Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Diduga Lalai Tangani Pasien, Bidan Metik Dilaporkan ke Polres

 DAMPINGI KORBAN : Pengacara Ign Suroso Kuncoro usai mendampingi Risnawati dan keluarganya melaporkan Bidan Metik di Polres Salatiga, memberikan keterangan kepada para wartawan. (HARSEM / HERU SANTOSO)

 
SALATIGA – Bidan desa, Metik Prihandini, dilaporkan pasiennya, Risnawati ke Polres Salatiga. Metik diduga malpraktik.

Mencuatnya dugaan malpraktik yang dilakukan bidan desa, Metik Prihandini, warga Dukuh Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Salatiga ternyata hingga proses penyelesaian secara hukum. 

Pasalnya, kemarin korban, Risnawati (21), warga Tetep RT 01/RW 03, Randuacir, Argomulyo, Salatiga melaporkan kasus ini ke Polres Salatiga. Korban didampingi kuasa hukumnya Ign Suroso Juncoro dan Sri Mulyono.
 
Kuasa hukum korban, Ignatius Suroso Kuncoro mengatakan, peristiwa yang dialami Risnawati ini berawal pada usia kandungan dua bulan lalu. Dari usia ini, korban memeriksakannya ke bidan Metik Pihandini hingga usia kandungan mencapai sembilan bulan. 

Namun, saat korban mengeluarkan air ketuban, oleh bidan tersebut dikatakan kandungan tidak ada masalah dan tidak ada apa-apa. Bahkan, hal itu hanya dianggap ringan serta tidak ada tanda-tanda akan melahirkan.
 
Justru, saat tanda-tanda akan melahirkan tiba, korban justru oleh dokter kandungan diperintahkan untuk operasi. Korban pun mengikutinya hingga operasi caesar di RST Dr Asmir namun perawatan bayi akhirnya dilarikan ke RSU Salatiga hingga bayinya meninggal dunia.
 
“Dari kejadian tersebut, saya menilai jelas ada penyimpangan yang dilakukan Bidan Metik Prihandini. Intinya, sang bidan tersebut telah lalai, bahkan melakukan kesalahan yang fatal hingga membuat bayi korban meninggal dunia. 

Selain itu, bidan berani spekulasi dan tidak mau ambil resiko terhadap keluhan korban. Dari sini, nampaknya kecerobohan bidan yang memulainya,” ungkap Ignatius Suroso Kuncoro, yang juga mantan Kabag Hukum Pemkot Salatiga kepada Harsem, usai melaporlan kasusnya di Polres Salatiga.
 
Dan karena dari kasus meninggalnya bayi korban itu, pihak bidan Metik tidak ada niat baik menyelesaikannya secara kekeluargaan, maka korban memintanya untuk mendampingi melaporkan kasus yang dialaminya ke Polres Salatiga.
 
Ditambahkan Ucok, demikian biasa dipanggil selaku kuasa hukum korban, kecerobohan bidan Metik itu merupakan hal yang fatal karena menyangkut nyawa seseorang. Harusnya, selalu bidan nyawa sang ibu dan jabang bayi didahulukan penanganannya bukan asal-asalan seperti itu. Dengan penanganan asal-asalan, akhirnya membuat kematian seseorang yaitu bayi anak kandung korban.
 
“Demi kemanusiaan, harusnya Bidan Metik tahu diri. Karena sejak meninggalnya anak korban itu, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Dari sini, yang saya maksudkan Bidan Metik harus tahu diri. Tuntutannya, mengapa menyebabkan kematian bayi tersebut. Dan petugas kepolisian yang akan melakukan penyelidikan. Tunggu saja hasil penyelidikan nanti,” tandas Ucok.

Lakukan Penyelidikan 
Sementara, KBO Reskrim Polres Salatiga Ipda Sulistyono mengatakan, pihaknya membenarkan jika Risnawati dan keluarganya dengan didampingi pengacaranya telah melaporkan secara resmi kasus yang dialaminya itu ke Polres Salatiga, kemarin. Dari laporan ini, petugas akan mempelajarinya serta melakukan penyelidikan.
 
“Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta secepatnya memanggil para saksi untuk dimintai keterangan. Begitu pula, akan memanggil Bidan Metik untuk dimintai keterangan seperti apa yang dilakukannya selama ini terhadap korban yang sejak usia kandungan dua bulan hingga sembilan bulan,” tandas Sulistyono kepada Harsem, kemarin.
 
Saat Harsem mencoba klarifikasi ke rumah Bidan Metik di Salam, Randuacir, hanya ditemui seorang pembantu rumahnya dan dikatakan jika ibu bidan tidak berada di rumah. Kapan pulangnya, pembantu tersebut tidak tahu pastinya. Rumah Bidan Metik untuk kelas di Salam termasuk sangat besar dan mewah.
 
Ketika Harsem mencoba melakukan klarifikasi kepada Bidan Metik melalui telepon selulernya, kemarin siang, dua kali telepon terdengar nada sambung, namun langsung dimatikan. Bahkan, dengan menggunakan nomor lain, menjawab melalui SMS “maaf saya lagi kuliah”. 

Ketika ditanyakan tanggapannya bagaimana dengan kasusnya yang secara resmi dilaporkan ke Polres Salatiga, tidak ada jawaban. (hes/15)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous