Empat Gadis Raib Misterius
SEDIKITNYA empat gadis dilaporkan ke Mapolrestabes raib misterius, kemarin. Dua di antaranya digondol ‘pacar Facebook’-nya, yakni siswi salah satu SMK di Semarang Novita Kumalasari (17), warga Wonodri Kopen Barat RT 03/RW 11 Wonodri Semarang; dan karyawati pabrik Garmen PT Sandang Tugu, Mely Hidayanti (26), warga Pondok Raden Patah Tahap 2 RT 01 /RW 07 Kecamatan Sriwulan, Demak.
Dalam perkembangannya, Novita akhirnya berhasil ditemukan, tadi malam di daerah Mugas, oleh keluarganya.
Sedangkan dua lainnya diduga menjadi korban penjualan perempuan (human trafficking), yakni Handari Catur Susilowati (14), dan Nur Faizah (15). Keduanya warga Wonoharjo, RT 08/RW 11, Kembang Arum, Semarang Barat.
Maraknya kasus melarikan gadis ini sangat meresahkan, bahkan ditengarai dua gadis di bawah umur tersebut dieksploitasi menjadi “tenaga kerja” di tempat hiburan. Namun kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
Kakak korban Handari, Andre Mulyanto (24) mengaku was-was atas hilangnya adiknya secara misterius itu. Diceritakan, Handari bersama Nur Faizah hilang dalam waktu bersamaan sejak Minggu (15/1) pukul 00.30 dinihari.
Keterangan yang berhasil dihimpun, setelah mendapat telepon dari seseorang yang diduga bernama Pedro, mereka mulanya pergi bertiga, Handari, Faizah, dan Indah dengan naik taksi sejak dari pompa bensin Manyaran menuju Kagok, Jalan Sultan Agung. Ketiganya tinggal bertetangga. Namun entah mengapa kemudian Indah dipulangkan.
“Indah sendiri saat ditanya hanya menjelaskan keduanya pergi bersama Pedro, pacar Faizah. Indah pulang dengan alasan takut dimarahi oleh orang tuanya. Sehingga dia tidak mau diajak kawanan Pedro. Tapi diajak apa, saya juga tidak tahu,” kata Andre.
Atas keterangan Indah itu, pihak keluarga khawatir kepergian dua gadis di bawah umur tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sebab kondisi psikologi anak di bawah umur masih labil, sehingga gampang diperdaya, dipengaruhi dan diiming-imingi sesuatu, dan akhirnya diekploitasi. Pasalnya, nomor HP milik dua korban telah tidak aktif.
“Malam itu juga setelah pergi saya hubungi sudah tidak aktif. Bahkan hingga sekarang tidak aktif,” katanya.
Terpisah, kakak korban Mely, Budi Utomo (32) menjelaskan bahwa adik tercintanya hilang sejak 19 November 2011. Tapi dia yakin, karyawati pabrik Garmen PT Sandang Tugu ini dibawa kabur oleh pacar kenalannya dari Facebook.
“Dia mengaku bernama Joni, warga Banyuwangi Jatim. Bahkan sempat menelpon keluarga berkali-kali dan sempat meminta uang Rp 500 ribu dengan dalih sebagai biaya pulang Mely,” kata Budi.
Dalam telepon tersebut, Budi sangat merasa curiga karena terdengar suara musik gaduh mirip di diskotek. Namun saat dihubungi kembali, nomor tersebut tidak aktif. Dia khawatir, adiknya menjadi korban penjualan perempuan. “Bahkan melacak keberadaan Mely, keluarga sempat minta bantuan paranormal. Ada tiga paranormal jawabannya sama, Mely berada di daerah Jatim,” tambahnya. (abm/rif)
Dalam perkembangannya, Novita akhirnya berhasil ditemukan, tadi malam di daerah Mugas, oleh keluarganya.
Sedangkan dua lainnya diduga menjadi korban penjualan perempuan (human trafficking), yakni Handari Catur Susilowati (14), dan Nur Faizah (15). Keduanya warga Wonoharjo, RT 08/RW 11, Kembang Arum, Semarang Barat.
Maraknya kasus melarikan gadis ini sangat meresahkan, bahkan ditengarai dua gadis di bawah umur tersebut dieksploitasi menjadi “tenaga kerja” di tempat hiburan. Namun kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
Kakak korban Handari, Andre Mulyanto (24) mengaku was-was atas hilangnya adiknya secara misterius itu. Diceritakan, Handari bersama Nur Faizah hilang dalam waktu bersamaan sejak Minggu (15/1) pukul 00.30 dinihari.
Keterangan yang berhasil dihimpun, setelah mendapat telepon dari seseorang yang diduga bernama Pedro, mereka mulanya pergi bertiga, Handari, Faizah, dan Indah dengan naik taksi sejak dari pompa bensin Manyaran menuju Kagok, Jalan Sultan Agung. Ketiganya tinggal bertetangga. Namun entah mengapa kemudian Indah dipulangkan.
“Indah sendiri saat ditanya hanya menjelaskan keduanya pergi bersama Pedro, pacar Faizah. Indah pulang dengan alasan takut dimarahi oleh orang tuanya. Sehingga dia tidak mau diajak kawanan Pedro. Tapi diajak apa, saya juga tidak tahu,” kata Andre.
Atas keterangan Indah itu, pihak keluarga khawatir kepergian dua gadis di bawah umur tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sebab kondisi psikologi anak di bawah umur masih labil, sehingga gampang diperdaya, dipengaruhi dan diiming-imingi sesuatu, dan akhirnya diekploitasi. Pasalnya, nomor HP milik dua korban telah tidak aktif.
“Malam itu juga setelah pergi saya hubungi sudah tidak aktif. Bahkan hingga sekarang tidak aktif,” katanya.
Terpisah, kakak korban Mely, Budi Utomo (32) menjelaskan bahwa adik tercintanya hilang sejak 19 November 2011. Tapi dia yakin, karyawati pabrik Garmen PT Sandang Tugu ini dibawa kabur oleh pacar kenalannya dari Facebook.
“Dia mengaku bernama Joni, warga Banyuwangi Jatim. Bahkan sempat menelpon keluarga berkali-kali dan sempat meminta uang Rp 500 ribu dengan dalih sebagai biaya pulang Mely,” kata Budi.
Dalam telepon tersebut, Budi sangat merasa curiga karena terdengar suara musik gaduh mirip di diskotek. Namun saat dihubungi kembali, nomor tersebut tidak aktif. Dia khawatir, adiknya menjadi korban penjualan perempuan. “Bahkan melacak keberadaan Mely, keluarga sempat minta bantuan paranormal. Ada tiga paranormal jawabannya sama, Mely berada di daerah Jatim,” tambahnya. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.