Korban Dokter Gadungan Setelah Disuntik, Justru Lemas
BARANG BUKTI: Barang bukti tindak kejahatan tersangka Hendra Prasetyo Bagaskara (kanan) ditunjukkan pada para wartawan |
UNGARAN- Tersangka dokter gadungan, Hendra Prasetyo Bagaskara (40), ternyata sudah akrab di kalangan pekerja seks komersial (PSK) Bandungan. Hal tersebut disebabkan selama praktik di salon Larisso, Hendra banyak kedatangan pasien para PSK yang berminat melakukan terapi suntik pemutih dan gurah vagina.
Pasangan Agus Warsito ( 35) dan Sela (30), pemilik salon Larisso menuturkan, alasan pihaknya menerima Hendra membuka praktik di salonnya, tak lain karena keahlian tersangka meyakinkan pasangan tersebut sebagai seorang dokter spesialis kulit dan kecantikan. “Yang bersangkutan bahkan menunjukkan kartu identitas dokter. Sebagai orang awam saya percaya, karena dikatakan kartu tersebut dikeluarkan oleh IDI,” ujar Agus, kemarin.
Diutarakan, sebagian besar pasien tersangka kalangan PSK Bandungan. Dan praktiknya dimulai jam 12.00 hingga pasien habis. “Biasanya tersangka menggunakan ruang spa,” cetusnya lagi. Menurut Agus, kebanyakan pasien Hendra takut dijadikan saksi oleh kepolisian. Bahkan, lanjut Agus, Sella istrinya juga menjadi korban dokter gadungan tersebut. Dan hasil terapinya, setelah disuntik Sella mengalami gangguan pada kandungan, sehingga harus menjalani operasi kiret.
“Waktu itu istri saya hanya mengeluh kecapekan, lalu disuntik oleh Hendra. Hasilnya justru mengalami gangguan di kandungan dan pendarahan. Diduga terjadi malpraktek, dan akan saya laporkan juga ke polisi,” ujarnya.
Salah satu pasien tersangka, Donita (24) saat ditemui Harsem menjelaskan, dirinya tertarik menjalani terapi karena tarifnya dinilai cukup terjangkau. Semisal, untuk gurah vagina tarifnya hanya Rp 50 ribu. Demikian halnya untuk tarif pemutih kulit.
Donita juga mengaku, dirinya menjadi pasien Hendra karena ingin agar kulitnya terlihat putih. Terapi yang satu ini tersangka menggunakan sistem paket, sekali perawatan Rp 115.000, dengan menjalani enam kali suntikan di tubuh dan wajah. “Biasanya untuk menyuntik tubuh pasien Pak Hendra menggunakan cairan hydrokenon dan vitamin C, kolagen laroscorbine serta rodotex nano,” papar Donita.
Selama perawatan, lanjut Donita, dirinya pernah disuntik pada bagian pipi, lengan dan pantat sebanyak enam suntikan. Dan hasilnya, tiga hari setelah disuntik badannya justru merasa lemas. “Seluruh badan lemas, dan persendian saya juga terasa kaku semua. Tapi anehnya, hinggga hari ini kulit tubuh saya masih belum terlihat putih,” katanya.
Perketat Pengawasan
Perketat Pengawasan
Menanggapi adanya kasus dokter gadungan yang praktik di salon, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang akan memperketat pengawasan salon-salon kecantikan yang membuka praktik terapi kecantikan dengan menggunakan metode kedokteran. Termasuk pengawasan penggunakan obat-obatan yang terkait dengan perawatan kulit dan rambut.
Hal ini diungkapkan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Semarang, dr Ngakan saat dihubungi, kemarin. “Saat ini kami baru melakukan pengawasan di klinik dan rumah sakit bersalin. Ke depan pengawasan juga akan kami lakukan di salon-salon kecantikan, yang menggunakan metode perawatan dengan cara medis,” katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Agus Puryadi mengatakan, pihaknya akan memanggil ahli dari Dinas Kesehatan untuk dimintai keterangan terkait kasus dokter gadungan tersebut. Polisi juga akan menelusuri sejumlah korban praktik tersangka yang mengalami gangguan kesehatan. “Sejauh ini belum ada laporan adanya mal praktek yang melibatkan tersangka. Tapi polisi akan menelusuri para korban untuk mendapatkan keterangan lebih akurat,” tegas dia. (ino/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.