Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Melirik “Singa Kecil yang Cerdik”

MEMAINKAN barongsai tidaklah gampang. Selain kekuatan tubuh untuk mengangkat barongsai, juga membutuhkan kelincahan gerakan untuk berlari dengan berbagai atraksi.

Tapi, permainan barongsai bukanlah monopoli orang-orang dewasa yang berbadan kuat saja. Pasalnya, anak-anak kecil, bahkan balita pun bisa sangat lincah saat ber-barongsai ria.

Itulah yang terlihat pada sekelompok anak-anak Play Group dan TK Nusaputera ketika berlatih barongsai kemarin.

Kelompok permainan yang berdiri sejak empat tahun silam ini, terdiri atas 13 anak usia 3 hingga 6 tahun yang masih duduk di Play Group, TK A dan TK B.

Wakil Ketua Kegiatan Ekstrakurikuler TK Nusaputera Agnes Nugraheni mengatakan, kegiatan ektra barongsai tersebut diikuti oleh anak-anak yang lincah dan sehat.

“Justru yang terlalu aktif, itulah yang kami ajak untuk gabung, sehingga keaktifan mereka tersalur pada kegiatan positif ini,” tuturnya.

Kelompok barongsai anak-anak di Kota Semarang, menurut Agnes, masih jarang ditemukan. Tak heran, kelompok yang diberi nama Singa Kecil yang Cerdik ini sering mendapat undangan manggung. “Latihan ini untuk persiapan pentas Sabtu mendatang,” katanya.

Permainan barongsai anakanak ini tidak jauh beda dari barongsai orang dewasa. Mereka tampak lincah meloncat dari meja satu ke meja lain, yang ditumpuk hingga dua atau tiga meja. Musik pengiring pun dimainkan oleh anak-anak ini, dengan penuh keceriaan.

“Kalau anak-anak, semisal langkahnya salah atau gimana gitu, kan malah lucu dan menarik, karena mereka masih lugu. Terkadang tingkahnya juga semau mereka. Tapi kalau dewasa, salah sedikit kan ketahuan. Hasilnya, barongsai anak-anak ini dimainkan lebih natural,” tambahnya.

Singa Kecil yang Cerdik ini biasa main di beberapa dinas maupun sekolah. Pada Imlek kali ini, Agnes mengatakan, latihan anak-anak semakin diperbanyak untuk persiapan berbagai pentas. Para orang tua pun tidak perlu khawatir anaknya yang ikut permainan ini akan cedera atau terluka. Pasalnya, tiap kali pentas mereka selalu didampingi guru dan kedua pelatihnya.

“Kadang memang ada yang jatuh. Tapi guru dan pelatih selalu di bawah meja tempat mereka beratraksi, sehingga kalau mereka jatuh siap ditangkap gurunya,” jelas Agnes. (puji - harian semarang)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous