Dua PG Dorong Swasembada Gula
(harsem/dok) |
SALATIGA-Pemerintah optimistis Jateng dapat mewujudkan swasembada gula pada 2013 menyusul akan beroperasinya Pabrik Gula (PG) Blora yang saat ini tengah dibangun, selain itu pemenuhan kebutuhan juga akan dipasok dari PG Sragi yang mulai direvitalisasi.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno mengatakan, pembangunan PG Blora dengan nilai investasi awal Rp 1,8 triliun itu kini masih dalam proses pembangunan oleh PT Gendhis Multi Manis (GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.
Pabrik gula tersebut diprediksi siap beroperasi pada bulan Agustus 2013. Di tahun pertama, tanaman yang akan digiling ditargetkan mencapai 4.000 ton tebu/ hari. Selain itu, upaya lain untuk mendukung swasembada gula Jateng 2013 yaitu merevitalisasi PG Sragi dengan alokasi anggaran Rp 1 triliun.
“Jadi ada dua pabrik yang akan emnambah suplai gula di Jateng pada tahun depan,”katanya usai pembukaan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pengelolaan Kegiatan Pertebuan Tahun 2012 di Hotel Grand Wahid Salatiga, kemarin.
Dia menambahkan jumlah tebu yang digiling PG Blora nantinya ditargetkan 12 ribu ton/ hari.
"Tahun pertama (2013- ), tebu giling diproyeksikan 4.000 ton tebu/ hari. Tahun kedua dan ketiga diharapkan bisa meningkat lagi menjadi 6.000 ton tebu/ hari dan 8.000 ton tebu/ hari hingga 12.000 ton tebu/ hari," katanya.
Selain PG Blora, Jateng sebenarnya juga berencana membangun PG Purbalingga. Namun, pabrik gula itu masih terkendala lahan. Menurut Tegoeh, mencari lahan di Purbalingga susah apalagi kebutuhan pabrik gula antara 25-50 hektare. “Jika PG Purbalingga tak jadi dibangun pun, Disbun optimis swasembada gula Jateng akan mampu terwujud. Sebab, bulan Juni ini sudah mulai ada revitalisasi PG Sragi,” tuturnya.
Pihaknya menegaskan, Jateng memiliki 13 pabrik gula tetapi yang optimal hanya lima. Kelima pabrik gula yang kondisinya baik yaitu PG Pakis Baru Pati, PG Trangkil Pati, IGN Cepiring Kendal, Sumberharjo Pemalang, dan Mojo Sragen. Pakis Baru, Trangkil, dan IGN Cepiring dikelola swasta yaitu PT IGN, sedangkan Mojo dan Sumberharjo milik PTPN IX Jateng. Revitalisasi pabrik memang harus dilakukan untuk mendukung swasembada gula.
Terlebih lagi, beberapa pabrik gula seperti Mojo, Tasikmadu Karanganyar, dan Gondang Baru Klaten usianya sudah di atas 100 tahun sehingga tidak dapat difungsikan optimal. "Ibarat orang bergigi ompong sehingga giginya tidak bisa memeras tebu dengan baik," ujarnya.
Salah satu revitalisasi itu adalah penggantian peralatan kunyah tebu. Rapat koordinasi ini juga menghadirkan Direktur Tanaman Semusim Ditjen Perkebunan Dr Agus Hasanudin dan Kasubdit Atsin Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Budi Satriyo.
Sebagaimana diketahui, pada 2013 Jateng menargetkan produksi gula 368.000 ton dengan rendemen 7,1 persen pada lahan seluas 74.000 hektare. Tahun ini, lahan tebu seluas 70.000 hektare. Dengan perkiraan rendemen 7 persen, maka produksi gula ditaksirkan mencapai 343.000 ton. (J17/jbsm/14)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.