Zakat Mampu Tekan Kemiskinan

SM/Rosyid Ridho
<B>SAMPAIKAN TAUSIYAH:<P> KH Abdul Wachid (dua dari kiri) menyampaikan tausiyah tentang zakat pada acara tarawih keliling anjangsih Forkompinda yang digelar di pendapa kabupaten. ()

<B>KENDAL -<P> Zakat merupakan tanggung jawab orang muslim yang berkecukupan. Mereka bisa memanfaatkan harta kekayaannya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui zakat mapun amalan sedekah. Di bulan Ramadan, amalan-amalan zakat hendaknya ditingkatkan. Tidak hanya zakat fitrah, tetapi zakat-zakat lain seperti zakat mal. ''Zakat mampu menjadi solusi untuk mengurangi kemiskinan,'' kata KH Abdul Wachid dalam tarawih keliling anjangsih Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) putaran ke tujuh di pendapa kabupaten, baru-baru ini. Bertindak selaku sohibul bait pada tarawih itu adalah Bank BRI Cabang Kendal.
 

Abdul Wachid menceritakan, dalam sebuah hadist dikisahkan, Nabi Muhammad SAW pernah berdialog dengan sekelompok orang-orang fakir-miskin yang mendatangi beliau. Beliau menyambut kaum yang dicintainya itu seraya berucap, �Selamat datang, Saudara-saudaraku�. Dalam dialog tersebut, kaum fakir mengatakan, kalau orang-orang kaya lebih mampu melakukan ibadah dan amalan-amalan. Orang kaya mampu berhaji atau umroh, sedekah, zakat dan membantu orang lain. Sedang kaum fakir itu merasa tidak memiliki kemampuan untuk beramal. Untuk makan, mereka kadang kesulitan.
 

Nabi berkata, kaum miskin juga bisa beribadah dan beramal yang pahalanya tidak kalah dengan amalan orang-orang kaya. Beramal tidak hanya zakat. Shalat, tahmit dan bertasbih dapat dilakukan. Jika amalan-analam itu dikerjakan sebanyak 10 kali, mampu mengalahkan kekayaan orang-orang seluruh dunia pahalanya. ''Maka dari itu, orang kaya dan miskin, hendaknya memperbanyak ibadah dan amalan-amalan sesuai kemampuannya di bulan Ramadan. Bagi yang mampu agar membayar zakat di lembaga-lembaga amil yang ada,'' katanya.
 

Dia juga mengingatkan, supaya mengeluarkan zakat sebelum Lebaran. Hal itu supaya pada saat hari kemenangan, tidak ada lagi orang miskin yang kesana-kemari hanya sekadar untuk mencari zakat. (H36--)

Newer Post Older Post