Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Grosir Sido Muncul Kunjungi Semarang dan Yogya

YOGYAKARTA - Sebagai mitra kerja yang baik, selama tiga hari mulai Jumat -Minggu (15-17/3) sebanyak 50 grosir besar yang ada di Jakarta dan sekitarnya oleh PT Sido Muncul diajak plesir ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Para grosir besar ini diberi kesempatan mengunjungi pabrik PT Sido Muncul di Semarang. Apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari semangat mencintai produk-produk Indonesia yang ternyata dapat mengungguli produk-produk asing.

Yang menarik dari kesibukan para grosir ini, terntara omzet mereka cukup menjanjikan dan menggiurkan karena diantara mereka da yang beromzet Rp 1,5 miliar sehari. Sebagai pedagang tentunya omzet ini cukup besar.

Para grosir besar itu biasanya piknik ke luar negeri, seperti ke Thailand, Malaysia, Makau, Singapura, Hongkong dan sejumlah negara lain. Tapi kali ini oleh PT Sido Muncul mereka justru diajak ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Di luar dugaan, sebagian dari mereka rupanya belum pernah mengunjungi objek wisata yang ada di Jawa Tengah, seperti Kota Lama, Simpang Lima, Candi Borobudur, Gunung Merapi dan sebagainya.

Dari kunjungan ini, mereka baru sadar bahwa Indonesia memiliki objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan objek wisata yang ada di luar negeri yang selama ini pernah mereka kunjungi.

"Saya terkesan dengan kunjungan ini. Saya jadi lebih bangga memiliki Indonesia, seperti pesan Pak Irwan Hidayat (Dirut PT Sido Muncul) agar selalu mencintai produk Indonesia,'' ujar Ny Herlianti Sutedjo dan Ny Juminah Setya Budi, grosir yang mengikuti program tersebut di Hotel Tentrem Yogyakarta, kemarin malam.

Semangat mencintai Indonesia itulah yang membuat wanita asli Solo dan Jakarta itu begitu bersemangat menjual produk-produk perusahaan jamu dan farmasi terbesar di Indonesia ini. Omzetnya satu bulan bisa mencapai lebih dari Rp 150 juta.

Setiap bulan ia mengorder lebih dari 150 karton produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi. Menurut dia dua produk ini yang paling laku keras di pasaran. ''Hampir semua produk Sido Muncul laku, tapi yang paling laku Tolak Angin dan Kuku Bima Energi,'' jelas Herlina.

Salah satu kelebih dari PT Sido Muncul, menurut dia, pihaknya selaku grosir merasa sudah menjadi keluarga dari perusahan tersebut. Hal itulah yang dilakukan Sido Muncul, sehingga para grosir seneng menjual produk Sido Muncul.

"Dukanya nggak ada karena barangnya memang mudah dijual dan laku serta dicari orang. Untungnya banyak. Kita juga dapat bonus dari penjualan. Pak Irwan itu luar biasa. Kami merasa sangat dihargai. Layanannya bagus. Toko merasa sangat didukung," ujar Herlina.

Seperti halnya Ny Herlina, grosir lainnya yaitu Juminah menyatakan serupa produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi sangat dicari. Tapi dia lebih ke spesifik produk jamu seperti Jamu Komplet dan lainnya. Dalam sebulan omzetnya mencapai kisaran Rp 300 juta. Sekali order bisa ratusan karton.

Demikian pula, hubungan dengan PT Sido Muncul sudah seperti keluarga sendiri. Grosir lainnya, Tugiman dan Suryadi, menyatakan produk PT Sido Muncul laku keras di pasaran. "Saya 100 karton tiap ambil order. Bisa tiga kali dalam sebulan,'' kata Suryadi.

''Omzet kami mencapai Rp 300 juta itu sudah bisa dipastikan. Pasarannya sangat bagus dan luas. Apalagi produk Kuku Bima Energi dengan iklan Mbah Maridjan langsung melejit 50 persen," tambah Suryadi.
  
Tugiman menambahkan saat ini produk PT Sido Muncul mampu menguasai pasaran. Karena itulah dia sangat antusias karena memang produknya dicari konsumen sehingga cepat laku.

Secara pribadi dia salut kepada Irwan Hidayat yang selalu menghargai jasa-jasa orang lain termasuk para grosir. ''Kami salut dengan Pak Irwan, karena bisa menghargai jasa-jasa orang lain termasuk kepada kami,'' katanya.

Sementara Dirut PT Sido Muncul, Irwan Hidayat menyatakan, 50 grosir besar dari Jakarta itu memang secara khusus diajak berwisata ke Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan misi utama adalah berwisata ke negeri sendiri. 

Biasanya perusahaan lain mengajak pelesir ke luar negeri. Padahal sebenarnya mereka sudah sering ke luar negeri, termasuk ke Hongkong maupun ke Singapura. Bagi mereka bukan hal yang baru, sebaliknya ketika diajak berwisata ke daerah tentu akan terasa lain.

''Ternyata setelah kami ajak keliling ke berbagai objek wisata yang ada di Semarang dan Yogyakarta, ternyata mereka mengaku senang karena rata-rata mereka belum pernah berkunjung ke Semarang maupun Yogyakarta,'' ujar Irwan Hidayat.

''Kegiatan ini bukan sekadar berwisata saja. Kali ini kami mengajak untuk mengenali diri sendiri dengan berkunjung ke berbagai objek wisata yang ada di daerah,'' tambah Irwan Hidayat.
   
Pelesir dengan 50 grosir besar dari Jakarta itu merupakan program yang pertama. Dijadwalkan nantinya menyusul grosir-grosir lain dari wilayah lain misalnya DIY dan Jawa Tengah.

"Ini yang pertama, kita kan punya ribuan grosir. Kita ajak ke Yogya dan Jawa Tengah untuk mengenalkan negeri sendiri. Mereka sudah sering ke luar negeri dan saya ingin mengenalkan potensi wisata di Indonesia sekaligus dalam rangka promosi Visit Jawa Tengah 2013," kata Irwan. (sgt/SMNetwork/yul)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous