Tokoh Agama Siap Dukung Program KB
DEMI menyukseskan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Jawa Tengah, perwakilan BKKBN Jateng bermitra dengan tokoh lintas-agama yang tergabung dalam Forum Antarumat Beragama Peduli Program Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Provinsi Jawa Tengah.
Fapsedu dikukuhkan oleh Sekjen Fapsedu Pusat Freddy Aritonang di hadapan Kepala BKKBN Jateng Sri Murtiningsih, Asisten III Bidang Kesejateraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Edi Susanto, mewakili Gubernur Bibit Waluyo dan tamu undangan lainnya.
Ketua Fapsedu Jateng Ahmad Rofiq mengatakan, banyak pekerjaan dan tugas yang akan dipersiapkan, karena masih banyak persoalan, seperti pengangguran, pendidikan yang belum merata.
“Anak akan menjadi kebanggaan kalau berkualitas. Bagaimana kita, bersama BKKBN memberikan informasi kepada masyarakat melalui pendekatan agama yang dianut untuk mendapaftkan informasi yang betul seputar program KB yang baik,” ujarnya.
Kerjasama lintas-agama ini menjadi momen yang sangat penting, karena persoalan kebersamaan ini merupakan kepentingan semua umat. “Ini upaya untuk membangun persaudaraaan dan kebersaaan antarumat beragama,” katanya.
Pendeta Nafsun Setyono, tokoh agama Kristen mengatakan, sejak adanya KB, umat Kristen sudah ikut berpartisipasi. Ini langkah strategis dan bijaksana yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung terciptanya program KB yang ideal sebagaimana dicita-citakan. “Kami mulai melalui institusi, rumah sakit, gereja, khotbah, brosur, serta sarasehan, demi kemajuan program KB,” katanya.
Pesan Perdamaian
Rm Aloys Budi Purnomo dari Keuskupan Agung Semarang, juga mendukung gerakan ini. Semakin banyak bekerjasama dalam bidang apa pun, dan dilakukan secara lintas-agama, menurutnya bisa sekaligus menjadi pesan perdamaian untuk masyarakat.
“Soal kependudukan dan kesejahteraan ini bukan hanya monopoli agama tertentu. Ini urusan masyarakat bersama. Kami menyambut baik gagasan ini. Ledakan jumlah penduduk harus diseimbangkan dengan pendidikan, kesehatan, pangan, dan kesejahteraan, sehingga kerukunan dan harmoni bisa dijaga. Dua anak cukup itu bagus, tapi kalau tidak didampingi dengan baik juga percuma,” ungkapnya.
Sedangkan Lucia Herawati, Komda Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Jateng dan DIY akan menggelar berbagai acara untuk menyosialisaikan program KB kepada umatnya.
“Kita harus mengantarkan anak-anak yang sudah ada ini untuk berkebajikan dan sejahtera. Manusia sebagai sumber daya, kalau kita bisa mengarahkan mereka akan menjadi potensi besar bagi bangsa ini,” paparnya.
Wakil Walubi, Hadi Surya Dharma mengatakan, pada prinsipnya Walubi mendukung adanya KB. “Kendati sebenarnya di agama Budha sendiri seperti pemasangan alat-alat KB tidak diminati, namun kami tetap akan berupaya menyukseskan program KB menggunakan penanggalan. Kalau niatnya tidak ingin banyak anak, ya harus tahan nafsu. Bagi yang sudah telanjur punya banyak anak, ya harus bertanggungjawab,” katanya.
Senada, Joko Suyitno dari PHDI (Hindu) menyambut baik gerakan ini. “Unsur keluarga adalah anggota keluarga, kalau keluarga diatur dengan baik, maka keluarga akan lebih kokoh dan berkualitas,” ujarnya. Dia akan memberdayakan kelompok-kelompok umatnya untuk menyosialisaikan program KB hingga ke lingkungan terkecil. (lif/dnr)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.