Pengusaha Jateng-Kamboja Jalin Kerjasama
Gubernur Jateng Bibit Waluyo beserta istri menunjukkan kenang-kenangan sebagai wujud kerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Kamboja |
DUTA Besar Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, HE Soehardjono Sastromihardjo bersama dengan 19 pengusaha negara beberapa waktu lalu mengadakan kunjungan ke Jawa Tengah.
Kedatangan mereka untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-Kamboja, dan menjajaki kemungkinan kerjasama business to business melalui temu bisnis dengan pengusaha Jateng.
Sebelum mengadakan temu bisnis, para pengusaha bersama Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja dijamu makan malam oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo di Gedung Gradhika Bhakti Praja yang dihadiri oleh Sekda Jateng, para kepala SKPD dan Ketua Kadin beserta anggota.
Selanjutnya diadakan temu bisnis yang diselenggarakan oleh Kadin Jateng di Vina House Jalan Diponegoro No 19 Semarang. Ke-19 pengusaha Kamboja tersebut merupakan trader dan importir yang bergerak di bidang makanan, minuman, otomotif, alat-alat pertanian, produk-produk pertanian, farmasi, kosmetik, restoran, biro perjalanan, consumer goods, dan transportasi.
Pada acara temu bisnis ini juga hadir Kepala BMPD Provinsi Jawa Tengah, Anung Sugihantono, selaku Sekretaris FPESD Jawa Tengah, Kepala Dinperindag Provinsi Jateng Ihwan Suderajat, Kepala Dinbudpar Provinsi Jawa Tengah Maryanto, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sujarwanto.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinperindag Jateng memaparkan tentang peluang dan potensi komoditas Jawa Tengah yang dapat diekspor ke Kamboja, di antaranya makanan dan minuman, furnitur, produk-produk holtikultura, serta peralatan pertanian.
Sekretaris FPESD Jawa Tengah, Anung Sugihantono menambahkan, produk-produk yang dihasilkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jateng bisa diperkenalkan kepada pengusaha Kamboja. Apabila mereka tertarik hubungan bisnis bisa berlanjut.
Namun Anung belum bisa memperkirakan seberapa besar potensi ekspor ke negara tersebut. Jateng dan Provinsi Siem Reap, Kamboja telah menjalin kerjasama sister temple province.
“Kedua provinsi memiliki kesamaan dalam hal kepemilikan candi. Jateng memiliki Candi Borobudur, sedangkan Siem Reap memiliki Candi Angkor Wat,” jelasnya.
Dikatakan, peluang dagang ditunjukan oleh ketergantungan impor Siem Reap yang tinggi. Produk yang memiliki peluang antara lain hasil kerajinan tangan, tekstil, serta barang konsumsi antara lain obat herbal, kopi, dan teh.
Setelah kegiatan temu bisnis, delegasi dari Kamboja mengunjungi Candi Borobudur yang dipandu oleh Dinbudapar Jateng. “Dengan adanya acara temu bisnis ini, diharapkan produk-produk dari Jateng yang diekspor ke Kamboja akan mengalami peningkatan,” jelasnya. (*)
HARSEM/DOK
Labels
Gubernur
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.