Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Setelah Nunun, Siapa Menyusul?


Tersangka kasus suap pemilihan Gubernur BI, Nunun Nurbaetie (tengah, berkerudung hitam) dikawal ketat polisi saat tiba di Kantor KPK, Jakarta, kemarin
KPK mulai memeriksa Nunun Nurbaetie Daradjatun. Tapi tak sampai satu jam, tersangka kasus aliram cek pelawat ini pingsan. Miranda Goeltom pun kembali dicekal. Siapa menyusul?

KOMISARIS PT Wahana Esa Sejati Nunun Nurbaetie Daradjatun menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka aliran cek pelawat, kemarin. Tak sampai satu jam pemeriksaan berjalan, Nunun pingsan.

Sekitar pukul 15.40, pengacara Nunun, Ina Rahman berlari-lari keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Terburu-buru, Ina langsung masuk ke dalam mobil. “Ibu (Nunun) sakit. Ibu pingsan. Tekanan darahnya turun,” kata Ina kepada wartawan.

Ina sendiri  tidak memberikan banyak komentar. ”Kita ketemu di RS MMC saja,” katanya sembari beranjak pergi. Rumah sakit ini berada di jalan yang sama dengan kantor KPK.

Menurut anggota polisi yang biasa mengawal tahanan KPK, istri dari mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu memang jatuh pingsan. "Tadi juga diberi bantuan oksigen," kata anggota polisi yang enggan disebut namanya.

Tak lama kemudian terlihat mobil Toyota Kijang Innova warna hitam dengan nomor polisi B 1774 IR. Mobil yang mengangkut Nunun dikawal mobil KPK. Nunun tampak berada di dalam mobil itu. Nunun terlihat dalam posisi terduduk lemas di kursi tengah sambil ditutupi penyidik.

Sebelumnya, Nunun tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sekitar pukul 14.58. Dia mengenakan baju hijau, berjilbab hitam, dan mengenakan masker. Menurut pengacara saat tiba di gedung KPK, kliennya sakit. “Ibu hari ini tidak enak badan. Tapi pemeriksaan harus dilakukan,” kata Ina.

Sejak terlilit dalam kasus ini, keluarga dan pengacara yang dibantu dokter pribadi selalu menyatakan Nunun sakit lupa ingatan akut. Karena penyakit ini, Nunun tidak bisa mengingat kejadian di masa lampau. Jika dipaksakan, Nunun akan jatuh atau pingsan.

Alasan Sakit

Selama ini, keluarga selalu beralasan bahwa Nunun sakit dan menjalani rawat jalan di Singapura.

Namun, Keimigrasian Indonesia mencium jejak Nunun di Kamboja dan Thailand. Hingga Rabu (7/12) lalu, Nunun pun mengakhiri masa “pelariannya.” Kepolisian Thailand menangkap Nunun di sebuah rumah sewa di Bangkok.

KPK yang dipimpin Chandra M Hamzah membawa Nunun ke Tanah Air dan menahannya di Rutan Pondok Bambu, Jakarta.

Dalam beberapa sidang, terdakwa penerima cek pelawat, Nunun dianggap sebagai saksi kunci. Nunun diduga menebar 480 cek pelawat senilai Rp 24 miliar kepada 26 anggota Komisi IX Bidang Keuangan DPR periode 1999-2004. 26 mantan anggota DPR itu berasal dari tiga fraksi, yakni Fraksi Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, dan Fraksi PPP.

Sebelum 26 mantan anggota Dewan itu, empat mantan anggota DPR lainnya sudah divonis dengan hukuman beragam. Hamka Yandhu, Dudhie Makmun Murod, Udju Juhaeri, dan Endin AJ Soefihara divonis antara satu hingga 2,5 tahun penjara.

Majelis Hakim Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa uang yang diterima politisi PDIP Dudhie Makmun Murod, berasal dari Komisaris PT Wahana Esa Sejati Nunun Nurbaetie. Atas tuduhan itu, Nunun dijerat dengan pasal penyuapan yang diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dalam persidangan terungkap bahwa cek pelawat yang diterima Dudhie cs berasal dari Nunun melalui mantan stafnya, Ahmad Hakim Safari atau Arie Malangjudo. Majelis hakim juga menilai, cek perjalanan yang diterima Hamka Yandhu cs berasal dari Nunun Nurbaeti Daradjatun. Pernyataan majelis hakim tertuang dalam pertimbangan vonis untuk Dudhie terkait kasus ini. Dudhie sendiri akhirnya divonis 2 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Hanya “Kurir”

Suami Nunun, Adang Daradjatun tidak tinggal diam. Adang juga angkat bicara mengenai penahanan istrinya. Dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya, Adang menegaskan bahwa istrinya hanya sebatas “kurir” dalam kasus aliran cek pelawat saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

Secara blak-blakan, Adang memutar rekaman pemeriksaan dirinya oleh penyidik KPK. Dalam pemeriksaan itu, penyidik menyebut bahwa Nunun tidak memiliki motif. Penyidik menyampaikan yang punya motif dalam kasus itu adalah orang yang dipilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia saat itu.

Pada 2004, Miranda Swaray Goeltom terpilih sebagai Gubernur Senior BI. “Ini kenapa kasusnya sama, motivatornya sama, kenapa tidak disamakan saja semua jadi tersangka. Itu saja, kalau memang ini rekaman untuk menambah satu alat bukti keterlibatan Miranda Goeltom, dari rekaman juga bisa. Saya sangat menghormati KPK,” kata Adang.

Adang mengakui jika istrinya menerima fee Rp 1 miliar dari kasus ini. “Tapi Ibu (Nunun) bukan penyelenggara negara,” tegasnya.

Dia pun mendesak agar kasus ini tidak berhenti pada Nunun. Kalaupun ada skenario yang memutus benang merah tersangka hanya pada Nunun, Adang mengaku pasrah.

Soal gencarnya tudingan yang mengarah kepadanya, Miranda Goeltom selalu membantah pernah menjanjikan dan memberi uang suap kepada anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 agar dirinya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004 lalu.

“Saya tidak pernah menjanjikan memberi uang atau menjanjikan apa pun kepada siapa pun sebelum atau setelah pemilihan,” kata Miranda usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, 26 Oktober 2010 lalu.

Dan setelah tertangkapnya Nunun, Miranda Goeltom kembali dicegah ke luar negeri. “Menindaklanjuti permintaan dari KPK, per malam ini telah dikeluarkan kembali perintah cekal kepada saudari Miranda Goeltom,” kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, tadi malam.

Sebelumnya, masa cegah yang diberlakukan untuk Miranda telah berakhir pada 11 Oktober 2011. (dnr)




Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous