Harga Tiket Bus Melonjak 200%
ANTRE TIKET: Para pemudik yang akan kembali ke Jakarta tampak sedang antre tiket bus di terminal Bawen, tanpa mempedulikan kenaikan harga yang melanggar tuslag (HARSEM/NINO ADISUMARTO) |
UNGARAN-Harga tiket bus tujuan Jakarta dan Sumatra pada puncak arus balik lebaran melonjak hingga mencapai 200% dari harga normal.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan animo penumpang yang tahun ini justru menurun dibanding tahun 2011 lalu. Ismiyati (47) pemilik agen bus di Terminal Bawen menuturkan, lonjakan harga tiket bus arus balik tersebut lebih banyak dipengaruhi faktor waktu tempuh yang lebih panjang, sehingga setiap armada membutuhkan solar yang lebih banyak. Namun demikian, ia menegaskan, prosentase lonjakan harga tiket bus tersebut masih sama dengan tahun 2011 lalu.
"Bahkan harga yang ditawarkan oleh perusahaan juga masih sama seperti tahun lalu. Faktor penyebabnya karena waktu tempuh yang panjang karena adanya kemacetan ke kota tujuan pada saat arus balik lebaran ini," ujar Ismiyati, saat ditemui di Terminal Bawen, Rabu (22/8).
Menurutnya, harga tiket bus pada arus balik ini dilakukan secara berjangka. Untuk Bus Agra Mas jurusan Jakarta keberangkatan 22 dan 23 Agustus kelas VIP yang hari biasa tiketnya seharga Rp 110.000 saat ini menjadi Rp 250.000, dan untuk keberangkatan tanggal 24 hingga 26 Agustus kembali naik menjadi Rp 300.000.
"Prosentase kenaikan hampir mencapai 200%. Hal ini karena adanya prediksi puncak mudik terjadi pada tanggal 24 hingga 26 Agustus. Bahkan tiket untuk pemberangkatan tanggal 26 nanti sudah terjual habis," tandas Ismiyati.
Kenaikan harga tiket secara rata-rata diberlakukan oleh PO Putra Remaja yang melayani jurusan Merak dan beberapa kota di Sumatra. Yakni berlaku sejak 21 Agustus hingga 2 September mendatang. Untuk jurusan Merak kelas VIP dari harga normal Rp 170.000 menjadi Rp 320.000. Dan kelas Eksekutif dari Rp 260.000 melonjak Rp 390.000.
Kenaikan berkala juga diberlakukan oleh PO Gunung Mulia jurusan Jakarta. Tarip tiket pada tanggal 20 hingga 22 Agustus kelas VIP naik menjadi Rp 200.000 dari harga normal sebesar Rp 120.000. Dan kelas eksekutif melonjak Rp 250.000 dari semula hanya Rp 160.000.
"Tapi untuk tanggal 23 Agustus dan seterusnya pada musim arus balik ini harganya kembali melonjak untuk VIP menjadi Rp 250.000 dan eksekutif Rp 310.000," tutur Ningsih (32) pemilik agen PO Gunung Mulia di Terminal Bawen.
"Kalau dari sisi animo penumpang tahun ini justru menurun dibandingkan tahun lalu. Faktor penyebabnya karena pada lebaran tahun ini lebih banyak perusahaan yang menyediakan bus angkutan lebaran gratis bagi karyawan dan masyarakat sekitarnya," imbuh Ningsih.
Berbeda dengan PO lainnya, peningkatan pesanan tiket arus balik justru terjadi di agen bus Rosalia Indah yang melayani jurusan Jakarta. Khusus harga tiket kelas Patas AC melonjak hampir 150%, yakni pada hari normal hanya Rp 105.000 saat ini menjadi Rp 250.000. Sedangkan untuk kelas VIP dari Rp 140 menjadi Rp 275.000 dan kelas eksekutif dari harga normal Rp 156.000 naik menjadi Rp 300.000.
"Untuk pemberangkatan tanggal 24 dan 25 Agustus kami menyediakan bus dari terminal Bawen, dan tiketnya sudah terjual habis. Tahun ini penumpang kami meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Fanky ( 30), petugas agen PO Rosalia Indah di terminal Bawen.
Arifin (35) salah satu calon penumpang jurusan Lampung mengaku, dirinya menganggap kenaikan harga tiket bus pada musim arus balik merupakan hal yang lumrah dan sudah menjadi tradisi tahunan, baik bagi perusahaan otobus maupun penumpang.
"Setiap tahun memang sudah seperti itu kondisinya. Kenaikan harga tiket yang jauh melampaui tuslag yang ditetapkan pemerintah itu sudah lumrah, dan sudah menjadi tradisi tahunan," tukas dia.
Plt Kepala UPTD Terminal Dishubkominfo kabupaten Semarang, Waluyo saat dikonfirmasi menyatakan, sejauh ini pihaknya sudah memberi pengarahan kepada seluruh pemilik agen bus agar penjualan tiket arus balik lebaran sesuai dengan tuslag yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 139 per km/per penumpang.
"Tapi kenyataannya di lapangan harga tiket ditentukan oleh kesepakatan calon penumpang dan pihak agen atau PO berdasarkan hukum pasar, dimana permintaan meningkat maka harga ikut melonjak. Dalam hal ini kami sulit memantau, karena pembeli juga tidak keberatan dengan kenaikan itu," kata dia. (ino/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.