Menjebak Suami di Tempat Selingkuhannya
DALAM soal usia, sebetulnya lelaki bernama samaran Bandot ini sudah mendekati senja.
Meski sudah berusia 55, namun Bandot masih berkelakuan seperti anak muda saja. Mungkin ia menerapkan betul pepatah: tuatua keladi, semakin tua semakin menjadijadi. Betapa tidak, ia masih demen mencari daun muda. Dengan semenamena ia acuhkan istrinya. Untunglah, belang Bandot berhasil dibongkar istrinya. Ia berhasil menangkap basah Bandot saat bersama perempuan selingkuhannya.
Kisah ini diungkapkan sendiri oleh istri Bandot, yang datang ke kantor redaksi Harsem, belum lama ini. Dengan menahan rasa dendam, perempuan berusia 45 tersebut meminta agar harian ini memberitakan kasus perselingkuhan suaminya.
‘’Biar dia kapok dan wirang,’’ ketus istri Bandot, sebut saja Flamboyan.
Meski sudah berusia 55, namun Bandot masih berkelakuan seperti anak muda saja. Mungkin ia menerapkan betul pepatah: tuatua keladi, semakin tua semakin menjadijadi. Betapa tidak, ia masih demen mencari daun muda. Dengan semenamena ia acuhkan istrinya. Untunglah, belang Bandot berhasil dibongkar istrinya. Ia berhasil menangkap basah Bandot saat bersama perempuan selingkuhannya.
Kisah ini diungkapkan sendiri oleh istri Bandot, yang datang ke kantor redaksi Harsem, belum lama ini. Dengan menahan rasa dendam, perempuan berusia 45 tersebut meminta agar harian ini memberitakan kasus perselingkuhan suaminya.
‘’Biar dia kapok dan wirang,’’ ketus istri Bandot, sebut saja Flamboyan.
Perempuan yang tinggal di daerah Kaligawe Semarang ini, menceritakan kisah perselingkuhan suaminya dengan perempuan lain yang usianya jauh lebih muda darinya.
Awalnya dia selalu tak curiga ketika suaminya yang bekerja sebagai penjaga malam sebuah perusahaan, selalu pulang tidak tepat waktu.
Bandot, katanya, biasa berangkat kerja pukul 17.00 dan pulang pagi hari. Namun belakangan, lelaki yang tubuhnya masih kekar ini selalu pulang terlambat.
Kata Flamboyan, ada-ada saja alasan Bandot untuk pulang telat. “Disuruh pimpinan mengurus surat-surat perusahaanlah, mampir ke rumah famililah, ke temannyalah,” cetusnya.
Namun, yang bikin dia merasa curiga, perilaku Bandot jadi aneh. Lelaki ini sering keliru memanggil istrinya. Biasanya memanggil ibu, tapi tiba-tiba memanggil dengan sebutan sayang.
Apalagi suatu ketika Bandot dalam tidurnya mengigau menyebut nama perempuan yang asing bagi Flamboyan. ‘’Dan kebetulan ada teman kerjanya yang memberitahu kalau suami saya sering dihampiri perempuan muda,’’ ucapnya.
Dari situlah muncul kecurigaan. Flamboyan kemudian mengatur strategi menjebak Bandot. Suatu hari, satu jam sebelum Bandot pulang, dia sudah nongkrong menunggu di depan kantor.
Dia mengajak tukang ojek dan mengintai. Begitu Bandot ke luar kantor, segera dia membuntutinya. Ternyata suaminya tidak menuju ke arah rumah, namun memasuki sebuah perkampungan, di ujung barat Kota Semarang. Jantungnya berdegup kencang. Perasaannya tak karuan. Hati Flamboyan makin berdebar ketika Bandot menyandarkan motor di depan rumah kecil yang sangat sederhana. Serta merta dia berlari memburunya. Ketika itu Bandot sudah masuk ke rumah.
Dari dalam rumah terdengar suara Bandot, ‘’Sayang, sedang apa?’’ Bandot menyapa perempuan di dalam rumah, yang belakangan diketahui adalah perempuan selingkuhannya. Namun seketika itu Flamboyan menyahut, ‘’Ya sayang, aku ada di luar, ke sinilah.’’
Bandot bergegas ke luar. Seperti disambar geledek, Bandot mematung. ‘’Lho, Bu?’’ kata Bandot tergagap. ‘’Ada apa ini. Kok…?’’ Bandot tak bisa menata bicaranya. Ia tertangkap basah. (ichwan - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Awalnya dia selalu tak curiga ketika suaminya yang bekerja sebagai penjaga malam sebuah perusahaan, selalu pulang tidak tepat waktu.
Bandot, katanya, biasa berangkat kerja pukul 17.00 dan pulang pagi hari. Namun belakangan, lelaki yang tubuhnya masih kekar ini selalu pulang terlambat.
Kata Flamboyan, ada-ada saja alasan Bandot untuk pulang telat. “Disuruh pimpinan mengurus surat-surat perusahaanlah, mampir ke rumah famililah, ke temannyalah,” cetusnya.
Namun, yang bikin dia merasa curiga, perilaku Bandot jadi aneh. Lelaki ini sering keliru memanggil istrinya. Biasanya memanggil ibu, tapi tiba-tiba memanggil dengan sebutan sayang.
Apalagi suatu ketika Bandot dalam tidurnya mengigau menyebut nama perempuan yang asing bagi Flamboyan. ‘’Dan kebetulan ada teman kerjanya yang memberitahu kalau suami saya sering dihampiri perempuan muda,’’ ucapnya.
Dari situlah muncul kecurigaan. Flamboyan kemudian mengatur strategi menjebak Bandot. Suatu hari, satu jam sebelum Bandot pulang, dia sudah nongkrong menunggu di depan kantor.
Dia mengajak tukang ojek dan mengintai. Begitu Bandot ke luar kantor, segera dia membuntutinya. Ternyata suaminya tidak menuju ke arah rumah, namun memasuki sebuah perkampungan, di ujung barat Kota Semarang. Jantungnya berdegup kencang. Perasaannya tak karuan. Hati Flamboyan makin berdebar ketika Bandot menyandarkan motor di depan rumah kecil yang sangat sederhana. Serta merta dia berlari memburunya. Ketika itu Bandot sudah masuk ke rumah.
Dari dalam rumah terdengar suara Bandot, ‘’Sayang, sedang apa?’’ Bandot menyapa perempuan di dalam rumah, yang belakangan diketahui adalah perempuan selingkuhannya. Namun seketika itu Flamboyan menyahut, ‘’Ya sayang, aku ada di luar, ke sinilah.’’
Bandot bergegas ke luar. Seperti disambar geledek, Bandot mematung. ‘’Lho, Bu?’’ kata Bandot tergagap. ‘’Ada apa ini. Kok…?’’ Bandot tak bisa menata bicaranya. Ia tertangkap basah. (ichwan - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.