Soal Lahan Tol, Warga Lemah Ireng Ngeyel Bibit: Tidak Ada Tawar Menawar
GUBERNURAN–Meski kini sejumlah warga di Desa Lemah Ireng Kabupaten Semarang memohon agar Pemprov Jateng melakukan revisi atas penawaran harga tanah, namun Gubernur Jateng Bibit Waluyo tetap tidak menggubrisnya. Menurut Bibit, penawaran harga sudah keputusan final dan tidak ada lagi tawar menawar.
Penegasan itu disampaikannya, seusai memimpin rapat stabilitas daerah di Gedung Grhadika Bhakti Praja Jalan Pahlawan Semarang, kemarin. Ia mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan soal sikap keberatan warga desa tersebut.
Menurut dia, sikap keberatan warga itu merupakan hak setiap warga negara. Namun, dirinya tetap bersihkukuh dengan keputusan akhir. “Silakan. Boleh-boleh saja diajukan keberatan itu karena hal tersebut memang hak mereka. Silakan juga diajukan ke Kapolda, Panglima (TNI), dan lainnya,” katanya.
Untuk saat ini, ia menegaskan, pihaknya akan segera menempuh jalur konsinyansi melalui pengadilan. Ia menilai langkah itu ditempuh karena proses pembebasan tanah harus segera diselesaikan, guna mempercepat proses pembangunan jalan tol seksi II Ungaran-Bawen.
“Saiki ora ono nyang-nyangan meneh. Harga ganti untung itu sudah sesuai dan ditetapkan berdasarkan penentuan zonasi. Saya minta kepada saudaraku, janganlah melibatkan pihak kedua atau ketiga sehingga penyelesaiannya menjadi berlarut-larut,” keluhnya.
Sebelumnya, Bibit sempat menilai selama ini warga di Desa Lemah Ireng bersedia diajak kerjasama. Namun, hal itu menjadi alot ketika ada LSM yang masuk untuk mendampingi warga dalam hal pembebasan tanah.
Media Miring
Selain itu, ia juga menuding, warga Lemah Ireng terlalu terpancing dengan broker saat proses pembebasan tanah tersebut dilakukan. Bahkan tidak hanya LSM dan broker, Bibit juga menimpali kekesalan pada media massa yang selalu memuat pemberitaan miring soal pembebasan yang dilakukan Pemprov Jateng.
“Termasuk soal kendala Lemah Ireng seperti yang sering dimuat di koran-koran,” katanya sembari mengeryitkan dahi.
Seperti diketahui, saat ini tanah yang belum terbebaskan seluas 8,28 hektar atau 6,21%. Dari jumlah luasan itu, terdapat 69 bidang tanah yang terletak di Desa Lemah Ireng dan 3 bidang lagi di Desa Derekan Kabupaten Semarang.(ano/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.