Harini-Ari Bersihkan Kali Asin
BANYAK cara yang dilakukan pasangan calon walikota dan wakil walikota dalam mensosialisasikan pencalonannya dan menarik simpati masyarakat. Adalah pasangan Harini Krisniati-Ari Purbono yang kemarin, menggelar lomba “Resik-resik Kali Asin” dengan naik perahu.
Lomba pun sangat ramai meski tidak dihadiri calon wakil walikota Ari Purbono yang sedang berkabung karena ibundanya meninggal dunia. Bahkan suasana semakin mengharu biru lantaran Harini yang hadir, raut mukanya menampakkan kesedihan yang mendalam, terutama ketika semua yang hadir berdoa untuk almarhumah terlebih dahulu.
Lomba sendiri diikuti 60 peserta dari 15 RT di sekitar Kali Asin. Menurut pengakuan Mas’ad selaku panitia penyelenggara menceritakan hal yang menginspirasikan resikresik Kali Asin. Ternyata Kali Asin ini bila memasuki musim penghujan sering meluap. Bila sudah meluap maka tak hanya air, sampah pun ikut terbawa air yang mengakibatkan warga jijik. sehingga “Resikresik Kali Asin” ini sangat bermanfaat untuk warga Semarang terutama warga Kali Asin, Bandarharjo, Semarang Utara.
“Upaya merubah kota dari keterpurukan dan kebanjiran, harus kita mulai dari diri kita sendiri. Seperti suasana musim hujan seperti ini. Kali Asin selalu meluap. Hal itu dikarenakan sedimentasi yang membuat dangkal sungai. Hal ini harus kita ubah. Untuk itu, kita adakanlah lomba ini,” tutur Mas’ad.
Ketidak hadiran Ari Purbono dalam lomba “Resik-resik Kali Asin” kemarin, tidak membuat massa pendukungnya di wilayah pengasapan ikan itu kecewa. Mereka sepertinya sangat memahami kondisi calon wakil walikota itu. Apalagi kehadiran Harini yang selama ini dinantinantikan itu dirasa sudah sangat istimewa sekali.
Acara pun tetap berlangsung semarak. Berbagai doorprize dibagikan, paket sembako gratis untuk semua peserta lomba dan hadiah seekor kambing untuk Suryono pemenang lomba “Resik-resik Kali Asin” yang memperoleh sampah paling banyak.
Harini yang tidak banyak bicara dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya ingin lebih memperhatikan dan mencintai lingkungan.
“Ketika jaman penjajahan hingga tahun tujuh puluhan pemerintah masih membayar pegawai untuk membersihkan Kali Asin. Namun sekarang pemerintah kota kurang memberi perhatian. Maka kami Harini-Ari siap menyonsong perubahan Kota Semarang yang bebas polusi termasuk polusi sampah di Kali Asin ini,” tandas Harini.
Di Ngaliyan
Sementara sebelumnya, Sabtu (20/2) sore kemarin, pasangan ini juga mendatangi warga RW 07 Pokok Pondasi Kelurahan Ngaliyan. Ikut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Ahmadi.
Acara yang diadakan di lingkungan masyarakat terdalam ini bertujuan agar dapat membaur dan lebih merakyat. “Siapa pun pasti ingin adanya perubahan di Semarang ini. Karena itulah kegiatan-kegiatan seperti ini harus menyentuh langsung ke masyarakat,” tandas Ahmadi.
Sedang Ari Purbono mengaku gembira dengan sambutan warga RW 07. “Kendati sempat hujan tapi warga masih tetap menunggu kehadiran kami berdua di sini dan kami pun merasa berterimaksih dan bangga. Insya Allah kami akan ikhtiar untuk memenuhi harapan yang sudah disampaikan, salah satunya rindu lowongan pekerjaan,” ujar Ari.
Harini juga menyampaikan kekagumannya. Karena tidak hanya bapak- bapak dan ibu-ibu yang datang tapi juga anak-anak ikut menunggu dirinya. “Terimaksih atas kehadiran warga, kami ingin membangun Kota Semarang lebih baik dan kami juga rindu lapangan pekerjaan. Sepertinya di sini banyak PNS jadi tidak perlu kelihatan, yang penting tanggal 18 April di bilik suara pilih Harini-Ari,” kilah Harini sembari tersenyum. (abas/lissa-harian semarang)
Lomba pun sangat ramai meski tidak dihadiri calon wakil walikota Ari Purbono yang sedang berkabung karena ibundanya meninggal dunia. Bahkan suasana semakin mengharu biru lantaran Harini yang hadir, raut mukanya menampakkan kesedihan yang mendalam, terutama ketika semua yang hadir berdoa untuk almarhumah terlebih dahulu.
Lomba sendiri diikuti 60 peserta dari 15 RT di sekitar Kali Asin. Menurut pengakuan Mas’ad selaku panitia penyelenggara menceritakan hal yang menginspirasikan resikresik Kali Asin. Ternyata Kali Asin ini bila memasuki musim penghujan sering meluap. Bila sudah meluap maka tak hanya air, sampah pun ikut terbawa air yang mengakibatkan warga jijik. sehingga “Resikresik Kali Asin” ini sangat bermanfaat untuk warga Semarang terutama warga Kali Asin, Bandarharjo, Semarang Utara.
“Upaya merubah kota dari keterpurukan dan kebanjiran, harus kita mulai dari diri kita sendiri. Seperti suasana musim hujan seperti ini. Kali Asin selalu meluap. Hal itu dikarenakan sedimentasi yang membuat dangkal sungai. Hal ini harus kita ubah. Untuk itu, kita adakanlah lomba ini,” tutur Mas’ad.
Ketidak hadiran Ari Purbono dalam lomba “Resik-resik Kali Asin” kemarin, tidak membuat massa pendukungnya di wilayah pengasapan ikan itu kecewa. Mereka sepertinya sangat memahami kondisi calon wakil walikota itu. Apalagi kehadiran Harini yang selama ini dinantinantikan itu dirasa sudah sangat istimewa sekali.
Acara pun tetap berlangsung semarak. Berbagai doorprize dibagikan, paket sembako gratis untuk semua peserta lomba dan hadiah seekor kambing untuk Suryono pemenang lomba “Resik-resik Kali Asin” yang memperoleh sampah paling banyak.
Harini yang tidak banyak bicara dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya ingin lebih memperhatikan dan mencintai lingkungan.
“Ketika jaman penjajahan hingga tahun tujuh puluhan pemerintah masih membayar pegawai untuk membersihkan Kali Asin. Namun sekarang pemerintah kota kurang memberi perhatian. Maka kami Harini-Ari siap menyonsong perubahan Kota Semarang yang bebas polusi termasuk polusi sampah di Kali Asin ini,” tandas Harini.
Di Ngaliyan
Sementara sebelumnya, Sabtu (20/2) sore kemarin, pasangan ini juga mendatangi warga RW 07 Pokok Pondasi Kelurahan Ngaliyan. Ikut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Ahmadi.
Acara yang diadakan di lingkungan masyarakat terdalam ini bertujuan agar dapat membaur dan lebih merakyat. “Siapa pun pasti ingin adanya perubahan di Semarang ini. Karena itulah kegiatan-kegiatan seperti ini harus menyentuh langsung ke masyarakat,” tandas Ahmadi.
Sedang Ari Purbono mengaku gembira dengan sambutan warga RW 07. “Kendati sempat hujan tapi warga masih tetap menunggu kehadiran kami berdua di sini dan kami pun merasa berterimaksih dan bangga. Insya Allah kami akan ikhtiar untuk memenuhi harapan yang sudah disampaikan, salah satunya rindu lowongan pekerjaan,” ujar Ari.
Harini juga menyampaikan kekagumannya. Karena tidak hanya bapak- bapak dan ibu-ibu yang datang tapi juga anak-anak ikut menunggu dirinya. “Terimaksih atas kehadiran warga, kami ingin membangun Kota Semarang lebih baik dan kami juga rindu lapangan pekerjaan. Sepertinya di sini banyak PNS jadi tidak perlu kelihatan, yang penting tanggal 18 April di bilik suara pilih Harini-Ari,” kilah Harini sembari tersenyum. (abas/lissa-harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.