Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Puluhan Gelandangan Ditangkap

Aparat Satpol PP meminta keterangan beberapa gelandangan yang ditangkap pada operasi di beberapa jalan protokol kemarin. HARSEM/SM/ADHITIA




Puluhan gelandangan dan anak jalanan di beberapa ruas jalan di Semarang, kemarin ditangkap Satpol PP. Sebelum melakukan penangkapan, para petugas itu melakukan penyamaran agar “buruannya” tidak lari.

APARAT Satpol PP menangkap puluhan gelandangan dan anak jalanan yang berada di Jalan Pandanaran, Tugu Muda, Jalan Imam Bonjol, dan sekitar Jembatan Banjirkanal Barat. Kepala Bidang Pengendalian Operasional Satpol PP Aniceto Magno Da Silva mengungkapkan, ada setidaknya 29 orang yang ditangkap pihaknya.

"Dari 29 orang yang kami tangkap, tujuh di antaranya masih anak-anak. Mereka terpaksa kami amankan karena meresahkan masyarakat. Sebagian menjadi pengemis dengan memaksa," terangnya.

Dia mengungkapkan, para gelandangan dan anak jalanan itu selanjutnya diserahkan ke panti sosial. Terlebih dulu, mereka didata dan diminta untuk tidak kembali ke jalanan lagi.

Aniceto kemarin mengungkapkan, operasi dimulai sekitar pukul 13.00 dan selesai sekitar dua jam berikutnya. Pihaknya sendiri melakukan metode penyamaran.

"Beberapa anggota kami menyusup ke lokasi-lokasi yang biasanya ditempati para gelandangan dan anak jalanan. Sebab biasanya, para gelandangan dan anak jalanan itu langsung melarikan diri begitu melihat mobil kami. Dengan menempatkan dulu anggota di lapangan, tugas kami lebih mudah," terangnya.

Dia menegaskan, pihaknya juga mengawasi seandainya ada pelanggaran undang-undang seperti soal perdagangan manusia, terutama anak. Karena itu, pihaknya selalu memberi perhatian lebih pada mereka yang sering membawa anak saat mengemis.

"Tadi ada juga yang kami tangkap saat mengemis sambil menggendong anak. Tapi dia mengaku, anak itu anaknya sendiri," jelasnya.

Perempuan yang dimaksud yakni Agnes, yang mengaku tinggal di Jalan Kokrosono, menegaskan jika anak perempuan yang digendongnya adalah anaknya sendiri. Dia mengungkapkan tak mungkin meninggalkan anaknya di rumah karena tak ada yang menjaga. (H35,H71/SMNetwork/sae)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous