Banyak UMKM Belum Bankable
 |
| Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Rahfie Syaefulshaaf memberikan bantuan paket sembako kepada salah satu warga di kantornya, akhir pekan lalu. SM/Fista Novianti |
SEMARANG-Keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)) yang ada di wilayah Jawa Tengah banyak yang belum bankable. Untuk itu, kalangan pelaku ekonomi mikro itu sangat memerlukan pendampingan jasa manajemen agar usahanya makin berkembang.
Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Rahfie Syaefulshaaf mengungkapkan, sebagian besar UMKM yang memiliki potensi besar harus kecewa lantaran sering ditolak oleh perbankan ketika akan mengajukan fasilitas kredit.
''UMKM itu feasible tapi tidak bankable. Hal inilah yang menjadi peluang bagi PNM untuk menyasar UMKM yang belum bankable,'' katanya saat kegiatan pembagian paket sembako di kantornya, akhir pekan lalu.
Menurut Rahfie, PNM sebagai bagian dari solusi strategis pemerintah berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan akses permodalan dan program peningkatan kapasitas usaha bagi para UMKM. Sehingga, dapat melahirkan UMKM yang tangguh, mandiri serta mampu menciptakan lapangan kerja baru. PNM diarahkan untuk memberikan solusi finansial maupun non-finansial bagi sektor UMKM.
Selama ini PNM telah memberikan pendampingan usaha kepada sejumlah UMKM di wilayah Jateng. Seperti, perajin kain perca di Pringapus Kabupaten Semarang, perajin slondok di Magelang, budidaya mangrove di Demak dan masih banyak lagi.
Selain jasa manajemen, pembiayaan PNM selalu meningkat setiap tahunnya. Jumlah pembiayaan yang disalurkan PNM pada Mei lalu mencapai Rp 96 miliar dan Juni lalu sebesar Rp 99 miliar atau naik 33% dari tahun lalu. Tahun ini, ia menargetkan jumlah dana yang disalurkan mencapai Rp 121 miliar.
Rahfie menambahkan, PNM juga menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Pada kegiatan itu, PNM memberikan 75 paket sembako gratis serta memberikan beasiswa kepada 50 anak yatim berupa peralatan sekolah, tas dan buku. (SMNetwork-K14/yul)
Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Rahfie Syaefulshaaf mengungkapkan, sebagian besar UMKM yang memiliki potensi besar harus kecewa lantaran sering ditolak oleh perbankan ketika akan mengajukan fasilitas kredit.
''UMKM itu feasible tapi tidak bankable. Hal inilah yang menjadi peluang bagi PNM untuk menyasar UMKM yang belum bankable,'' katanya saat kegiatan pembagian paket sembako di kantornya, akhir pekan lalu.
Menurut Rahfie, PNM sebagai bagian dari solusi strategis pemerintah berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan akses permodalan dan program peningkatan kapasitas usaha bagi para UMKM. Sehingga, dapat melahirkan UMKM yang tangguh, mandiri serta mampu menciptakan lapangan kerja baru. PNM diarahkan untuk memberikan solusi finansial maupun non-finansial bagi sektor UMKM.
Selama ini PNM telah memberikan pendampingan usaha kepada sejumlah UMKM di wilayah Jateng. Seperti, perajin kain perca di Pringapus Kabupaten Semarang, perajin slondok di Magelang, budidaya mangrove di Demak dan masih banyak lagi.
Selain jasa manajemen, pembiayaan PNM selalu meningkat setiap tahunnya. Jumlah pembiayaan yang disalurkan PNM pada Mei lalu mencapai Rp 96 miliar dan Juni lalu sebesar Rp 99 miliar atau naik 33% dari tahun lalu. Tahun ini, ia menargetkan jumlah dana yang disalurkan mencapai Rp 121 miliar.
Rahfie menambahkan, PNM juga menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Pada kegiatan itu, PNM memberikan 75 paket sembako gratis serta memberikan beasiswa kepada 50 anak yatim berupa peralatan sekolah, tas dan buku. (SMNetwork-K14/yul)
Heru+Setiabudi+dan+Tarmuji.(FOTO+ARIEL).jpg)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.