Limbah Minyak Sumur Tua Disorot
Sejumlah pekerja tengah menambang minyak mentah dari salah
satu sumur tua di Desa Banyubang, Kecamatan Jiken, Blora.
HARSEM/SMNetwork/Urip Daryanto)
|
BLORA-Sumur minyak tua di
Blora merupakan harapan baru untuk meningkatkan pendapatan khas daerah. Hal ini
juga untuk terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar sumur.Namun, tentang standarisasi penanganan limbahnya disorot dan perlu
penanganan.
Sebab, saat ini , sudah ada keluhan dari masyarakat petani di
sekitar sumur yang dieksplorasi.Ini
bisa dimaklumi karena limbah yang dihasilkan mengandung minyak, sehingga
masyarakat petani takut jika limbah dari sumur minyak tua akan mempengaruhi
hasil pertanian mereka.
Saat
ini ongkos angkat angkut minyak mentah naik, yakni mencapai Rp 2.950/liter. Hal
ini berdampak pada penambangan minyak di sejumlah sumur tua di Blora semakin
bergairah.Dari pantauan, rata-rata penambangan minyak mentah baik di sumur tua Blok
Ledok, Semanggi dan Banyuasin dikelola sendiri oleh masyarakat penambang yang
tinggal di sekitar sumur.
Tidak menutup
kemungkinan jika ada pihak ketiga atau penyandang dana ikut mendanai penambangan. Direktur Blora Patra Energi (BPE), Christian
Prasetya menyambut positif jika ditentukan standarisasinya.
Perlu diketahui,
BPE saat ini juga mengantongi ijin pengelolaan 36 sumur tua tersebar di 5
kecamatan di Blora.Beberapa di antaranya sudah operasional, sisanya masih menunggu ijin dari Perhutani,
karena keberadaan sumur ada di wilayah Perhutani.
''Pengelolaan limbah memang
perlu dipikirkan secara dini, supaya dikemudian hari tidak menimbulkan
persoalan,'' ungkap Christian.Pengelolaa sumur minyak tua di
Blora cukup menjanjikan. Salah satu pemegang ijin, KUD Jiken misalnya,
bekerjasama dengan investor PT Witsun
Indonesia Perkasa, berhasil memproduksi minyak mentah antara 15.000 liter hingga 20.000 liter setiap hari. Pihak BPE sendiri, selain sudah
mengantongi ijin pengelolaan 36 sumur minyak tua, saat ini tengah melirik 282
sumur minyak tua yang tersebar di beberapa kecamatan di Blora. Menurut data, jumlah sumur tua yang
ada di Kabupaten Blora tercatat kurang lebih ada 900 titik tersebar di sejumlah
kecamatan.
Sumur-sumur tersebut terbagi di beberapa blok, di antaranya di blok Ledokseperti, Semanggi, Banyubang,
Metes, Petak, Dinding, Kedung Lusi, Trembes, Loji ijo dan blok Tungkul. (Urip
Daryanto/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.