Tart Berlapis Seribu Tahu

Michael Suryana memamerkan hasil karyanya roti tart raksasa berbahan tahu, akhir pekan lalu (SM/Fista Novianti )

SEMARANG-Bahan baku kue tart biasanya tepung terigu dan gula. Bagaimana dengan roti berbahan baku tahu?

Adalah Michael Suryana dari Dian Mas Cake Decoration berhasil mewujudkannya. Kreasi roti tart berukuran raksasa berlapis tahu mampu ia hadirkan. Jangan salah, citarasa kue ini tak kalah dengan kue lainnya. Ya, kue tart miliknya itu dipamerkan pada acara pernikahan salah satu pelanggannya di Royal Dome Jalan Marina Raya Semarang, akhir pekan lalu.

Kue tart setinggi 3,5 meter berdiameter 2x2 meter terdiri sekitar 1.000 tahu. Tema winter salju dipilih Michael atas permintaan pelanggannya.

Meskipun terbuat dari tahu, namun roti tart unik buatan putra dari Ong Eng Kiok dan Suntaram Chandra itu terlihat mewah dengan taburan gula berhiaskan patung pengantin. Puluhan bulatan salju serta ranting berwarna putih sengaja ditampilkan untuk menunjang tema winter salju yang dipilih oleh sang pengantin.

''Roti tart dari tahu ini atas permintaan pengantin. Pasalnya, yang menikah merupakan pengusaha tahu. Saya menyatakan sanggup membuat kreasi baru ini karena pengantin ingin sesuatu yang unik di pesta pernikahan mereka. Apalagi ini berlangsung sekali seumur hidup,'' ungkapnya.

Hasil karya pria kelahiran 3 Desember 1985 ini banyak dipuji pengunjung. Sorotan lampu dipajang di sudut kanan dan kiri turut mempercantik kue buatan Michael. Selain itu, kue tahu miliknya seakan menari berputar perlahan di atas kolam. Kue bertingkat sembilan itu didesain bisa mengapung di atas kolam.

Proses pembuatan kue tart terbaru ini, menurut Michael relatif rumit. Bahkan, bahan baku tahu pun tak mudah dicari di pasar karena ia memilih tahu yang berkualitas. Tahu Jakarta sengaja dipilih karena memiliki kualitas yang bagus, padat dan tidak mudah rusak. Jauh-jauh hari, Michael harus memesan tahu Jakarta di Bandungan Kabupaten Semarang. Sementara untuk proses pengerjaannya pun tak selesai hanya sehari semalam saja. Proses konsep, persiapan adonan, memasak, sampai menghias roti memakan waktu sampai tiga hari.

Pertama-tama ia menyusun kerangka tulang dengan stereofoam (gabus). Agar tak roboh, ia menambahkan bahan baku besi sebagai penyangga. Kemudian bahan kue pun ia siapkan. Seperti, gula ice, mentega, telur, maizena. Setelah kue matang, barulah ia membubuhkan tahu di pinggiran kue. Dalam membuat kue, Michael berpatokan pada resep kuno keluarga. ''Sejak dulu, saya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet dan pengembang lainnya yang saat ini justru digunakan pelaku usaha roti lain,'' katanya.

Mengenai harga, kue tart tahu itu ia banderol senilai Rp 5 juta. Semuanya ia kerjakan sendiri dengan tenaga manual bersama 10 timnya.''Kreasi ini benar-benar handmade,'' terangnya.

Sebelumnya berbagai model karya Michael diminati pengantin, di antaranya tart pengantin model kastil, animasi seperti naga, menari di atas air, memutar, klasik, minimalis, elegance style, dan kue kreasi lainnya. Bagi Michael, inovasi dari suatu hasil karya dirasa sangat penting untuk menarik konsumen. Pengantin tentunya akan jenuh dengan model yang itu-itu saja. Meskipun usianya masih muda namun ia telah sukses menciptakan kue kreasi pengantin dengan beragam model. Konsep tema selalu ia tuangkan pada setiap kue tart buatannya. Misalnya, saat perayaan Imlek, Michael membuat kue tart dengan animasi naga. Dengan inovasi produk, pengantin akan puas dengan kue tart pesanannya. (Fista Novianti-SMNetwork/yul )

Newer Post Older Post