Jembatan Kadung Dibongkar, Gorong-gorong Belum Dipasang
UDAH DIBONGKAR:Salah satu jembatan di Jalan Raya Brangsong sudah dibongkar, namun belum bisa dipasangi gorong-gorong. (SM/ROSYID RIDHO-JBSMS) |
KENDAL-Sebanyak empat jembatan di Jalan Raya Brangsong sudah dibongkar. Namun pemasangan culvert atau gorong-gorong belum dilakukan. Alasannya, takut menganggu aliran air irigasi.
Proyek perbaikan Jalan Raya Brangsong berupa peninggian ruas jalan setinggi 50 sentimeter diikuti pembongkaran empat buah jembatan. Untuk memasang box culvert, air harus dibendung. Namun hal itu akan menyebabkan petani kesulitan mengairi sawah. Apalagi sekarang musim kemarau. Jika sawah tidak bisa dialiri, terancam paceklik.
Pelaksana proyek dari PT Adhi Karya Enggus Kurniawan mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam pemasangan box culvert. Salah satunya jembatan di seberang minimarket. Jembatan itu telah dibongkar untuk diberi gorong-gorong. Namun, karena aliran air di bawahnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah, pihak kontraktor terpaksa menunggu waktu yang tepat. “Jika kami menutup saluran irigasi, tentu kasihan para petani,” kata dia, kemarin (25/5).
Dikatakan, pihak pelaksana proyek telah berkoordinasi dengan dinas terkait supaya pemasangan gorong-gorong jembatan tidak mengganggu air irigasi. Dia masih mencari waktu yang tepat.
“Beberapa hari ke depan, saya berharap gorong-gorong sudah terpasang. Saya akan mengupayakan pemasangan gorong-gorong tidak sampai mengganggu aliran air ke persawahan,” ujar dia.
Jalan Nasional
Ruas Jalan Raya Brangsong ditinggikan 50 sentimeter dengan panjang 1,2 kilometer. Perbaikan dimulai tepat di sebelah timur Mapolsek Brangsong ke arah Semarang hingga depan Kantor Desa Kebonadem, Brangsong. Sebagai pelaksana proyek yakni PT Adhi Karya dan konsultan dari PT Adhiyasa Desicon. Jalan Raya Brangsong termasuk jalan nasional dan proyeknya didanai pemerintah pusat melalui APBN Rp 13,266 miliar.
Dia menambahkan, dua pekan mendatang, perbaikan dari depan SMKN 4 Kendal ke arah Semarang hingga depan Balai Desa Kebonadem diharapkan bisa terselesaikan. Dengan begitu, kendaraan dari arah barat bisa melalui jalan yang sudah jadi.
Selama ini, jalur dari arah Semarang ke Jakarta digunakan dua arah yang dimulai dari depan Mapolsek Brangsong hingga depan Balai Desa Kebonadem. Kondisi itu sering menyebabkan ketersendatan lalu lintas. “Kami menargetkan paling tidak dua pekan lagi, jalan mulai depan SMKN 4 Kendal hingga Balai Desa Kebonadem sudah dibuka untuk arus lalu lintas. Ini tentu akan mengurangi kemacetan lalu lintas,” terangnya. (H36-JBSM/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.