Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Mahfudz Ali

Loyalis yang Jujur

Lima calon pasangan walikota dan wakil walikota telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Dari kelima pasang itu, Mahfudz Ali-Anis Nugroho Widharto (Manis)-lah yang mendapat dukungan penuh Walikota Semarang Sukawi Sutarip. Mengapa?

MAHFUDZ Ali, ayah dua anak yang keduanya kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) ini lahir di Tuban dari kalangan masyarakat biasa.

Namun, karena seputaran lingkungannya adalah pondok pesantren, membuat dirinya akrab dengan lingkungan pondok, para santri dan kiai-kiai sepuh serta para ustadz. Di masa itu, suami Dra Hj Dyah Lituhayu, MSi ini pernah ikut mondok pada sebuah pesantren di Tuban.

Usai menamatkan pendidikan dasarnya, mantan seorang wartawan ini melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta
hingga meraih gelar sarjana pada 1985. Sambil menjalani profesi sebagai seorang pengacara dan advokad, pada tahun 1995 ia dapat menyelesaikan S2-nya di UGM, sehingga gelar MSi pun disandang.

Pria yang berprinsip hidup ‘sederhana dan apa adanya’ ini ternyata tak cukup puas dengan dua gelar itu, sehingga walau kegiatannya padat selaku Wakil Walikota Semarang, Mahfudz yang energik ini tetap melanjutkan Program S3 di Undip.

Ketua Takmir Masjid al-Muhajirin Banyumanik Semarang ini oleh masyarakat Semarang dinilai sebagai sosok calon pemimpin yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas yang baik serta layak untuk menjadi pemimpin di Kota Semarang mendatang. Ini bisa dilihat dari pernyataan Cahyo Cisyantoro, Ketua Umum SMA (Sahabat Mahfudz- Anis). Dikatakan, dirinya memastikan bahwa Mahfudz Ali pasti berkomitmen pada warga Semarang dengan membenahi semua sektor yang kurang dan melayani warga Semarang.

“Kami menilai Bapak Mahfudz Ali sosok yang idealis, berkomitmen tinggi dan terpenting beliau sangat anti pada sikap-sikap koruptif serta jauh dari tindakan asusila. Untuk itu ibukota Jawa Tengah ini sudah selayaknya dipimpin oleh tokoh yang memilki idealisme tinggi dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Cahyo.

Atas ungkapan itu Mahfudz pun menyatakan, jika nantinya terpilih, diharapkan dukungan SMA benar-benar diwujudkan sampai masa lima tahun memimpin Semarang. “Kalau saya salah, ingatkan saya, bilang terus terang kalau saya keliru. Kalau tidak, kalian sama saja menjerumuskan saya, menistakan saya,” tegas Ketua KONI Semarang ini.

Suka Pecel
Pernah suatu malam, dirinya bersama Anis Nugroho mendatangi warung Nasil Pecel Mbok Sador, dan duduk bersama pembeli lainnya. Sambil menikmati hiburan lagu-lagu yang dinyanyikan para pengamen, dirinya pun menyantap nasi pecel yang cukup khas. “Enak, bener enak, saya memang sudah sering ke sini,” kata mahasiswa Program Studi Doktoral S3 Ilmu Hukum Undip ini.

Wakil Walikota Semarang ini mengakui, keberadaan PKL sangat dibutuhkan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Meski begitu tentu perlu adanya sinergi dengan pemerintah dalam hal penataan PKL yang ada di tengah kota seperti di Simpanglima. Agar tidak memperburuk wajah kota, PKL harus menjaga kebersihan dan tidak membuat kotor jalan-jalan protokol kota.

“Mengingat jalan protokol yang ada di Bundaran Simpanglima dan Jalan Pahlawan
merupakan wajah kota, maka estetika atau keindahan di lingkungan ini harus diperhatikan,” ungkap suami Dra Hj Dyah Lituhayu MSi yang memang sering mendatangi para PKL yang menjajakan makanan khas Semarangan.

Sukawi Dukung Penuh
Dalam pencalonannya sebagai Walikota Semarang, Ketua BNK ini mendapat dukungan penuh dari Sukawi Sutarip, Walikota Semarang yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jateng. “Saya tegaskan, bahwa saya mendukung penuh pencalonan Pak Mahfudz dan Mas Anis. Jadi tidak benar kalau ada berita bahwa saya ke sana atau ke sini. Manis harga mati dan harus menang,” kata Sukawi di hadapan 1.200 relawan Manis di kediamannya.

Pada kesempatan itu, Sukawi berharap agar para relawan tidak ragu dalam memperjuangkan kemenangan pasangan Manis.

“Pasangan Mahfudz Ali-Anis Nugroho adalah pasangan terbaik yang mampu memimpin Kota Semarang. Terutama Pak Mahfudz Ali, dia adalah birokrat paling jujur yang pernah saya kenal. Selama lima tahun mendampingi saya sebagai wakil walikota, Pak Mahfudz luar biasa kejujuran dan loyalitasnya pada Semarang. Figur seperti itu yang dibutuhkan rakyat untuk menuju kesejahteraan,” tandas Sukawi.***


Yakin Menang Satu Putaran

SETELAH resmi terdaftar di KPU sebagai pasangan bakal calon walikota-wakil walikota berpasangan dengan Anis Nugroho Widharto, yang kemudian akrab disebut Manis, Mahfudz Ali merasa lega. Walau merupakan pasangan kedua yang mendaftar ke KPU Kota Semarang, dirinya yakin bisa memenangi Pilwalkot Semarang, 18 April mendatang.

Mahfudz memang tidak menargetkan berapa suara yang harus diraih, namun sebagai calon incumbent, dirinya berharap kemenangan akan diraihnya dalam satu putaran. “Mau berapa persen, yang penting bisa menang dalam satu putaran,” tandasnya saat itu seusai dari ruang kerja KPU Kota Semarang.

Untuk menunjang sukses perolehan suara, setidaknya dirinya bersama Anis pasangannya telah mendirikan “Gerakan Dukungan (Gerdu) Manis” yang tersebar tidak hanya di tingkat kecamatan se-Kota Semarang, tetapi juga di tingkat kelurahan. Untuk tingkat RT dan TPS juga telah dibentuk lebih dari 12.000 KPRT (Kelompok Pemenangan tingkat RT). Gerdu inilah nantinya yang akan dijadikan sebagai pusat kegiatan Manis, selain tentunya untuk memperbesar popularitas dan elektabilitas Mahfudz Ali-Anis Nugroho Widharto SE.

“Kami memiliki perhitungan tersendiri dan telah menyiapkan langkah-langkah pasti menuju kemenangan. Langkah ini diikuti dengan pembentukan tim sukses di tingkatan PAC atau kecamatan. Tim sukses tersebut berasal dari unsur partai yang akan melaksanakan kegiatan dalam mengenalkan figur Mahfudz Ali dan Anis Nugroho. Juga menyosialisasikan program-program serta visi-visi Manis memimpin Kota Semarang ke depan,” ungkap ayah dua putra ini.

Selain mengadakan Gerdu Manis, pihaknya juga mengadakan lomba Kampung Manis, di mana sebuah kampung tersebut akan dihiasi sesuatu yang serba Manis. Di sana akan disediakan hadiah menarik bagi kampung yang memiliki desain paling unik dan menarik.

Dan dalam waktu tidak terlalu lama, pihaknya juga tengah mempersiapkan kegiatan dalam skala besar, untuk meraih dukungan dan penguatan citra Manis. Di antaranya yaitu, Lomba Ojek Manis, Lomba Jalan Sehat, serta Siskamling Manis. Bahkan juga pembentukan Laskar Ankor (anti korupsi). “Kami juga membentuk Laskar Ankor (antikorupsi), karena saya menganggap, pemberantasan korupsi saat ini masih sangat lemah, dan salah satu program terpenting Manis yaitu memberantas korupsi,” katanya.

Menjadi komitmen Mahfudz, bahwa musuh dalam pemerintahan kita yang pertama dan utama adalah korupsi. Untuk itu Manis akan mengawal pemberantasan sampai ke akar-akarnya. Pemerintahan ke depan harus bebas dari segala praktik korupsi di segala lapisan. Nantinya tak akan ada tebang pilih, siapa yang bersalah harus diproses sesuai hukum yang berlaku. “Pemerintahan kita ke depan harus menitikberatkan pada pemberantasan korupsi di segala sektor, dengan tidak melalaikan program-program penyejahteraan untuk masyarakat,” ungkap Mahfudz.

Metropolis Religius
Tak hanya ingin menjadikan Semarang sebagai Kota Metropolitan, Manis juga akan mengajak masyarakat Kota Semarang lebih ke arah religius. Artinya, setiap aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat, senantiasa dilandasi nilai-nilai keagamaan, berpegang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan, peduli terhadap sesama serta mengembangkan rasa kesetiakawan an sosial.

Baginya semuanya harus seimbang, yakni menerapkan pemerintahan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai religius. “Ini sangat penting untuk diterapkan di kota Atlas ini. Dan yang jelas Manis siap melayani warga dan membenahi Kota Semarang,” tandasnya.

Untuk menuju itu semua, pihaknya telah mencanangkan beberapa program prioritas, salah satunya percepatan reformasi pemerintahan. Di antaranya pembuatan akte kelahiran, KTP dan KK gratis. Juga penyempurnaan pelayanan perizinan dalam one stop service, pembentukan unit layanan pengadaan barang dan jasa berbasis teknologi informatika (e-Procurement), penyempurnaan e-Government, standardisasi pelayanan berdasarkan ISO di seluruh SKPD dan pengembangan pola karir PNS yang transparan berlandaskan kompetensi.

Banjir dan Rob
Tentang peristiwa klasik yang menimpa Kota Semarang, yakni banjir dan rob, dirinya telah menyiapkan beberapa langkah. Langkah yang pertama berupa penuntasan pembangunan Waduk Jatibarang dan komponennya. Selain itu juga revitalisasi saluran drainase perkotaan, penuntasan pembangunan polder, pembudayaan gerakan bersih sungai dan drainase, dan yang tak kalah pentingnya adalah konservasi lahan dan pembangunan embung atau bendung atau chek-dam di Kawasan Hulu.

Sementara untuk mewujudkan masyarakat Semarang yang sehat, dirinya menyiapkan lima langkah yang akan ditempuhnya. Kelima langkah itu adalah cakupan menyeluruh jamkesmas, layanan puskesmas bermutu, revitalisasi posyandu, penguatan kesadaran gerakan hidup sehat dan penanggulangan penyalahgunaan Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya).

“Kita akan perhatikan kesehatan masyarakat, terlebih kesehatan untuk warga miskin atau tidak mampu. Bagi warga golongan ini akan mendapatkan keringanan atau malah dibebaskan dari biaya pengobatan. Mekanisme dan subsidi anggarannya akan dialokasikan dalam jumlah memadai. Manis sangat paham bahwa masyarakat yang sehat akan membuat kesejahteraan masyarakat meningkat,” lanjut Mahfudz.***


Bio MAHFUDZ

LAHIR di Tuban, 12 Mei 1958. Menyelesaikan sekolah mulai SD sampai SMA di Jawa Timur, yakni di SD Tuban lulus tahun 1970, sekolah menengah di SMP NU Tuban (1973) dan SMA Probolinggo (1976). Setelah itu kuliah di Fakultas Hukum UGM lulus tahun 1985. Sepuluh tahun kemudian dapat gelar MSi dari UGM dan saat ini masih menjalankan Program Studi Doktoral S3 Ilmu Hukum Undip.

Beristrikan Dra Hj Dyah Lituhayu, MSi, yang mengajar di Fisip Undip. Dikarunia dua anak, Primada Qurrota Ayun dan Ramada Haqqo Mujtahida, keduanya kuliah di Undip. Anak pertama kuliah di FISIP, sedang adiknya di Teknik Lingkungan. Bersama keluarga tinggal di Jalan Tusam L/6 Banyumanik, Semarang.

Pernah menjadi seorang wartawan yang kemudian menekuni profesi sebagai pengacara dan advokat, selain menjadi Dosen Fakultas Hukum Unissula. Di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) ini pernah menjadi Pembantu Dekan (PD) III, Dekan FH hingga Pembantu Rektor (PR) III Unissula Semarang.

Mahfudz Ali dibesarkan di lingkungan pondok pesantren dan kiai-kiai sepuh. Pecinta jalan sehat dan wayang kulit ini memegang prinsip hidup ‘sederhana dan apa adanya’. MA, panggilan akrabnya, juga aktif dalam berbagai aktivitas organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan, di ntaranya sebagai Ketua Pelajar dan Mahasiswa Tuban di Yogyakarta, Ketua Takmir Masjid al-Muhajirin Banyumanik Semarang, Koordinator KP2KKN Jawa Tengah dan Ketua KONI Kota Semarang. Selain itu juga sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) dan Ketua Majelis Dzikir SBY Nurussalam Kota Semarang dan sekarang masih sebagai Wakil Walikota Semarang (2005-2010).***

Oleh: Sardi, AK. (Harian Semarang)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous