Masjid Darussalam Plamongan Indah
Melayani Dua Model Tarawih
JIKA anda ingin tahu wujud Islam yang toleran, lihatlah salah satu praktik mengelola perbedaan
di Masjid Darussalam. Di masjid ini, ikhtilaf (perbedaan) pelaksanaan ibadah tidak menjadi masalah. Bahkan diterima sewajarnya sebagai kenyataan yang tidak perlu diperdebatkan.
Sejak berdiri tahun 1992, masjid pertama di Perumahan Plamongan Indah Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan ini menyelenggarakan jamaah sholat tarawih dua model. Yakni delapan rakaat sekaligus 20 rakaat.
Bagaimana caranya? Imam memimpin sholat tarawih sebagaimana biasa, yakni setiap dua rakaat ditutup salam. Saat mencapai delapan rakaat makmum diajak mendengarkan ceramah singkat atau lebih dikenal kultum dari ustad yang telah dijadwalkan. Usai kultum, jamaah dipersilahkan melanjutkan tarawih hingga 20 rakaat atau pulang. Maka bagi orang yang suka tarawih delapan rakaat terlayani, demikian pula yang senang genap 20 rakaat.
Begitu baik toleransi itu diugemi, sehingga makmum yang berhenti di delapan rakaat menunggu imam menyelesaikan tarawih 20 rakaat, lalu ikut jamaah sholat witir tiga rakaat.
Sambil menunggu mereka membaca Alquran pelanpelan atau berdzikir.
Anakanak pun memiliki semangat toleransi yang sama bagusnya. Jika ikut tarawih model delapan rakaat, mereka biasa pulang dulu atau tetap di masjid menunggu rampung, kemudian seperti biasa mengerubungi sang mubalig dan imam untuk meminta tanda tangan. Jadilah suasana ramadan benarbenar penuh berkah. Damai dan indah.
Sony (35), warga Jl Kelapa Gading mengaku senang dengan kekompakan itu. Warga yang baru
mukim sejak 2005 ini menilai, adanya perbedaan pendapat soal jumlah rakaat tarawih ternyata tidak jadi masalah.
“Saya merasa damai di sini. Walau ada beda pendapat maupun golongan, tidak menjadi masalah. Ukhuwahnya terjaga baik,” ujar bapak satu anak yang suka tarawih delapan rakaat ini.
Senada dengan Sony, Manda (18) memilih tarawih delapan rakaat karena lebih cepat. Murid kelas XII SMA ini membagi waktu untuk belajar, maka usai tarawih dia langsung pulang untuk membuka pelajaran sekolahnya.
“Kalau saya pilih yang delapan rakaat karena mau main. Rasanya capek kalau 20 rakaat, “ sahut Fikram (12), siswa SMP yang punya grup petak umpet sebayanya.
Sementara, pemilih tarawih 20 rakaat, Aris (22) mengaku ingin mendapat pahala lebih banyak.
“Saya diberitahu ustad, bahwa bulan ramadan adalah bulan panen pahala. Jadi saya pilih tarawih 20 rakaat agar dapat banyak pahala,” tuturnya tanpa bermaksud merendahkan.
Demikian pula, bagi Diko (17), bertarawarih 20 rakaat karena mengikuti orang tuanya yang memilih 20 rakaat.
“Bapak dan ibu saya tarawihnya 20 rakaat. Jadi saya ikuti,” ujar siswa SLTA ini. (ichwan_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalah gunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
JIKA anda ingin tahu wujud Islam yang toleran, lihatlah salah satu praktik mengelola perbedaan
di Masjid Darussalam. Di masjid ini, ikhtilaf (perbedaan) pelaksanaan ibadah tidak menjadi masalah. Bahkan diterima sewajarnya sebagai kenyataan yang tidak perlu diperdebatkan.
Sejak berdiri tahun 1992, masjid pertama di Perumahan Plamongan Indah Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan ini menyelenggarakan jamaah sholat tarawih dua model. Yakni delapan rakaat sekaligus 20 rakaat.
Bagaimana caranya? Imam memimpin sholat tarawih sebagaimana biasa, yakni setiap dua rakaat ditutup salam. Saat mencapai delapan rakaat makmum diajak mendengarkan ceramah singkat atau lebih dikenal kultum dari ustad yang telah dijadwalkan. Usai kultum, jamaah dipersilahkan melanjutkan tarawih hingga 20 rakaat atau pulang. Maka bagi orang yang suka tarawih delapan rakaat terlayani, demikian pula yang senang genap 20 rakaat.
Begitu baik toleransi itu diugemi, sehingga makmum yang berhenti di delapan rakaat menunggu imam menyelesaikan tarawih 20 rakaat, lalu ikut jamaah sholat witir tiga rakaat.
Sambil menunggu mereka membaca Alquran pelanpelan atau berdzikir.
Anakanak pun memiliki semangat toleransi yang sama bagusnya. Jika ikut tarawih model delapan rakaat, mereka biasa pulang dulu atau tetap di masjid menunggu rampung, kemudian seperti biasa mengerubungi sang mubalig dan imam untuk meminta tanda tangan. Jadilah suasana ramadan benarbenar penuh berkah. Damai dan indah.
Sony (35), warga Jl Kelapa Gading mengaku senang dengan kekompakan itu. Warga yang baru
mukim sejak 2005 ini menilai, adanya perbedaan pendapat soal jumlah rakaat tarawih ternyata tidak jadi masalah.
“Saya merasa damai di sini. Walau ada beda pendapat maupun golongan, tidak menjadi masalah. Ukhuwahnya terjaga baik,” ujar bapak satu anak yang suka tarawih delapan rakaat ini.
Senada dengan Sony, Manda (18) memilih tarawih delapan rakaat karena lebih cepat. Murid kelas XII SMA ini membagi waktu untuk belajar, maka usai tarawih dia langsung pulang untuk membuka pelajaran sekolahnya.
“Kalau saya pilih yang delapan rakaat karena mau main. Rasanya capek kalau 20 rakaat, “ sahut Fikram (12), siswa SMP yang punya grup petak umpet sebayanya.
Sementara, pemilih tarawih 20 rakaat, Aris (22) mengaku ingin mendapat pahala lebih banyak.
“Saya diberitahu ustad, bahwa bulan ramadan adalah bulan panen pahala. Jadi saya pilih tarawih 20 rakaat agar dapat banyak pahala,” tuturnya tanpa bermaksud merendahkan.
Demikian pula, bagi Diko (17), bertarawarih 20 rakaat karena mengikuti orang tuanya yang memilih 20 rakaat.
“Bapak dan ibu saya tarawihnya 20 rakaat. Jadi saya ikuti,” ujar siswa SLTA ini. (ichwan_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalah gunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.