian mendapatkan respon positif hingga diikuti berbagai kota di seluruh Indonesia. (K16-JBSM/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.