Dukung Pemberian ASI Optimal Pemkot Sediakan Ruang Laktasi

PERESMIAN: Plt Walikota dan Istri meresmikan ruang laktasi di lingkungan Pemkot. (Harsem/Lissa Febrina)

PEMBERIAN Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sedini mungkin memberikan manfaat besar, terutama dalam mengurangi angka kematian dan morbiditas (kesakitan) pada anak. Pada peringatan Pekan ASI Sedunia 2012 yang jatuh 1-7 Agustus ini, Pemkot Semarang berupaya meningkatkan praktik pemberian ASI secara optimal dan mendirikan ruang Laktasi.

Dikatakan Plt Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan air susu ibu (ASI), di antaranya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, sudah menjadi kewajiban pemerintah dan perusahaan untuk menyediakan ruangan khusus menyusuai (laktasi room) di tempat yang memungkinkan dikunjungi publik.   

Hal itu mengacu pada UU No 36/2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 56 tahun 2011 tentang Peningkatan Pemberian ASI di Provinsi Jateng. “Sedangkan untuk Kota Semarang sendiri Perwal tentang ASI sedang disusun,” ujar Plt Walikota dalam sambutannya di acara Sosialisasi IMD, ASI Ekslusif dan peresmian Ruang Laktasi di lingkungan Pemkot Semarang, kemarin.

Dengan adanya peraturan tersebut, setiap ibu berkewajiban memberikan ASI dan setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik maupun spiritual, agar anak bisa tumbuh dan meraih kehidupan yang terbaik.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot juga me-launching Ruang Laktasi di lingkungan Balaikota Semarang dan mengajak kepada para pemimpin instansi pemerintah dan perusahaan di Kota Semarang agar mendukung dan memfasilitasi segala keperluan ibu agar nyaman dalam memberikan ASI kepada anaknya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono mengatakan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM harus dipersiapkan sejak dini, yaitu mulai dalam kandungan sampai usia 2 tahun yang mana ini merupakan periode emas.

“Periode emas tersebut diperlukan standar emas makanan bayi, saat lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI diteruskan hingga usia anak 2 tahun,” ujar Widoyono dalam sambutannya.

Di sejumlah kota lain laktasi room sudah menjadi program wajib yang diberlakukan pemerintah kepada seluruh perusahaan, baik negeri maupun swasta. “Di Jateng yang sudah memulai menyediakan fasilitas ini adalah Kabupaten Klaten. Di Kota Semarang sendiri yang sudah tersedia baru di beberapa rumah sakit, Dinkes, dan Balaikota,” ujarnya.

Dalam peringatan Pekan ASI Sedunia 2012 tersebut juga diadakan tanya jawab terkait pemberian ASI dan permasalahan yang dihadapi para ibu. Dengan menghadirkan pembicara dr JC Susanto SpA (K) dari Fakultas Kedokteran UNDIP dan Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jateng Rachmadhani Yuniarco, serta Tya Hendi (istri Plt Walikota Semarang). Mereka berkesempatan membagikan pengalaman saat memberikan ASI pada buah hatinya di hadapan peserta.

Terpisah, dr JC Soesanto, SpA (K) mengatakan, pemberian ASI eksklusif, yakni pada anak usia 0-6 bulan, sangat penting dalam kaitannya untuk pertumbuhan sel otak anak. “Masa pertumbuhan sel otak anak adalah hingga umur 24 bulan. Kalau sejak awal pemberian ASI kepada anak kurang, hal itu akan berpengaruh pada kualitas pertumbuhan sel otak anak. ASI tidak dapat digantikan dengan susu formula,” tandasnya. (lif/12)

Newer Post Older Post