Ada Transaksi untuk Ketua Komisi
INDIKASI terjadinya jual beli suara dalam pemilihan ketua komisi di DPRD Kota Semarang, makin mengemuka. Di antara mereka yang berambisi menduduki jabatan strategis itu bahkan siap keluar uang berapa pun besarnya. Saking ngebetnya, ada yang menawarkan uang muka (DP) kepada anggota fraksi lainnya, demi tambahan dukungan suara.
Menurut sumber Harian Semarang yang layak dipercaya, kemarin, ada salah satu anggota DPRD yang berambisi untuk menduduki pimpinan komisi mencoba untuk membeli suara anggota fraksi lainnya dengan nilai lebih dari Rp 10 juta.
Jumlah itu masih dalam bentuk uang muka, dan setelah jabatan ketua komisi disandang yang bersangkutan, sisa dana pembelian suara akan dibayarkan. “Janjinya sih sisa pembayarannya sebesar dua kali lipat dari uang muka,” ujar anggota DPRD yang enggan disebut namanya.
Jabatan ketua di masing-masing komisi memang menjadi incaran, sehingga diperebutkan antar fraksi. Dan komisi yang paling menjadi rebutan adalah komisi yang dinilai cukup strategis. Yaitu Komisi A (bidang pemerintahan dan hukum), Komisi C (bidang infrastruktur), dan Komisi D (bidang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat). Di Komisi A, fraksi yang akan berebut untuk bisa menempatkan kadernya di kursi ketua adalah Demokrat dan Golkar.
Golkar cukup intensif melakukan lobi-lobi. Apalagi beberapa fraksi lainnya bakal mendukung. Sementara Demokrat yang didukung PKS juga berambisi mendudukkan kadernya sebagai Ketua Komisi A.
Sayangnya, Demokrat kini sedang dirundung ‘’perpecahan’’. Ada dua kubu yang diperkirakan akan berpengaruh pada proses pemilihan ketua komisi nanti.
Yang paling solid adalah FPDI. Fraksi inilah yang sejak awal dilobi Demokrat dan Golkar. ‘’Meski pernah ada kesepakatan ke Demokrat, tetapi perkembangannya bisa saja FPDI berubah mendukung calon lain,’’ kata sebuah sumber.
Begitu juga dengan posisi pimpinan ketua di Komisi C yang akan diperebutkan Demokrat dan PAN. Sementara jabatan pimpinan Komisi D tampaknya akan diperebutkan PDIP dan PKS. Namun pilihan PKS ini akan melunak bila jabatan pimpinan Komisi B bidang anggaran dan keuangan diberikan kepadanya.
Dengan komposisi jumlah anggota di masing-masing komisi rata-rata empat, peluang Partai Demokrat memenangi dua pucuk pimpinan cukup terbuka.
Meski deadline akhir penyerahan daftar anggota komisi dari masingmasing fraksi di DPRD Kota Semarang adalah Senin kemarin, namun hingga sore hari baru dua fraksi (PDIP dan Partai Gerindra) yang sudah menyerahkan nama-nama anggotanya yang akan didudukkan di jajaran komisi ke sekretariat dewan. Sementara empat fraksi lainnya belum menyerahkan.
Menurut Sekertaris FPDIP, Supriyadi, daftar nama perwakilan dari partainya untuk setiap komisi sudah diserahkan ke Setwan sesuai jadwal. Dengan sisa jumlah anggota fraksi sebanyak tujuh anggota, masing-masing komisi akan diisi dua anggota. Untuk Komisi A, kata dia, Fraksi PDIP menempatkan Bambang Sutrisno dan Hendro Sukmono. Sementara kader PDIP yang ditempatkan di Komisi B adalah Meidiana Koswara dan Hanik Khoiru Sholikah.
Di Komisi C, ada nama Kadarlusman dan M Zazuri. “Untuk Komisi D, PDIP menempatkan saya dan M Rukiyanto. Meskipun namanama tersebut sudah fix, namun soal komisi mana yang diincar untuk dipimpin masih kita rahasiakan,” ujar Supriyadi.
Fraksi Gerindra yang memiliki enam kursi hasil koalisinya dengan PKB yang memiliki dua kursi, hanya akan menempatkan satu anggota di masing-masing komisi.
Yaitu Jasiman Gultom di Komisi A, Nanda Prihastoro di Komisi B, Gunadi Susetyo di Komisi C, dan Saryadi di Komisi D. Sedangkan dua anggota fraksi dari unsur PKB, yaitu Suryanto dan Kholison akan ditempatkan di Komisi B dan C.
Tunggu Perkembangan
Empat fraksi lainnya, yaitu Demokrat, PKS, PAN, dan Golkar, hingga sore kemarin belum juga menyerahkan daftar namanama anggota komisinya.
Menurut Ketua Fraksi PKS Imam Mardjuki, pihaknya masih menunggu perkembangan politik di gedung dewan. Namun bagi Demokrat, keterlambatan penyerahan namanama anggota komisi ini lebih dikarenakan belum ditandatanganinya surat penyerahan oleh Ketua DPC Rudi Nurrahmat.
“Nama-nama sudah dirapatkan, dan sudah matang. Cuma belum ditandatangani pimpinan. Soal namanama juga belum bisa diungkapkan, soalnya masih menunggu bapak ketua pimpinan,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Zulkarnaeni. Jika deadline terakhir penyerahan nama-nama anggota komisi saja hingga kini belum final, dikhawatirkan pengumuman dan pembentukan nama-nama anggota komisi dan pembentukan alat kelengkapan dewan lainnya juga semakin mundur. Lobi-lobi antarfraksi dan tokoh politik di gedung dewan ini, semakin akan memperlambat kinerja anggota dewan. Padahal, agenda kegiatan terus menumpuk.
Menurut Plt Sekwan Ngartiyono, berdasarkan pengalaman periode sebelumnya, para pimpinan fraksi baru akan menyerahkan nama-nama anggotanya pada detik-detik terakhir sebelum rapat paripurna dengan agenda pembentukan komisikomisi. Agendanya, DPRD Kota Semarang akan menggelar sidang paripurna dengan agenda pembentukan komisikomisi pada Kamis 8 Oktober.
“Beberapa fraksi masih menunggu. Mungkin tak ingin anggotaanggota yang dikirimkannya dilobi partai lain. Soalnya jabatan di komisi ini juga terkait dengan persoalan koalisi politik antara parpol satu dengan lainnya,” jelasnya. (abbas_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Labels
Warta Kota
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.