Jusuf Kalla: Bukan Soal Mendukung Atau Tidak
BUKAN masalah mendukung kenaikan BBM atau tidak, tapi hal itu memang harus dilakukan oleh pemerintah.
Itulah komentar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada sejumlah wartawan, usai mengisi kuliah umum di Gedung Prof Sudharto di Kampus Undip Tembalang, belum lama ini.
Dirinya mengatakan, dalam periode pemerintahannya terdahulu, sebelum adanya kenaikan BBM harus dibarengi dengan penghematan yang dilakukan oleh pemerintah secara total.
“Mulai dari penghematan listrik, transportasi hingga penggunaan televisi dibatasi hingga jam 12 malam,” jelasnya.
Selanjutnya, ada program mengganti minyak tanah ke gas. “Untuk itu kebijakan energi harus dibuat. Namun demikian, penghematan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun harus juga dilakukan oleh masyarakat,” tambahnya.
Selanjutnya, mengenai ancaman dari Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi yang akan memberikan sanksi kepada sejumlah pemerintah daerah yang ikut turun ke jalan mengecam kenaikan BBM, dirinya mengatakan hal tersebut wajar dilakukan.
“Mestinya kan dari pemerintah pusat punya struktur sampai ke daerah, tapi kalau ada penolakan ke daerah dan kemudian ada sanksi yang diberlakukan itu kan berarti disiplin,” jelasnya.
Dikatakan, fungsi pemerintahan harusnya selaras. “Kalau ada kebijakan nasional, pemerintah harus mendukung,” tandasnya.
Sementara itu, terkait demo BBM yang dilakukan oleh sejumlah kalangan di Semarang, Wakil Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
“Semua Muspida, mulai dari Polrestabes, Kodim dan dibantu oleh Satpol PP, sudah mengamankan tiap titik di Kota Semarang,” jelasnya.
Mengenai sejumlah kepala daerah yang mau turun ke jalan untuk terlibat ke dalam aksi demo tersebut, dirinya mengatakan, hal tersebut terkait dengan hak masing-masing orang. “Tapi untuk di Semarang ini saya rasa teman-teman dari PDIP bisa melaksanakan sendiri tanpa didampingi saya,” jelasnya.
Dirinya juga memprediksikan, aksi demo di sejumlah titik di Kota Semarang akan berakhir hari ini. “Dan saya berharap semua akan aman,” tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan kenaikan BBM, dirinya mengatakan, mestinya ada toleransi dari pimpinan pusat untuk mengakomodir kebijakan kenaikan tersebut. “Kalau memang terpaksa dinaikkan, mungkin harus ada sosialisasi,” jelasnya.
Dijelaskan, apakah harus dinaikkan sedikit demi sedikit. “Apakah harus Rp 1500 atau bisa Rp 1000 dulu. Yang penting supaya dua kekuatan yaitu yang menolak dan yang memang harus menaikkan karena situasi anggaran, harus sama-sama puas dengan kebijakan ini,” tandasnya.(awi/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.