Mahfudz Ali & Soemarmo Lebih Dikenal
PEMILIHAN Walikota dan Wakil Walikota Semarang masih kurang lima bulan lagi, tepatnya April 2010. Namun wacana perhelatan itu sudah terdengar, meski sebagian besar warga Kota Semarang mengaku belum mengenal orangorang yang diperkirakan akan turut meramaikan pemilihan tersebut.
Kalau pun mendengar, hanya nama Wakil Walikota Mahfudz Ali dan mantan Sekda Soemarmo yang paling populer dan dikenal. Ketika disebutkan nama-nama calon lain, apalagi calon wakil walikota, pada umumnya masyarakat bilang tidak tahu sama sekali.
Beberapa warga yang ditemui Harsem juga mengaku pesimistis Semarang akan berubah setelah memiliki walikota baru. Meski begitu, mereka tetap berharap walikota terpilih nanti sosok yang peduli dengan rakyat, dan mampu membebaskan Kota Semarang dari banjir. Apalagi yang terpilih nanti sosok yang sudah tidak asing lagi dengan pekerjaan eksekutif.
Kalau pun mendengar, hanya nama Wakil Walikota Mahfudz Ali dan mantan Sekda Soemarmo yang paling populer dan dikenal. Ketika disebutkan nama-nama calon lain, apalagi calon wakil walikota, pada umumnya masyarakat bilang tidak tahu sama sekali.
Beberapa warga yang ditemui Harsem juga mengaku pesimistis Semarang akan berubah setelah memiliki walikota baru. Meski begitu, mereka tetap berharap walikota terpilih nanti sosok yang peduli dengan rakyat, dan mampu membebaskan Kota Semarang dari banjir. Apalagi yang terpilih nanti sosok yang sudah tidak asing lagi dengan pekerjaan eksekutif.
Seperti halnya yang disampaikan Rudin (35) warga Mlatiharjo. Dia mengharapkan wali kota yang terpilih nantinya merupakan orangorang yang jujur dan peduli dengan masyarakat kecil. Memperhatikan penanggulangan banjir dan rob dengan baik, agar warga tidak lagi resah saat musim penghujan datang.
”Harapannya ya begitu, untuk siapa yang nyalon memang saya belum tahu, tapi dengardengar wakil wali kota sama mantan sekda kalau tidak salah, itu nyalon. Yang penting siapa saja yang jadi haruslah yang peduli rakyat kecil,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Sumaryati, warga Rejosari yang mengaku menaruh harapan besar pada calon walikota mendatang. ”Katanya sebentar lagi ya pemilihannya. Kalau saya sebagai rakyat kecil ya penginnya punya walikota yang jujur, baik, serius dalam bekerja, biar Semarang ini nggak banjir lagi. Terus kotanya juga ditata dengan rapi, sembako murah, angkot mudah. Kan gitu,” ungkapnya sambil tersenyum.
Penjual nasi ini mengaku belum mengenal orangorang yang nantinya diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai calon walikota. Selain itu ia juga berharap kalau para walikota yang terpilih memiliki kepribadian dan akhlak yang bagus. ”Ya inginnya punya pemimpin yang pinter,
baik hati, rajin beribadah. Kalau ada calon, baik walikota atau wakilnya yang suka main perempuan atau korupsi, ya mending nggak usah dipilih,” tambahnya.
Lain halnya dengan Arif (27). Karyawan sebuah warnet yang tinggal di Jl Dr Cipto itu tidak begitu peduli dengan pemilihan walikota. Ia mengatakan saat ini warga tidak membutuhkan janji yang mulukmuluk saat kampanye. ”Janjijanji itu tidak penting, yang penting kan hasil kerjanya. Nanti saya milih yang nggak banyak janji saja, yang penting kerja sebagai walikota bagus,” ujarnya. (puji_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
”Harapannya ya begitu, untuk siapa yang nyalon memang saya belum tahu, tapi dengardengar wakil wali kota sama mantan sekda kalau tidak salah, itu nyalon. Yang penting siapa saja yang jadi haruslah yang peduli rakyat kecil,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Sumaryati, warga Rejosari yang mengaku menaruh harapan besar pada calon walikota mendatang. ”Katanya sebentar lagi ya pemilihannya. Kalau saya sebagai rakyat kecil ya penginnya punya walikota yang jujur, baik, serius dalam bekerja, biar Semarang ini nggak banjir lagi. Terus kotanya juga ditata dengan rapi, sembako murah, angkot mudah. Kan gitu,” ungkapnya sambil tersenyum.
Penjual nasi ini mengaku belum mengenal orangorang yang nantinya diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai calon walikota. Selain itu ia juga berharap kalau para walikota yang terpilih memiliki kepribadian dan akhlak yang bagus. ”Ya inginnya punya pemimpin yang pinter,
baik hati, rajin beribadah. Kalau ada calon, baik walikota atau wakilnya yang suka main perempuan atau korupsi, ya mending nggak usah dipilih,” tambahnya.
Lain halnya dengan Arif (27). Karyawan sebuah warnet yang tinggal di Jl Dr Cipto itu tidak begitu peduli dengan pemilihan walikota. Ia mengatakan saat ini warga tidak membutuhkan janji yang mulukmuluk saat kampanye. ”Janjijanji itu tidak penting, yang penting kan hasil kerjanya. Nanti saya milih yang nggak banyak janji saja, yang penting kerja sebagai walikota bagus,” ujarnya. (puji_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.