Korupsi Pembangunan Perpus SMAN 3 Salatiga
Pengurus Gapensi Ditahan
PENYIDIK Polres Salatiga akhirnya menentapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Perpustakaan SMA Negeri 3 Salatiga serta melakukan penahanan pada tersangka tersebut. Kedua tersangka yang dijebloskan ke tahanan adalah Sugiyarto alias Mbah Gik (67) dari CV Perwira Salatiga dan Broto (35), selaku pemborong pembangunan.
Mah Gik merupakan pengurus gapensi Kota Salatiga. Penahanan tersangka tersebut sejak Selasa (16/8) sore dan kini mendekam di sel tahanan Polres Salatiga. Kapolres Salatiga, AKBP Kusdiantoro mengatakan, bahwa saat itu keduanya dipanggil untuk diperiksa oleh tim penyidik, Selasa (16/8) sore.
Usai pemeriksaan langsung dikeluarkan surat penahanan atas keduanya dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Perpustakan SMA Negeri 3 Salatiga. Sekarang keduanya ditahan di Polres Salatiga.
Ditambahkan, selain kedua tersangka dalam perkembangannya masih akan bisa bertambah dua atau tiga tersangka lagi. Baik itu dari eksekutif maupun lainnya. “Yang jelas, selain dua orang yang sekarang sudah kita tahan, akan bisa bertambah tergantung perkembangan pemeriksaan penyidik,” tandasnya, usai mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke 66 di Lapangan Pancasila Salatiga, Rabu (17/8) kemarin.
Kapolres menambahkan, bahwa proyek pembangunan perpustakaan SMA Negeri 3 Salatiga itu merupakan proyek pembangunan tahun anggaran 2010 di Disdikpora Kota Salatiga. Anggaran yang digunakan untuk membangun merupakan bantuan dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp 200 juta. Permasalah muncul, karena proyek tersebut diduga menyimpang dari bestek yang telah ditentukan bahkan menimbulkan kerugian keuangan negara.
Prihatin
Terpisah, Walikota Salatiga Yuliyanto mengaku prihatin dengan ditahannya Sugiyarto alias Mbah Gik, salah satu pengurus Gapensi Kota Salatiga itu. Dia menyatakan, bahwa semua kontraktor diharapkan dapat melaksanakan kerjanya secara profesional mulai dari masalah yang terkecil yaitu administrasi. Pasalnya, jika masalah kecil saja disepelekan maka dijamin akan timbul masalah di kemudian hari.
Selain itu, para kontraktor seharusnya tidak alergi dengan hal-hal pengawasan atau jangan alergi jika diawasi maupun diperiksa pihak berwajib yaitu kepolisian. Bahkan, Walikota Salatiga yang juga mantan kontraktor ini mengaku jika dengan adanya penawaran terendah, hal ini tidak harus dimenangkan.
“Mendengar jika sudah dua orang ditahan Polres Salatiga terkait kasus korupsi pembangunan perpustakaan SMA Negeri 3 Salatiga, yang salah satunya adalah pengurus Gapensi Kota Salatiga, terus terang saya kaget dan prihatin. Diduga kasus ini bisa menuai permasalah yang berarti ini, karena diawali dengan model “dlosoran” yang dilakukan para kontraktor,” ujar Yuliyanto kepada Harsem, usai memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 66 Kota Salatiga, Rabu (17/8) kemarin. (hes/twu)
Mah Gik merupakan pengurus gapensi Kota Salatiga. Penahanan tersangka tersebut sejak Selasa (16/8) sore dan kini mendekam di sel tahanan Polres Salatiga. Kapolres Salatiga, AKBP Kusdiantoro mengatakan, bahwa saat itu keduanya dipanggil untuk diperiksa oleh tim penyidik, Selasa (16/8) sore.
Usai pemeriksaan langsung dikeluarkan surat penahanan atas keduanya dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Perpustakan SMA Negeri 3 Salatiga. Sekarang keduanya ditahan di Polres Salatiga.
Ditambahkan, selain kedua tersangka dalam perkembangannya masih akan bisa bertambah dua atau tiga tersangka lagi. Baik itu dari eksekutif maupun lainnya. “Yang jelas, selain dua orang yang sekarang sudah kita tahan, akan bisa bertambah tergantung perkembangan pemeriksaan penyidik,” tandasnya, usai mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke 66 di Lapangan Pancasila Salatiga, Rabu (17/8) kemarin.
Kapolres menambahkan, bahwa proyek pembangunan perpustakaan SMA Negeri 3 Salatiga itu merupakan proyek pembangunan tahun anggaran 2010 di Disdikpora Kota Salatiga. Anggaran yang digunakan untuk membangun merupakan bantuan dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp 200 juta. Permasalah muncul, karena proyek tersebut diduga menyimpang dari bestek yang telah ditentukan bahkan menimbulkan kerugian keuangan negara.
Prihatin
Terpisah, Walikota Salatiga Yuliyanto mengaku prihatin dengan ditahannya Sugiyarto alias Mbah Gik, salah satu pengurus Gapensi Kota Salatiga itu. Dia menyatakan, bahwa semua kontraktor diharapkan dapat melaksanakan kerjanya secara profesional mulai dari masalah yang terkecil yaitu administrasi. Pasalnya, jika masalah kecil saja disepelekan maka dijamin akan timbul masalah di kemudian hari.
Selain itu, para kontraktor seharusnya tidak alergi dengan hal-hal pengawasan atau jangan alergi jika diawasi maupun diperiksa pihak berwajib yaitu kepolisian. Bahkan, Walikota Salatiga yang juga mantan kontraktor ini mengaku jika dengan adanya penawaran terendah, hal ini tidak harus dimenangkan.
“Mendengar jika sudah dua orang ditahan Polres Salatiga terkait kasus korupsi pembangunan perpustakaan SMA Negeri 3 Salatiga, yang salah satunya adalah pengurus Gapensi Kota Salatiga, terus terang saya kaget dan prihatin. Diduga kasus ini bisa menuai permasalah yang berarti ini, karena diawali dengan model “dlosoran” yang dilakukan para kontraktor,” ujar Yuliyanto kepada Harsem, usai memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 66 Kota Salatiga, Rabu (17/8) kemarin. (hes/twu)
Labels
Hukum dan Kriminal
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.