Dempet-Luwok Mendesak Diperbaiki

Anggota Komisi C DPRD Demak dan staf DPUPPE mengadakan sidak Jalur Dempet-Luwok

Oleh Sukma WIjaya

MENANGGAPI keluhan masyarakat, Komisi C DPRD melakukan sidak kondisi jalan antara Desa Dempet menuju Dusun Luwok Desa Sidomulyo Kecamatan Dempet (Dempet-Luwok). Melihat kondisi jalan yang rusak parah dan matol, Komisi C mendesak segera dibangunkan jalan beton bertulang. Karena jalan ekonomi tersebut bisa menjadi jalur alternatif.

Jalan penghubung Desa Dempet, Botosiman, Baleromo, Balerejo, Muteran, Sidomulyo, Jeruk Gulung, atau jalur alternatif ke Desa Cankring Rembang Kecamatan Karanganyar, merupakan jalan inspeksi saluran sekender (irigasi) Botosiman.

Akibat ketinggian jalan lebih rendah dari tinggi saluran, air kerap merembes melalui tanggul saluran. Kendati tidak hujan, jalan selalu dipenuhi oleh air. Karena kondisi inilah jalan Dempet-Luwok yang berstruktur makadam mudah becek dan matol.

Sudah beberapa kali masyarakat menyampaikan aspirasi agar jalan diperbaiki. Warga berharap tahun ini pemerintah akan menambah panjang betonisasi bertulang di jalan Dempet-Luwok. "Jalan ini merupakan jalur ekonomi. Pemerintah harus memprioritaskan pembangunannya. Selain itu, Jalan Dempet-Luwok bisa menjadi jalur alternatif bila terjadi kemacetan di Jalur Pantura," ungkap Ketua Komisi C DPRD, S Fahrudin Bisri Slamet ketika mengadakan sidak Jalan Dempet-Luwok bersama anggota Komisi C lain dan staf DPUPPE, kemarin (21/2).

Kepala DPUPPE Budi Hariyanto melalui Kabid Bina Marga Budi Harsono mengatakan, Jalan Dempet-Luwok memiliki panjang ,06 km. Sebagiannya yaitu 3,044 km telah dibangun beton bertulang dengan lebar 4 meter. "Rencananya tahun ini ada penambahan beton sepenjang 1,5 km lebih," ungkap Budi didampingi Kasi Perawatan Jalan dan Jembatan, H Dul Muntholib.

Pihaknya sependapat jalan inspeksi pengairan ini sudah menjadi jalur ekonomi. Tidak sedikit muatan hasil bumi melintasi jalan Dempet-Luwok. Namun anggaran daerah yang terbatas, DPUPPE membagi prioritas pembangunan jalan di daerah lain yang, bahkan kondisi lebih parah. (nji)

Newer Post Older Post