Gus Miek Dakwah di Diskotek
KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek dikenal sebagai kiai nyeleneh. Beliau lebih menyukai dakwah di kerumunan orang yang melakukan maksiat, seperti diskotek dan klub malam.
Hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur keluar masuk klub malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau pemikiran jalan pintas (aboehasand.wordpress.com).
Pernah diceritakan, suatu ketika Gus Miek pergi ke diskotik dan disana bertemu dengan pengunjung yang sedang asyik menenggak minuman keras, Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut.
Salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek,” Gus kenapa sampeyan ikut minum bersama kami? Sampeyan kan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh agama?”
Lalu Gus Miek menjawab,“Aku tidak meminumnya. Aku hanya membuang minuman itu ke laut.” Hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut.
Diliputi rasa keanehan, Gus Miek angkat bicara, “Sampeyan semua gak percaya kalau aku tidak meminumnya tapi membuangnya ke laut?” Lalu Gus Miek membuka lebar mulutnya dan mereka semua terperanjat kaget di dalam mulut Gus Miek terlihat laut yang bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut di buang ke laut.
Dan saat itu juga mereka diberi hidayah oleh Allah SWT untuk bertobat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah salah salah satu karomah kewalian yang diberikan Allah kepada Gus Miek.
Satu contoh lagi ketika Gus Miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah klub malam Gus Miek masuk ke dalam klub yang dipenuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lalu Gus Miek langsung menuju waitress, beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya.
Perempuan itupun mundur tapi terus dikejar oleh Gus Miek sambil tetap meniupkan asap rokok di wajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan. Setelah kejadian tersebut, perempuan itu tidak tampak lagi di klub malam itu.
Sering Menangis
Beliau sempat mengunjungi Niac, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar, baik dari pribumi maupun keturunan. Gus Miek dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan.
Jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata hitam lantaran lantaran sering menangis jika melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.
Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH Ahmad Siddiq yang sering menemani Gus Miek) mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal di hatinya. Pertama, bagaimana perasaan Gus Miek tentang wanita?
“Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja, jadi jalan untuk syahwat tidak ada,” jawab Gus Miek.
Pertanyaan kedua, Gus Farid menanyakan tentang kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam baik itu di jalan maupun saat bertemu dengan tamu
“Apabila aku bertemu orang di jalan atau tamu aku diberi pengetahuaan tentang perjalanan hidupnya sampai mati. Apabila aku bertemu dengan seseorang yang nasibnya buruk maka aku menangis, maka aku memakai kaca mata hitam agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menangis,” jawab Gus Miek. (tab)
Hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur keluar masuk klub malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau pemikiran jalan pintas (aboehasand.wordpress.com).
Pernah diceritakan, suatu ketika Gus Miek pergi ke diskotik dan disana bertemu dengan pengunjung yang sedang asyik menenggak minuman keras, Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut.
Salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek,” Gus kenapa sampeyan ikut minum bersama kami? Sampeyan kan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh agama?”
Lalu Gus Miek menjawab,“Aku tidak meminumnya. Aku hanya membuang minuman itu ke laut.” Hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut.
Diliputi rasa keanehan, Gus Miek angkat bicara, “Sampeyan semua gak percaya kalau aku tidak meminumnya tapi membuangnya ke laut?” Lalu Gus Miek membuka lebar mulutnya dan mereka semua terperanjat kaget di dalam mulut Gus Miek terlihat laut yang bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut di buang ke laut.
Dan saat itu juga mereka diberi hidayah oleh Allah SWT untuk bertobat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah salah salah satu karomah kewalian yang diberikan Allah kepada Gus Miek.
Satu contoh lagi ketika Gus Miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah klub malam Gus Miek masuk ke dalam klub yang dipenuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lalu Gus Miek langsung menuju waitress, beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya.
Perempuan itupun mundur tapi terus dikejar oleh Gus Miek sambil tetap meniupkan asap rokok di wajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan. Setelah kejadian tersebut, perempuan itu tidak tampak lagi di klub malam itu.
Sering Menangis
Beliau sempat mengunjungi Niac, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar, baik dari pribumi maupun keturunan. Gus Miek dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan.
Jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata hitam lantaran lantaran sering menangis jika melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.
Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH Ahmad Siddiq yang sering menemani Gus Miek) mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal di hatinya. Pertama, bagaimana perasaan Gus Miek tentang wanita?
“Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja, jadi jalan untuk syahwat tidak ada,” jawab Gus Miek.
Pertanyaan kedua, Gus Farid menanyakan tentang kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam baik itu di jalan maupun saat bertemu dengan tamu
“Apabila aku bertemu orang di jalan atau tamu aku diberi pengetahuaan tentang perjalanan hidupnya sampai mati. Apabila aku bertemu dengan seseorang yang nasibnya buruk maka aku menangis, maka aku memakai kaca mata hitam agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menangis,” jawab Gus Miek. (tab)
Labels
Berita
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.