Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Jalur khusus sepeda Jadi Lahan Parkir

UNTUK PARKIR: Jalur khusus sepeda di Jalan Pemuda (kanan) justru sering dipakai untuk parkir mobil. Rambu-rambu yang ada seakan tak dimengerti para pengemudi. (Foto: Harsem/Indra Prabawa)

JALUR sepeda di ruas Jalan Pemuda nasibnya sama dengan ruas jalan lainnya seperti di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Pahlawan. Sampai saat ini, jalur tersebut tidak difungsikan secara maksimal, tetapi justru digunakan untuk lahan parkir mobil.

Kendati jalur yang dibatasi dengan garis cat warna kuning itu sudah diberi rambu, namun praktiknya mulai pagi sampai siang hari banyak ditempati mobil secara berjajar.

Sebut saja di sepanjang Jalan Pemuda, banyak sekolah dan perkantoran yang memarkirkan kendarananya di jalur sepeda tersebut. Jalur itu telah berubah jadi tempat parkir.

Hal ini tentu meresahkan warga dan pengguna jalan lainnya. Aryani (35) warga Indraprasta, misalnya. Dia mengaku resah melihat kondisi jalur sepeda yang ada di Jalan Pemuda yang selalu dipadati kendaraan parkir.
 
“Kasihan pemakai sepeda, jalannya diserobot oleh kendaraan roda empat yang parkir di sana hingga berjam-jam. Jalur itu kan dibangun tentu ada tujuannya. Kalau dijadikan parkir, jelas tidak sesuai peruntukannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Aryani, banyaknya kendaraan yang parkir hingga memakan bahu jalan juga membahayakan pengguna jalan lainnya “Lihat depan SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMA Kesatrian, SD Karangturi, dan beberapa sekolah lain. Padahal kan sudah ada rambunya juga, kok ya tidak ngerti juga ya kalau itu larangan parkir, aneh,” katanya heran.

Kepala Dishubkominfo Kota Semarang, Ednawa Haryono mengakui hingga saat ini masih banyak kendaraan yang menjadikan jalur khusus sepeda sebagai tempat parkir. “Padahal itu sudah ada rambunya, dan sopir atau pemilik mobil itu kan punya SIM, harusnya mereka mengerti. Tapi herannya mereka masih saja memarkir kendaraannya di jalur khusus sepeda itu,” ujar Ednawan.

Ednawan juga mengatakan, untuk mengoptimalkan keberadaan jalur khusus sepeda ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan melakukan sosialisasi.

“Masalah lalu lintas ini kan sudah ada undang-undangannya, harusnya masyarakat sudah mengerti dan memahaminya. Dan seharusnya tidak perlu lagi di-oyak-oyak,” imbuh Ednawan.

“Agar jalur khusus sepeda ini bisa optimal kita akan lakukan terus sosialisasi kepada masyarakat. Agar pengguna sepeda bisa mendapatkan haknya,” lanjutnya.

Di Kota Semarang sendiri ada 19 ruas jalan telah ditentukan untuk jalur sepeda, yakni Jalan Raya Mangkang, Kaligawe, Jenderal Sudirman, Siliwangi, Soegijapranata, Indraprasta, Imam Bonjol, Pemuda, Pandanaran, MT HAryono, Ahmad Yani, Brigjend Sudiarto, Dr Cipto, Gajahmada, MH Thamrin, Ronggowarsito, Diponegoro, Jalan Pahlawan dan bundaran Simpanglima. (lif/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous