Satu Istana Tiga Cinta

POLIANDRI alias wanita bersuami lebih dari satu, jelas tak pernah ada dalam dokumen catatan sipil. Terlebih agama melarangnya. Mana mungkin ada wanita yang mengaku bersuami lebih dari satu. Sedangkan pria yang berpoligami resmi saja sering dikecam.

Walau praktik salome (satu lobang rame-rame) hanya dikenal dalam rumah bordil atau pelacuran, nyatanya banyak wanita yang diam-diam melakukannya sesuka hati. Di balik rapatnya pintu dan tertutupnya pagar rumah sendiri.

Salah satunya adalah Mawar (nama samaran). Warga keturunan yang tinggal di Semarang bagian bawah ini punya suami resmi yang cukup terhormat selaku pejabat. Sebut saja Suto.

Namun dia juga menjadi “istri kedua” dari lelaki pejabat teman suaminya sendiri. Namanya katakanlah Noyo.

Suto dan Mawar sebenarnya tidak punya masalah selaku suamiistri. Keduanya telah dikaruniai tiga anak yang sekarang telah bersekolah semua. Namun Mawar kurang nyaman berhubungan badan dengan suaminya. Lalu dia menjalin hubungan dengan Noyo. Dia memang tipe wanita hiperseks..

Setiap kali Mawar “butuh”, dia telepon Noyo agar datang ke rumahnya. Noyo pun enak saja meninggalkan istrinya dan pergi mengencani Mawar. Anehnya, perbuatan itu diketahui suami Mawar, Suto. Bisa dikatakan, cinta segitiga itu terjadi di depan matanya.

Suto memang tak berani melarang perbuatan serong Maya dengan sahabatanya itu. Saking cintanya dia dan takut kehilangan Mawar, membuat Suto damai dengan Noyo. Setiap kali Noyo usai memuaskan istrinya, dia menyalami dan melepas kepergiannya selayak tamu terhormat. Paling- paling dia setelah itu juga “minta jatah” pada istrinya.

Jadilah Mawar “bersuami” dua, meski lebih tepat salome saja. Kalau sebuah cerita sinetron, mungkin judul yang tepat adalah Satu Istana Tiga Cinta. Dia merasakan kepuasan dari Noyo. Sesuatu yang tidak diperoleh dari suaminya sendiri. Akibatnya dia ketagihan. Inginnya terus berjalan.

Hingga bertahun-tahun berlalu, hubungan aneh mereka masih aman. Tak ada tetangga atau sanak kadang yang tahu perilaku menyimpang tiga makhluk berkelaian jiwa tersebut. Sampai pada suatu hari, saat istri Noyo mengetahui kelakuan suaminya.

Nyonya Noyo, sebut saja Melati, melabrak suaminya sepenuh amarah saat dia memergoki suaminya yang dia cari ada di rumah Suto. Dia seret suaminya keluar dengan menjewer telinga Noyo. Sambil memasuki mobil yang dikemudiakan sopinya, Melati menarik paksa krah baju suaminya dan mengajaknya pulang. Malam itu, terjadi pertengkaran hebat di rumah Melati yang ada di Semarang Tengah.

Tak bisa dia memaafkan perbuatan suaminya. Sehingga Melati mengontak salah satu pengacara untuk mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. (ichwan - harian semarang)

___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. Terima kasih. (By: tonitok)

Newer Post Older Post