BKKBN Jateng Latih 387 Tenaga Medis
LAJU pertumbuhan penduduk di Jateng menjadi persoalan tersendiri bagi pemerintah. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jateng menyebutkan, belum lama ini jumlah penduduk Jateng mencapai 32,3 juta jiwa. Hal tersebut ditandai dengan setiap empat menit sekali ada dua bayi yang lahir.
Untuk mengendalikannya, BKKBN bersama Perkumpuan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI), Dinas Kesehatan dan pihak terkait beberapa waktu lalu mengadakan pelatihan pada 96 dokter dan 291 bidan.
Mereka akan mendampingi tenaga medis lainnya yang ada di lapangan ketika menjalankan pelayanan KB metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi dan medis operasi pria (MOP).
"Guna menekan laju pertumbuhan penduduk, kami melakukan sosialisasi dan melatih 193 tenaga medis untuk MOW, dan 194 tenaga medis untuk MOP dari perwakilan daerah," kata Sri Murtiningsih, Kepala BKKBN Jawa Tengah.
Sementara Ketua PKMI Jateng, dokter T Mirza Iskandar mengimbau, masyarakat jangan paranoid menanggapi program pemerintah ini. Dengan pemberian edukasi dan konseling pada tenaga medis diharapkan efek samping tidak terjadi.
"Selain harus disiplin dalam menjalankan prosedur, kami terus mendampingi tim medis di lapangan dalam melayani warga," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat tetap merespon dengan positif karena program pemerintah bertujuan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga jangan berranggapan hal-hal yang tidak menguntungkan untuk sesama. (*)
Untuk mengendalikannya, BKKBN bersama Perkumpuan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI), Dinas Kesehatan dan pihak terkait beberapa waktu lalu mengadakan pelatihan pada 96 dokter dan 291 bidan.
Mereka akan mendampingi tenaga medis lainnya yang ada di lapangan ketika menjalankan pelayanan KB metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi dan medis operasi pria (MOP).
"Guna menekan laju pertumbuhan penduduk, kami melakukan sosialisasi dan melatih 193 tenaga medis untuk MOW, dan 194 tenaga medis untuk MOP dari perwakilan daerah," kata Sri Murtiningsih, Kepala BKKBN Jawa Tengah.
Sementara Ketua PKMI Jateng, dokter T Mirza Iskandar mengimbau, masyarakat jangan paranoid menanggapi program pemerintah ini. Dengan pemberian edukasi dan konseling pada tenaga medis diharapkan efek samping tidak terjadi.
"Selain harus disiplin dalam menjalankan prosedur, kami terus mendampingi tim medis di lapangan dalam melayani warga," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat tetap merespon dengan positif karena program pemerintah bertujuan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga jangan berranggapan hal-hal yang tidak menguntungkan untuk sesama. (*)
Labels
Berita
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.