Mely Octania Enjoy Melakoni
SALATIGA- Dunia foto model memang tergolong mengasyikkan bagi kalangan anak muda, salah satunya yang gandrung akan urusan foto itu adalah Mely Octania. Perempuan yang biasa dipanggil Mely ini ketika ditemui Harsem, mengaku jika kesukaannya akan berfoto-ria itu dimulai sejak kelas I SMK Negeri 1 Salatiga.
Hobinya itu berawal kala dirinya dan sahabatnya nongkrong di salah satu warung di Lapangan Pancasila Salatiga. Ketika itu ada seorang laki-laki yang memperhatikan gerak-gerik dirinya, karena tidak tenang maka perempuan yang dilahirkan 9 Oktober 1992 ini berusaha menegur sang lelaki tersebut.
Pucuk dicinta ulam tiba. Ternyata lelaki itu mengaku seorang fotografer yang sedang mencari perempuan muda yang mau dan siap untuk difoto. Dari obrolan ini akhirnya tawaran itu disanggupinya. Dari sinilah akhirnya hobi difoto menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya, bahkan tawaran pun mulai berdatangan. Namun, dari semua tawaran itu, tidak semuanya disanggupinya. Jebolan SMK Negeri 1 Salatiga ini, sangat selektif dalam menerima order foto.
Sangat Selektif
Sangat Selektif
“Kalau dituruti, hampir tiap bulan selalu saja ada tawaran untuk pemotretan. Namun, semuanya tidak langsung saya terima. Saya sangat selektif dalam menerima tawaran pemotretan padahal ada pula yang menjanjikan bayaran tinggi. Selain itu, pertimbangan dari orangtua juga menjadikan selektif dalam menerima tawaran foto,” kata anak pertama dari lima bersaudara itu.
Ditambahkan, dari kecintaannya menjadi fotomodel itulah akhirnya alumni SMP Negeri 3 Salatiga ini dapat berkeliling beberapa kota besar, hanya untuk mengikuti pemotretan. Kota yang pernah disinggahinya adalah Bandung, Bogor, Bali, Jakarta, agar dia dapat menjalin hubungan dengan para fotografer profesional.
Dengan mengikuti ajang pemotretan, bekerjasama dengan sponsor, akhirnya pundi-pundi tabungan perempuan dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 47 kg ini bertambah.
“Uang dari hasil mengikuti beberapa event itu, saya kumpulkan dan tabung untuk membiayai kuliah. Selain itu, sebagai modal untuk melangkah kepada profesi lain atau usaha lain, karena menjadi fotomodel ini diyakini tidak akan selamanya. Namun, hingga sekarang ini saya masih enjoy melakoninya,” ujar perempuan yang tinggal di Jalan Mawarsari No 5 Butuh, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir Salatiga.
Lebih lanjut diceritakan, bahwa menjadi foto model itu harus berani memutuskan akan pilihannya, artinya keputusan itu terkait dengan penawaran pemotretan. Perempuan dari pasangan Tulus Widodo dan Jiani Sadat ini mengaku hingga kini masih teguh dalam memegang prinsip. Diakuinya, pernah mendapatkan tawaran pemotretan dengan imbalan yang tinggi namun ujung-ujungnya berakhir di ‘ranjang’. Hal ini yang selalu dia tolak dari awal.
Mely mengaku juga jika hingga kini puluhan event telah diikutinya, baik hunting foto untuk lomba foto maupun pemotretan untuk produk-produk tertentu. Dari sinilah, akhirnya keinginan menjadi mahasiswa atau kuliah sempat tertunda. Namun, tahun ini tekad untuk kuliah tetap akan dilakoninya dan memilih di Kota Salatiga, karena bisa dekat dengan kedua orangtuanya. (heru santoso)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.