Gideon Kuniman: Rela Jadi Ketela
Gideon Kuniman (HARSEM/WARA MERDEKAWATI) |
WONOTINGAL-Hidup itu tidak usah muluk-muluk, cukup seperti ketela, kelapa, dan pisang. Itulah yang dikatakan Gideon Kuniman yang saat ini menjabat Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Wonotingal.
Bapak empat anak ini menjelaskan, kenapa ketela? Karena ketela dapat diolah menjadi 27 masakan, ini berarti kita harus luwes dan fleksibel dalam menghadapi orang dengan berbagai karakter.
Kemudian kelapa, pohon kelapa mulai dari batang, daun dan buahnya bisa dimanfaatkan. Ini berarti, kita hidup harus bermanfaat.
“Yang terakhir pisang, pohon pisang mati setelah berbuah. Artinya jangan takut berkorban untuk orang lain,” ungkapnya.
Kuniman mengaku, falsafah hidup itu juga diterapkan dalam mendidik keempat anaknya hingga mereka kini sudah berhasil, salah satu anaknya bahkan menjadi duta kesenian di Moskow.
“Kalau anak nurut sama orang tua pasti akan berhasil. Kalau sekolah ya sekolah. Keempat anak saya dari SMP sudah dapat beasiswa,” ujar Kuniman yang pensiunan PLN.
Mengisi masa pensiun, Kuniman tiap harinya menjaga warung dan menulis filsafat Jawa. Bahkan tulisannya sering digunakan dosen Unnes untuk diskusi. “Kadang mereka sering sharing atau sekedar diskusi,” ungkapnya.
Selain itu, Gideon juga menjadi pranata acara sebuah acara sekaligus dapat mengajar secara privat. “Anak muda sekarang jarang yang minat pada pranata cara. Ini kesalahan orang tuanya dulu, sewaktu kecil tidak mengajarkan bahasa Jawa, jadi mereka tidak tahu,” pungkasnya. (wam/16)
Labels
Lakone
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.