Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kebebasan Pers Sudah Kebablasan

Profesor Tjipta Lesmana saat menjadi pembicara dalam seminar ''Media Digital dan Kewarganegaraan” di
 Balairung UKSW, belum lama ini. (HARSEMSMNetwork/Wahyu Wijayanto)
SIDOREJO -Sebagai salah satu pilar demokrasi, media massa mempunyai peran yang sangat sentral. Sekitar 75 persen informasi yang benar, akurat, dan obyektif yang diterima masyarakat bersumber dari media.

Informasi itulah yang kemudian dijadikan landasan masyarakat untuk berpikir dan bersikap. Hal tersebut diungkapkan Tjipta Lesmana, Guru Besar Universitas Pelita Harapan Jakarta dalam seminar ''Media Digital dan Kewarganegaraan” di Balairung UKSW, belum lama ini.

Dalam seminar yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Komunikasi, juga menghadirkan dosen Sri Suwartiningsih, sebagai narasumber. Menurut Tjipta, guna memainkan peranannya itu, media harus mendapatkan kebebasan. Tanpa kebebasan pers, mustahil media dapat melakukan tugasnya dengan baik.

“Tanpa freedom of the press, media mustahil dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,” ungkap pakar komunikasi sekaligus pengamat politik itu.

Media mempunyai empat fungsi yaitu sebagai agen pengawas, memberi informasi, pendidikan dan hiburan. Terkait media sosial, Tjipta menyebut, kebebasan media sosial sudah berada dalam lampu kuning.

“Sudah menjurus ke tingkat kebablasan, perlu dibatasi dengan kode etik supaya terarah,” katanya.

Menurutnya kebebasan berekspresi tidak boleh mencederai demokrasi. Tanpa ketentuan perundang-undangan, kehidupan bernegara dan bermasyarakat akan kacau.

Sri Suwartiningsih dalam pemaparannya mengatakan, agar pengelolaan media digital menjadi optimal, maka pengelolaan atau manajemen oleh pengelolanya, harus memperhatikan konteks ketepatan waktu dan ruang, ketepatan subtansi, ketepatan sasaran, ketepatan alat dan cara, ketepatan financial, efektifitas dan komunikatif.

“Dengan demikian media digital tidak menjajah warga negara, tetapi media digital sebagai alat mempermudah komunikasi dan interaksi sebagai salah satu ciri dari modernisasi,”  katanya. (J21,H32-SMNetwork/twu)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous