Harsem Dukung Perempuan dan Anak
Dari kiri Veven SP Wardana, Soelaimah, Rektor IAIN WS Muhibbin, Ketua Lespi Anto Prabowo, dan Penjab PSGA Fauzi |
Harian Semarang dinilai menjadi media yang mendukung perempuan dan anak dalam ranah kesetaraan gender. Koran lokal milik wong Semarang ini dinilai memiliki sikap yang jelas dalam memberitakan kasus yang berhubungan dengan perempuan dan anak selaku korban. Misalnya soal KDRT dan kasus asusila.
Kepala Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jateng Soelaimah mengatakan hal itu usai rapat persiapan peringatan Hari Ibu di Jawa Tengah, kemarin.
Pernyataan itu juga dia sampaikan dalam forum Pemaparan Hasil Monitoring Media yang dilakukan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Walisongo di gedung Rektorat IAIN Walisongo, Selasa (13/12) lalu.
Pernyataan itu juga dia sampaikan dalam forum Pemaparan Hasil Monitoring Media yang dilakukan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Walisongo di gedung Rektorat IAIN Walisongo, Selasa (13/12) lalu.
“Kami menilai Harsem termasuk media yang memiliki sikap jelas dalam upaya pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Harsem punya sensitifitas gender yang bagus,” ujarnya di hadapan para peneliti PSGA dan para pengelola jurnal yang hadir.
Sekretaris PSGA IAIN Walisongo Berliyana Ernawati memaparkan, media massa harus berpihak pada kesetaraan gender dalam pemberitaannya. Karena posisi media sangat strategis memengaruhi opini publik.
Menurutnya, monitoring pada media sangat penting agar mengetahui sejauh mana media merespon persoalan gender dan anak. Untuk itu ia dan tim melakukan riset terhadap Harsem dan Suara Merdeka (SM) selaku koran asli Jawa Tengah.
"Kami melakukan analisis dengan variabel gender dan perlindungan anak. Kami melihat berita itu relevan atau tidak. Riset kami dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Ini untuk mengetahui sejauh mana dan tingakatan media dalam merespon permasalahan perempuan dan anak," ujar dia.
Erna mengatakan, Harsem dan SM diamati pada kurun waktu Juli hingga Oktober 2011. Hasilnya, dari 96 berita mengenai isu gender, 43 berita mendukung, 15 posisi netral, 38 tidak jelas.
Untuk pemberitaan tentang isu anak, dari 60 berita Harsem, 33 berita mendukung anak, posisi netral sebanyak enam berita, 21 berita tidak jelas.
Ketua Lembaga Studi Pers dan Informasi (LeSPI) Anto Prabowo yang menjadi pengulas memberi komentar, metote riset PSGA masih perlu dilengkapi dengan analisis framing. Yaitu menelaah susunan kalimat, pemilihan kata, tata letak, penempatan foto, tebal atau tipisnya font judul, serta penempatan berita di rubrik dan posisi halaman.
Sementara Senior Advisor Deutsche Gesellschaft fur International Zusammernarbeit (GIZ) Veven Sp Wardana selaku pendukung program riset memberi saran, PSGA perlu terus memonitor media dan mendorong pers lebih sensitif gender. Kepada awak media dia memberi saran agar mengembangkan model jurnalisme yang mendukung kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Jateng Terbaik
Soelaimah menjelaskan, karena dukungan berbagai pihak termasuk media massa, Provinsi Jateng mendapat penghargaan sebagai daerah terbaik yang menggerakkan kesetaraan gender. Karena Pemprov Jateng dinilai membawa keadilan dan pemenuhan atas hak-hak perempuan dan anak, Gubernur Bibit Waluyo akan diberi piagam oleh Presiden RI di Jakarta, pada peringatan Hari Ibu 22 Desember mendatang.
“Saya barusan dapat info dari protokal istana kepresidenan, Gubernur Jateng diundang untuk diberi penghargaan oleh Bapak Presiden dalam peringatan Hari Ibu tanggal 22 desember mendatang. Terima kasih atas dukungan Anda selama ini,” ujarnya via telepon saat diwawancarai Harsem.
Dia sampaikan, selain Pemprov Jateng, ada lima kabupaten dan satu kota yang mendapat penghargaan serupa. Yaitu Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Rembang, Grobogan, dan Brebes, serta Kota Surakarta.
“Patut disyukuri, seluruh Indonesia hanya ada 10 Pemda yang mendapat penghargaan. Yang enam dari Jawa Tengah,” tuturnya.
Atas keberhasilan tersebut, pihaknya akan menggelar tasyakuran di Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, 23 Desember mendatang. Rencananya, akan ada pemberian award kepada kecamatan sayang ibu, perusahaan pembina tenaga kerja wanita terbaik, bina keluarga balita terbaik. Juga santunan kepada wanita penyapu jalan, pemecah batu, dan anak-anak yatim piatu. (moi/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.