Ternyata Hanya Dijadikan Lelaki Cadangan
Tarno diajak menikah oleh Yanti sepulang dari Saudi. Tarno menolak, karena pada waktu itu dia belum mempunyai penghasilan yang tetap.
Akan tetapi setelah mendapat desakan dari seluruh keluarga akhirnya Tarno setuju. “Awalnya saya tidak mau, karena saya takut dia akan pergi lagi ke Arab” ujar Tarno ketika ditanya Harsem saat menunggu panggilan sidang di Pengadilan Agama Semarang, kemarin.
Pernikahan pun terjadi, semua biaya yang menanggung Yanti. Maklum, uang Yanti banyak karena baru pulang dari luar negeri. Bahkan biaya hidup setelah menikah pun masih pakai uang Yanti.
Selang beberapa bulan Yanti meminta izin kepada suaminya untuk berangkat lagi menjadi TKI dengan alasan majikannya sudah bolak- balik menelepon. Tarno tidak setuju, meski dia belum bisa memberikan nafkah untuk istrinya. Akan tetapi Yanti dengan berbagai alas an akhirnya berangkat.
Tarno memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah ditinggal istrinya, dan dia diterima menjadi pegawai di toko bangunan. Tugasnya mengangkut dan mengawal barang pesanan atau kiriman.
Dia kehilangan kontak dengan istrinya setelah enam bulan ditinggal.
Dan tak lama setelah itu, tetangganya ada yang berangkat ke Arab Saudi. Tarno meminta agar tetangganya menyampaikan pesannya dan memintakan nomor telepon yang bisa dihubungi, karena kebetulan tetangganya berangkat lewat biro yang sama.
Sebagai laki-laki normal yang sudah menikah, tentu Tarno sangat berharap ada istri di sampingnya. Bahkan terlintas ingin mencari perempuan lagi. Tapi dia tetap setia menunggu kepulangan Yanti yang kurang beberapa bulan lagi.
Namun sebelum istrinya pulang, Tarno mendapat kabar kalau Yanti selingkuh. Yanti menikah dengan Tarno hanya ingin melepaskan statusnya sebagai perawan tua di kampungnya. Tarno kecewa berat dan akhirnya dia membuka hatinya untuk perempuan lain yang dikenalnya di tempat bekerja. Sebut saja namanya Darsih (25) seorang gadis yang bekerja di warung makan tempat biasa Tarno makan yang ada di sebelah toko bangunan.
Tarno dengan Darsih terlibat asmara, mereka berdua sering kencan. Dan Tarno mengutarakan keseriusannya untuk melamar dan menjadikan istri. Darsih setuju asalkan Tarno cerai terlebih dahulu dengan istrinya.
Keinginan Darsih sangat wajar. Sebagai perempuan dia tak ingin dalam rumah tangganya akan terjadi masalah jika kelak istri Tarno pulang. Tarno pun mengabulkan keinginan Darsih, dan dia akan menggugat cerai istrinya yang masih di Arab Saudi.
Sudah sebulan ini proses perceraian diajukan ke Pengadilan Agama Semarang, dan tinggal menunggu putusan dari hakim. “Alhamdulillah saya dipermudah mengajukan perceraian, karena
memang terbukti istri saya tidak bisa melakukan tugas dan tanggungjawabnya,” kata Tarno sambil menghisap rokok yang ada ditangan. (risa-harian semarang)
Pernikahan pun terjadi, semua biaya yang menanggung Yanti. Maklum, uang Yanti banyak karena baru pulang dari luar negeri. Bahkan biaya hidup setelah menikah pun masih pakai uang Yanti.
Selang beberapa bulan Yanti meminta izin kepada suaminya untuk berangkat lagi menjadi TKI dengan alasan majikannya sudah bolak- balik menelepon. Tarno tidak setuju, meski dia belum bisa memberikan nafkah untuk istrinya. Akan tetapi Yanti dengan berbagai alas an akhirnya berangkat.
Tarno memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah ditinggal istrinya, dan dia diterima menjadi pegawai di toko bangunan. Tugasnya mengangkut dan mengawal barang pesanan atau kiriman.
Dia kehilangan kontak dengan istrinya setelah enam bulan ditinggal.
Dan tak lama setelah itu, tetangganya ada yang berangkat ke Arab Saudi. Tarno meminta agar tetangganya menyampaikan pesannya dan memintakan nomor telepon yang bisa dihubungi, karena kebetulan tetangganya berangkat lewat biro yang sama.
Sebagai laki-laki normal yang sudah menikah, tentu Tarno sangat berharap ada istri di sampingnya. Bahkan terlintas ingin mencari perempuan lagi. Tapi dia tetap setia menunggu kepulangan Yanti yang kurang beberapa bulan lagi.
Namun sebelum istrinya pulang, Tarno mendapat kabar kalau Yanti selingkuh. Yanti menikah dengan Tarno hanya ingin melepaskan statusnya sebagai perawan tua di kampungnya. Tarno kecewa berat dan akhirnya dia membuka hatinya untuk perempuan lain yang dikenalnya di tempat bekerja. Sebut saja namanya Darsih (25) seorang gadis yang bekerja di warung makan tempat biasa Tarno makan yang ada di sebelah toko bangunan.
Tarno dengan Darsih terlibat asmara, mereka berdua sering kencan. Dan Tarno mengutarakan keseriusannya untuk melamar dan menjadikan istri. Darsih setuju asalkan Tarno cerai terlebih dahulu dengan istrinya.
Keinginan Darsih sangat wajar. Sebagai perempuan dia tak ingin dalam rumah tangganya akan terjadi masalah jika kelak istri Tarno pulang. Tarno pun mengabulkan keinginan Darsih, dan dia akan menggugat cerai istrinya yang masih di Arab Saudi.
Sudah sebulan ini proses perceraian diajukan ke Pengadilan Agama Semarang, dan tinggal menunggu putusan dari hakim. “Alhamdulillah saya dipermudah mengajukan perceraian, karena
memang terbukti istri saya tidak bisa melakukan tugas dan tanggungjawabnya,” kata Tarno sambil menghisap rokok yang ada ditangan. (risa-harian semarang)
Labels
Romantika

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.