”Ono Rembug Yo Dirembug”
”Ono Rembug Yo Dirembug” |
Penyelesaian suatu permasalahan, termasuk tuntutan soal UMK oleh para buruh, sebaiknya dilakukan dengan cara musyawarah dan dibicarakan secara baik-baik. Ono rembuk yo dirembug!
GUBERNUR Bibit Waluyo mengatakan, segala permasalahan yang menyangkut kebijakan pemprov hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dibicarakan secara baik-baik.
GUBERNUR Bibit Waluyo mengatakan, segala permasalahan yang menyangkut kebijakan pemprov hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dibicarakan secara baik-baik.
Pernyataan gubernur tersebut menanggapi atas semakin maraknya aksi demonstrasi yang digelar dalam beberapa waktu belakangan. Salah satu di antaranya adalah unjukrasa yang dilakukan kaum buruh di depan gerbang Kantor Gubernuran, Semarang.
“Menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara melakukan demonstrasi tak akan berhasil, salah-salah malah bisa menimbulkan anarkhi. Ono rembug yo dirembug, bukan dengan cara melakukan demonstrasi,” jelas Bibit di sela-sela Perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 di Hotel Horison, Jumat (13/1) malam lalu.
Bibit menambahkan, sebagai seorang manusia dirinya mengakui bahwa dalam mengambil suatu kebijakan tidak selamanya benar, kadang-kadang ada suatu kesalahan, sehingga perlu adanya koreksi. Intinya adalah semua permasalahan haruslah dibicarakan baik-baik dan harus dimusyawarahkan.
“Selain itu, hati kita juga harus senantiasa diasah agar menumbuhkan kasih sayang terhadap sesama manusia. Sehingga tidak menimbulkan adanya saling fitnah dan menyalahkan antarsesama manusia yang menyebabkan perpecahan,” imbuhnya.
Dalam acara yang dihadiri Uskup Agung Semarang Mgr Johanes M Pujasumarta beserta ribuan umat Katolik dan Kristiani, Bibit mengajak serta para umat beragama di Jateng supaya rukun, bersatu, dan saling menghargai, sehingga tercipta suasana kondusif.
Selain diisi berbagai acara, Perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 juga dimeriahkan penampilan grup musik Sinten Remen dari Jogja pimpinan Djaduk Ferianto, yang membawakan sejumlah lagu dalam bahasa Jawa.
Terus Berunjukrasa
Tercatat, sebanyak 32 kali sejak September 2011 lalu para buruh melakukan unjukrasa di depan gerbang Kantor Gubernuran, menuntut Gubernur Bibit Waluyo untuk merevisi ketetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang diterbitkan beberapa waktu lalu.
Terakhir, Jumat (13/1) siang, mereka kembali ke depan gerbang Gubernuran untuk melakukan unjuk rasa yang sama. Bahkan, buruh yang berjumlah puluhan orang tersebut sampai melakukan sholat Jumat berjamaah di aspal jalan depan gerbang Gubernuran.
“Kami tak akan berhenti untuk terus berunjukrasa di depan Gubernuran ini sampai Gubernur Bibit Waluyo memenuhi tuntutan kami merevisi UMK untuk Kabupaten/Kota Semarang,” seru salah seorang demonstran dalam orasinya.
Prabowo Luh Santoso selaku Koordinator Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng mengatakan bahwa selama ini buruh merasa dikelabui dengan berbagai janji-janji proses birokrasi yang dilakukan dalam rangka revisi upah buruh tersebut.
“Kita dikelabui dengan janji revisi dari bupati/walikota, kemudian bupati/walikota mengatakan sudah diajukan ke atas, namun kemudian ujung-ujungnya kami dipermainkan lagi. Termasuk ketika mengadu ke komisi dan dewan, kami seolah dipingpong, intinya seolah-olah semuanya menghindar dari masalah ini,” kata Prabowo.
Hak Interpelasi
Ketika ditemui perwakilan dewan, Prabowo dan kawan-kawan menegaskan bahwa para buruh saat ini menuntut kepada DPRD untuk meminta hak bertanya atau bahkan hak interpelasi kepada Gubernur Bibit Waluyo terkait persoalan perburuhan ini.
“Kami datang ke sini untuk menyampaikan nota protes ke DPRD, karena mereka tak pernah menghadiri perjuangan kesejahteraan buruh. Kami sampaikan nota protes kepada pemerintah, karena memberikan upah tak layak kepada buruh Jateng. Selanjutnya kami tuntut pemerintah provinsi untuk segera merevisi upah buruh Jateng yang saat ini masih jauh dari kelayakan,” ujar Koordinator Aksi Gerbang Jateng Nanang Setiyono.
Fikri Faqih selaku perwakilan DPRD Jateng yang menemui para pengunjukrasa hanya mengatakan, pihaknya mempersilakan perwakilan buruh untuk beraudiensi langsung dengan pimpinan-pimpinan DPRD saat digelarnya rapat pimpinan dewan, Jumat (20/1) mendatang. (hep/dnr)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.