Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Banyak Artetis, Debit Sendang Stoom Menyusut

MASIH BENING: Seorang warga tengah menyuci di Sendang Stoom yang berair bening.
(HARSEM/WARA MERDEKAWATI)

WONOTINGAL-Sumber air alami di perkotaan sangat jarang ditemui. Namun di wilayah yang padat pemukiman di Kampung Tegalsari Stoom RW 03 Kelurahan Wonotingal terdapat sebuah sendang, yang dikenal dengan nama Sendang Stoom.

Sendang Stoom terletak di perbatasan antara RW 03 Kampung Tegalsari Stoom Kelurahan Wonotingal dengan RW 11 Kampung Candi Stoom Kelurahan Candi. Sumber alami itu airnya jernih, dimanfaatkan sebagian warga di sekitarnya. Meskipun kemarau tetapi Sendang Stoom tetap mengalir.

Sendang Stoom ini terdiri atas tiga titik lokasi. Lokasi pertama berada di sebelah utara dengan tiga buah pancuran. Lokasi kedua dan ketiga di lereng sebelah atas. Tiap harinya sendang tidak pernah sepi. Banyak warga berdatangan untuk mandi, mengambil air, atau mencuci pakaian.

Menurut, Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Wonotingal Gideon Kuniman (65), Sendang Stoom ini sebelumnya berfungsi untuk mengaliri air ke kolam renang Stadion Diponegoro, yang berada di Jalan Ki Mangunsarkoro pada zaman Belanda. Di lokasi sendang juga terdapat reservoir, tetapi sudah roboh.

“Air sendang Stoom merupakan sumber air dari Gunung Ungaran. Dulu terdapat reservoir, namun karena kolam renangnya sudah tidak digunakan sehingga dirubuhkan,” ungkapnya.

Kuniman mengaku ada dugaan di tempat tersebut juga terdapat sungai bawah tanah yang bersumber di Gunung Ungaran. “Sepertinya di bawah sendang ada sungai bawah tanah. Pernah saya menggali di dekat sumber air tersebut, setelah diamati ada suara gemericik air,” ungkapnya.

Air dari Sendang Stoom juga dimanfaatkan oleh pedagang air keliling. Mereka menampung air dengan menggunakan jerigen dan diangkut dengan mobil pick up. Air dibeli dengan harga Rp 7.000 untuk 70 jerigen.

Kuniman mengatakan, Sendang Stoom ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Pasalnya, tidak ada perawatan sendang. Perawatan sendang dilakukan sawdaya oleh warga setempat. “Dulu pernah PDAM datang untuk survei, tetapi karena debit airnya tidak mencukupi sehingga tidak jadi untuk sumber air. Kemudian diserahkan ke warga,” katanya.

Sayangnya, kini debit air dari Sendang Stoom kini  tidak seperti dulu. Pasalnya banyak warga di atas sendang membuat sumur artetis. “Dulu sendang ini dimanfaatkan warga untuk mencuci. Sekarang masih meski tidak sebanyak dulu. Karena banyak warga punya sumur artetis,” katanya.

Salah satunya Lasmi (41) warga RT 02 RW 06 Kelurahan Candi mengaku, dirinya biasa nyuci di sendang stoom karena tidak mampu membayar pemasangan instalasi pipa. “Tidak punya uang buat bayar instalasi, jadi ya nyuci di sini saja airnya juga jernih,” ungkap wanita yang bekerja serabutan ini. (wam/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous