Emas Makin Tak Terbeli
SEMARANG- Harga emas di sentra perdagangan logam mulia di Semarang mencapai Rp 501.000/gram, angka tersebut masih terus berfluktuatif dari sebelumnya yang sempat menyentuh level Rp 505.000/gram, dua hari sebelumnya di level Rp 490.000/gram.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Semarang, Bambang Yuwono mengatakan perdagangan emas di Kota Semarang pasca Lebaran relatif masih belum kembali normal. Harga terus melambung dibandingkan sebelum Lebaran yangberada di level Rp 490.000/gram.
Menurut dia sebelum hari raya Idul Fitri memang pembelian perhiasan emas juga tidak terlampau tinggi malah relatif turun. Hal ini didorong oleh pemenuhan kebutuhan persiapan untuk hari raya mulai dari bahan pokok, fashion serta aneka produk lainnya yang menjadi incaran masyarakat untuk dipakai saat hari H.
''Habis Lebaran memang belum terlalu tinggi karena sebagian besar sudah dialokasikan untuk kebutuhan persiapan hari raya. Jadi relatif menurun drastis, apalagi harga saat ini untuk yang 24 karat di kisaran Rp 500 ribuan,'' katanya saat ditemui di toko emas Dewi Sri Jalan KH Agus Salim, kemarin.
Dia menilai masyarakat sekarang lebih cenderung untuk memilih barang-barang sebagai pengganti emas seperti elektronik, ponsel, kendaraan bermotor hingga mobil yang bisa lebih ''terlihat''. Kendati demikian, memang masih ada juga masyarakat yang tidak bisa meninggalkan emas cenderung sebagai investasi.
Sementara itu, untuk perhiasan emas dengan kadar 75% kini mencapai Rp 450.000/gram atau naik tajam dibandingkan sebelum Lebaran lalu yang sekitar Rp 430.000/gram. Sedangkan untuk emas kadar 42% dari sebelumnya di kisaran Rp 240.000/gram, pada perdagangan kemarin mencapai Rp 260.000/gram.
Bambang menuturkan, transaksi perdagangan emas baik pembelian maupun penjualan emas dari masyarakat juga masih relatif sepi. Namun jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang sedang mengalami panen raya berbagai komoditi, pembelian emas cenderung terdongkrak naik.
Pasalnya, masyarakat di wilayah pinggiran khususnya yang panenannya berhasil, rata-rata lebih banyak membelanjakan keuntungannya dengan emas.
''Seperti di Kendal, Mranggen, Magelang, Muntilan, Temanggung atau Wonosobo di sana cukup tinggi untuk transaksinya. Orientasi pembelian emas masih cukup besar di sana,'' paparnya.
Dia menambahkan, dengan sepinya pembelian emas mendorong beberapa toko untuk menjual perhiasan jenis perak karena bisa dijual kembali dan harganya relatif terjangkau hanya sekitar Rp 20.000/gram. Dari sekitar 90 toko emas di Kota Semarang, ada 10% yang sudah beralih menjual perak dengan berbagai variasi model yang menarik. (J14/jbsm/14)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.