PKS Tolak Kenaikan BBM
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, mengatakan partainya tak setuju dengan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). PKS sudah mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait sikap tersebut.
Kita sudah krim surat ke Presiden, harusnya sudah sampai 3 atau 4 hari lalu,” kata Anis Matta di Gedung DPR, Rabu (21/3). Menurut Anis, dalam surat itu, PKS memberikan sejumlah opsi kepada pemerintah terkait harga BBM. Yang jelas, kata dia, dalam opsi itu, PKS tak merekomendasi kenaikan harga BBM. “Soal diterima atau tidak, itu urusan lain, yang penting kita sudah nyatakan sikap,” katanya. Anis mengatakan, secara fiskal, sebenarnya masih ada jalan selain menaikkan harga BBM.
PKS juga menyoroti rencana pemberian kompensasi setelah kenaikan harga tersebut. PKS juga tak setuju dengan langkah ini. Menurutnya, pemberian kompensasi berarti hanya memindahkan kantong kanan ke kantong kiri.
“Lebih bagus tidak menaikkan dan tidak perlu ada kompensasi. Jadi secara fiskal menurut kami masih bisa untuk menaikkan,” terangnya. Ditambahkan, untuk mengurangi beban APBN, pemerintah bisa menghemat pengeluaran. Pemerintah harus menghemat belanja pegawai.
Selain itu, serapan anggaran harus dimaksimalkan. Selama ini, kata dia, serapan anggaran masih sangat rendah, sehingga kebanyakan dana hasil utang tidak terpakai. “Ini jadi gangguan dalam fiskal karena ada beban bunga, uangnya juga tidak dipakai,” kata Anis.
Terpisah, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, meminta masyarakat tidak melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya bakal diterapkan pemerintah mulai tanggal 1 April 2012.
“Saya mengimbau masyarakat tidak demo,” kata Wiranto di Gedung DPR RI, Senayan. Di sisi lain, ujarnya, ia memahami aspirasi rakyat yang tidak menginginkan harga BBM naik karena hal itu akan memberatkan hidup mereka. Oleh karena itu, tegas Wiranto, Partai Hanura yang dipimpinnya bersikukuh menolak kenaikan harga BBM. “Kami konsisten menolak karena kami membawa suara rakyat. Kalau rakyat menolak, masak kami mengamini,” ujar Wiranto.
Ia pun berpendapat, sebetulnya masih banyak cara untuk mendongkrak APBN selain mengurangi subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM. “Apalagi banyak masyarakat yang tak sependapat dengan kebijakan itu. Demo di banyak tempat tidak bisa dinafikan begitu saja oleh pemerintah,” kata Wiranto.(vivanews.com/05)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.