Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Perlu Bekal Wirausaha, Jumlah Usahawan Muda Cuma Satu Persen

PELATIHAN: Suasana pelatihan kewirausahaan yang diikuti para pemuda Kota Semarang. (Foto: Jarsem/Lissa Febrina)

MINIMNYA minat generasi muda untuk berkecimpung dalam dunia wirausaha, menjadi salah satu faktor tingginya angka pengangguran di kalangan terdidik.

Dengan jumlah usahawan muda kurang 1% dari total jumlah penduduk menimbulkan keprihatinan. Melihat kondisi demikian, LSM Kontaks yang didukung oleh Pemrov Jateng  menggelar penyuluhan  kewirausahaan untuk remaja dan pemuda di wilayah Kota Semarang, dengan mengangkat tema “Ihtiar Berdiri di Atas Kaki Sendiri”.

150 undangan disebarkan oleh LMS Kontaks. Kendati tak hadir semua, namun suasana penyuluhan yang diadakan di Sate House Sriwijaya Jalan Imam Bonjol Sabtu lalu, cukup interaktif dan memancing keingintahuan para peserta.

Apalagi narasumber yang dihadirkan, adalah orang-orang yang berkompeten di dunianya, sebut saja Djoko Wahyudi pemilik Pesantren Bisnis Pandanaran, dan juga Abdul Hakim yang konsen dalam dunia kewirausahaan.

Dikatakan Djoko Wahyudi, untuk modal wirausaha adalah ide, di mana ide yang cemerlang bisa menentukan arah tujuan wirausaha yang dirintis. “Semua berawal dari ide, karena ide sumua bisa direncanakan dan bisa berhasil,” ujarnya.

Ditambahkan Abdul Hakim, saat ini semakin banyak angkatan muda yang tidak terserap tenaga kerja, karena itu alternatif lain yang harus dijalankan adalah usaha sendiri. “Dalam dunia entrepreneur harus ada keberanian, sebisa mungkin usaha apa yang akan kita jalankan disesuaikan dengan lingkungan,” ujarnya.

Lanjut Abdul Hakim, wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

“Dalam menjalankan wirausaha ini juga ada untung ruginya, namun jika kita sudah memantapkan diri dengan pilihan ini dan mempersiapkan diri atas segala resikonya,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua LSM Kontaks, Ali Imran mengatakan, jumlah pengusaha yang ada di Kot Semarang tidak lebih 1% dari jumlah penduduk, karena itu juga LSM Kontaks berharap kegiatan ini mampu menumbuhkembangkan pelaku usaha dari pada hanya berharap penjadi PNS.

“Dalam hidup ini banyak sekali pilihan yang lebih menjanjikan, seperti bergerak di bidang usaha, dimana ini juga dapat mengentaskan kemiskinan dan bisa memberikan pekerjaan kepada orang sekitar kita,” tandasnya.

Salah satu peserta pelatihan kewirausahaan yang cukup antusias adalah Abu Khoiri (26), mahasiswa tingkat akhir IAIN Walisongo ini mengaku pernah berwirausaha, namun tidak berhasil.

“Semoga dengan ikut sarasehan ini bisa menambah pengetahuan lagi terkait dunia wirausaha, bagaimana cara dan pengembangannya, pokoknya saya semakin tertarik berwirausaha,” ujarnya ramah. (lif/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous