Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Berusaha Lestarikan Tradisi Jaburan

NIKMATI JABURAN:  Warga RW 11 Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara tengah menikmati jaburan usai melakukan sholat tarawih. (HARSEM/WARA MERDEKAWATI)

BULU LOR-Tradisi Jaburan atau menyediakan makanan bagi warga yang bertadarus di masjid merupakan warisan pendahulu. Tradisi ini sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh silam.

NAMUN seiring berjalannya waktu, sebagian masjid tidak melaksanakan tradisi ini. Untungnya masih ada yang terus melestarikan di antaranya warga RW 11 Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara. Sampai sekarang masih melestarikan tradisi jaburan, dengan mengirim makanan ke salah satu masjid di wilayah tersebut, yakni Masjid Ar Rahim.

Menurut Andika, salah satu jamaah, jaburan selalu dilakukan rutin selama bulan Ramadan. Kegiatan ini pun sudah dilakukan semenjak Masjid Ar Rahim berdiri. “Sudah ada sejak dulu, tradisi Jaburan di Masjid Ar Rahim. Saat saya masih kecil pun kegiatan ini sudah ada,” katanya.

Tokoh masyarakat setempat, Ahmad Sugito menuturkan, makanan yang dihidangkan atau yang disebut jaburan ini berasal dari warga RW 11. Takmir masjid Ar Rahim telah membuat jadwal untuk siapa yang akan menghidangkan jaburan.

“Warga dalam memberi jaburan dibuat secara berkelompok. Tiap kelompoknya terdapat 10 orang. Mereka dapat memberikan makanan ringan maupun minuman,” tuturnya.

Berbagai macam makanan ringan dihidangkan, seperti gorengan ataupun es kolak. Makanan diberikan di masjid untuk warga yang akan melaksanakan tadarus setelah pelaksanaan sholat Tarawih.

Sugito menambahkan, jaburan berbeda dengan takjil. Jika takjil merupakan makanan yang disiapkan untuk berbuka puasa. Sedangkan jaburan diberikan setelah sholat tarawih, bagi jamaah yang akan melanjutkan tadarusan.

“Jaburan merupakan tradisi Jawa, tetapi mengacu pada aturan bulan Ramadan. Di mana dalam bulan Ramadan dianjurkan untuk memberikan sodaqoh. Apa pun bentuknya, ini sudah ada sejak zaman wali sampai sekarang. Namun, terkadang orang salah persepsi antara takjil dan jaburan." Jelasnya.

Ahmad Sugito menambahkan,   Masjid Ar Rahim digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan. Warga sekitar selalu melakukan sholat tarawih berjamaah di masjid ini. Jumlahnya terus bertambah. ”Usai tarawih, biasanya dilanjutkan dengan tadarusan yang diikuti remaja setempat,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Masjid AL Fatah yang berada di wilayah RW 03 Kelurahan Karangkidul, yang juga menyediakan jaburan yang dibagikan usai sholat Tarawih. Ketua Takmir Masjid Al Fatah Bambang Sriwadi mengatakan, tiap tahunnya warga selalu mensuport untuk suplai jaburan di bulan Ramadan.

“Jadi memang sudah tradisi di bulan Ramadhan, warga menyediakan jaburan. Jaburan ini nantinya bisa dinikmati usai melakukan sholat tarawih. Selain melestarikan tradisi ini, juga terdapat nilai-nilai yang bisa dipelajari, salah satunya gotong royong dan kebersamaan,” terangnya. (wam/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous