Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kristanto

Gagasan Harus Diwujudkan

Dari lima pasang calon Walikota-Wakil Walikota Semarang 2010-2015, dialah satu-satunya calon beretnis Tionghoa. Ini sebuah sejarah baru bagi Kota ATLAS. Akankah dia mampu membawa perubahan bagi kota ini? Lalu apa programprogramnya bagi warga?

Mantan anggota DPRD Kota Semarang periode 2004-2009 ini pernah menggebrak Jawa Tengah dengan menjadi satu-satunya dan yang pertama sebagai anggota legislatif dari etnis Tionghoa. Itu terjadi tahun 1997-1999. “Tahun itu sayalah pertama dan satu-satunya anggota DPRD Jateng yang beretnis Tionghoa,” ungkap Pak Kris, panggilan akrabnya.

Dari langkah awal itulah, Komisaris PT Tanah Mas ini semakin mantap menerjuni dunia politik. Ia tercatat sebagai salah satu Wakil Ketua Partai Golkar Kota Semarang, sejak menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng hingga sekarang.

Tak heran, ketika Bambang Raya menggandengnya sebagai pasangannya dalam Pilwalkot Semarang, ia pun menyiapkan diri dengan berbagai program yang ditawarkan kepada masyarakat calon pemilih. Memang ada sebagian programnya yang hampir sama dengan para calon lain, namun itu disikapinya sebagai sebuah gagasan yang harus diwujudkan dalam memimpin kota ini.

Suami Juniati Ceha ini tetap akan konsen dengan pemberian pendidikan dasar bebas biaya. Karena menurut bapak dua putri ini, pendidikan dasar sangat penting untuk mewujudkan kota metropolitan yang berbudaya. “Dalam kerangka inilah dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Apabila tidak, maka Kota Semarang akan berkembang jauh meninggalkan masyarakatnya secara mental maupun fisik,” tegasnya.

Untuk mencegah hal itu, maka standar pendidikan terendah masyarakat Semarang yang saat ini masih pada lingkup SMP/MTs, harus ditingkatkan menjadi SMA/MA/SMK untuk mengurangi kesenjangan antara perkembangan kota dan masyarakatnya.

”Prioritas program pada bidang ini adalah membudayakan masyarakat untuk mengikuti asuransi pendidikan SMA/SMK/MA yang ditawarkan kepada orangtua yang anaknya duduk di SD/MI dan SMP/MTs agar dapat mempersiapkan dana untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang SMA/SMK/MA. Sehingga, 10 tahun mendatang standar pendidikan terendah masyarakat adalah setingkat SMA,“ harapnya.

Di bidang kepemudaan, Kristanto akan berupaya memberdayakan potensi kepemudaan dan olahraga, khususnya kepada generasi muda. Yakni dengan pembangunan Pusat Kegiatan Pemuda (Youth Centre, red) yang merupakan pusat semua kegiatan kepemudaan yang bersifat rekreatif, kreatif, dan kompetitif.

Dengan demikian potensi kepemudaan dapat diwadahi dan diarahkan agar tidak termarjinalisasi oleh modernisasi kota. Sedang untuk peningkatan infrastruktur perkotaan dan ruang publik, mantan Ketua SOKSI Jateng ini akan memodernisasi sarana transportasi dengan membangun Terminal Induk Terpadu Mangkang sebagai simpul transportasi darat antarprovinsi, antarkota, dan dalam kota. Di samping itu, terminal juga dilengkapi dengan stasiun KA dan area publik modern.

”Selain itu akan kita lakukan pula peningkatan fasilitas Terminal Terboyo serta Sub-Terminal Pudakpayung dan Majapahit. Ini diharapkan mampu mendukung tuntutan mobilitas masyarakat kota metropolitan yang tinggi dan dapat meningkatkan PAD dari segi retribusi terminal,” tegasnya.

Bersama pasangannya, dia akan berupaya sekuat tenaga untuk dapat merevitalisasi Pasar Johar dan Yaik sebagai pasar kebanggaan Kota Semarang, sekaligus sebagai pusat aktivitas perdagangan grosir dan ritel berkonsep pasar tradisional modern.***


Perlu Terobosan Baru

Calon Wakil Walikota Semarang yang diusung Koalisi Karya Bersama (Partai Golkar dan 13 partai nonparlemen, red) ini bertekat tetap menjadikan Semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah. Untuk itu, bila terpilih dirinya akan mereformasi birokrasi, pencegahan korupsi, menghilangkan rob dan banjir, sehingga semua infrastruktur berjalan prima.

“Saya akan menghilangkan budaya ‘kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah’. Ini yang menghambat investor masuk Semarang. Selain lama dan sulit dalam pelayanan, terkadang juga ada mafia investor yang berperan sebagai penghubung antara calon investor dengan pihak pemerintah. Ini menimbulkan biaya tinggi,” tegasnya.

Untuk itu, penataan bandara, stasiun, terminal bus, dan sarana transportasi lainnya harus diprioritaskan. “Juga pembangunan hotel, restoran, dan tempat-tempat hiburan, serta fasilitas olahraga bertaraf internasional harus segera diwujudkan. Gunanya satu, untuk menarik investor masuk Semarang,” lanjutnya.

Oleh karenanya, untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan terobosan-terobosan baru, di mana faktor yang sangat penting untuk melakukan terobosan-terobosan baru tersebut adalah kepemimpinan.

Menurutnya, Kota Semarang membutuhkan pemimpin yang tidak sekadar memahami seluk-beluk birokrasi pemerintahan, melainkan pemimpin yang memiliki waktu yang cukup untuk menyerap aspirasi masyarakat dan berjuang mewujudkan aspirasi itu, serta tidak membebani rakyat dalam kebijakannya.

Juga pemimpin yang mampu menyinergikan semua lapisan dan golongan masyarakat, memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), berani mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan benar, terutama menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

“Juga pemimpin yang mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan. Selain tentunya, memahami manajemen pemerintahan. Lebih baik lagi memiliki pengalaman cukup di bidang pemerintahan, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Dan itu semua hanya ada pada pemimpin yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada Pancasila dan UUD 1945,” tegasnya kepada Harsem. ***


Bio Kris

KRISTANTO , lahir di Palembang, 24 Juni 1951. Menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Santo Pius, lalu SMP dan SMA Xaverius semuanya di Palembang. Komisaris PT Tanah Mas ini menikah dengan Juniati Ceha dan dikaruniai dua putri, Rika Adisti (30) dan Dhia Paramita (21).

Bagi Kota Semarang, terpilihnya Kristanto sebagai calon wakil walikota mendampingi Bambang Raya merupakan sebuah catatan sejarah tersendiri. Baru kali ini warga etnis Tionghoa menjadi calon wakil walikota. Dia pula yang tercatat untuk pertama kalinya menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng (1997-1999) yang berasal dari etnis Tionghoa.

Ia yang berlatar belakang pengusaha, mengagendakan pemberdayaan usaha ekonomi kerakyatan bila menang dalam pilwalkot kali ini. Yakni peningkatan ekspor produk usaha ekonomi kerakyatan melalui pembentukan Perusda Eksportir yang bertugas mengekspor dan memasarkan berbagai komoditas asli Kota Semarang ke luar negeri, khususnya ke Australia untuk menghidupkan kembali kerjasama Sister City antara Semarang dan Brisbane dan Sister Province antara Jateng dan Queensland.

Selain itu juga pembuatan sentra PKL dengan pembelian lahan oleh Pemkot Semarang untuk memberi lahan sewa yang layak agar PKL tertata dalam kawasan yang tepat. “Karena PKL terbukti merupakan penggerak ekonomi di masa krisis ekonomi. Untuk itu perlu diciptakan kenyamanan dan keamanan di suatu lokasi. Jangan digusur, namun ditata dengan rapi,” tegasnya.***

Oleh: Sardi, AK. (harian semarang)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous