Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pemerintah Harus Berdayakan Masyarakat Agro


MUNAS MAI: Musyawarah Nasional Ke-2 Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI), semalam mulai berlangsung di Hotel Semesta, Jalan KH Wahid Hasyim, Kranggan, Semarang. Munas untuk memilih Ketua Umum DPP MAI tersebut akan b erlangsung sampai malam nanti. Tampak Ketua DPD MAI Jateng H Suwanto SE MM memberikan sambutan pada acara pembukaan, yang dimeriahkan dengan tari-tarian dari Mahasiswa Unnes. Kegiatan Munas juga dimeriahkan dengan pameran beragam produk yang digelar di puluhan stan.(Foto-foto: Harsem/Indra Prabawa.)

SEMARANG – Karena sampai sekarang pemberdayaan masyarakat agro belum diberdayakan secara optimal usahanya, maka Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) mendesak pemerintah dapat segera melakukannya. Demikian disampaikan oleh Sekretaris MAI Jateng Arief Mudzakir, di sela-sela persiapan musyawarah nasional (Munas) di Hotel Semesta, kemarin.

Ia mengatakan, langkah pemberdayaan itu layak dilakukan pemerintah karena potensi agrikultur/pertanian di Indonesia sendiri sangat besar. Selain itu, kata dia, sampai sekarang usaha agro yang dilakukan masyarakat sudah sangat meluas.

“Bahkan, bakul jamu pun merupakan masyarakat agro. Namun, lihat saja kesejahteraannya, sangat rendah. Hal itu yang perlu diberdayakan oleh pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

Ia juga meyakini, dengan adanya upaya pemberdayaan yang berkelanjutan, maka usaha agro masyarakat dapat dikembangkan secara optimal. Dampaknya, tingkat kesejehateraan/perekonomian masyarakat dapat meningkat pula.

“Hal itu tertuang dalam tujuan MAI, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agro, yang merupakan basis masyarakat di Indonesia selama ini,” ujarnya.

Di samping itu, lanjut dia, upaya pemberdayaan tersebut juga memberikan dampak positif pada produk agro di Indonesia. Sebagai contoh, usaha agro nantinya mampu memunculkan komoditas unggulan di setiap daerah.

“Untuk itulah, pemerintah diharap bisa memberdayakannya agar komoditas dalam negeri tergarap secara maksimal. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi melakukan berbagai impor komoditas agro dari luar negeri,” harapnya.

Selain membahas soal agribisnis, ia juga meminta peran aktif berbagai pihak terhadap perkembangan usaha pengolahan komoditas agro atau agroindustri. Ia mengakui selama ini banyak agroindustri yang eksis tapi belum mampu menjadikan komoditas dalam negeri sebagai ‘tuan rumah’ di negeri sendiri.

“Lihat saja penjualan buah, sayur, dan makanan olahan yang terdapat di pasar modern seperti hipermart. Paling besar yang dijual merupakan komoditas impor. Kalau ada perhatian dari semua pihak, maka agroindustri juga bisa berkembang untuk memajukan komoditas lokal,” sarannya.

Seperti diketahui, Munas MAI ke-2 di Hotel Semesta Semarang yang berlangsung sejak 24 hingga 26 Mei dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan. Dalam munas itu, tidak hanya melangsungkan musyawarah saja, tapi juga menggelar pameran agro. Pameran itu diikuti sebanyak 250 orang peserta dari 26 provinsi.(ano)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous